Jovanka Fate || 12

5.3K 118 8
                                    

Pergulatan panas telah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pergulatan panas telah selesai. Gejolak nafsu yang telah membarapun kini telah padam tergantikan dengan kelelahan. Dinginnya angin malam bercampur dengan AC membuat tubuh telanjang mereka kedinginan.

Tubuh telanjang mereka berdua hanya tertutupi oleh selimut tebal sebatas dada. Tubuh Vero membawa tubuh Jovanka untuk didekapnya. Masing-masing mencari kehangatan dan kenyamanan dengan mata yang terpejam.

"Kak..." Panggil Jovanka setelah saling diam mendongak menatap Vero yang tengah memejamkan mata.

"Hmm." Gumam Vero tanpa membuka matanya. Ia sedikit lelah dengan kegiatan yang mereka lakukan tadi.

"Kak aku takut." Lirih Jovanka bertanya dengan mengalihkan pandangannya pada dada bidang milik Vero dan tangan yang sudah bergerak liar menggambar abstrak di dada telanjang Vero.

"Kenapa hmm?" Tanya Vero yang kini sudah membuka matanya menatap wanita yang tengah berada didalam pelukannya.

"Kalo Renata tau gimana?" Takut Jovanka.

Jovanka menunggu vero menjawab pertanyaannya. Tapi apa? Jovanka malah tidak mendengar suara Vero. Pikir jovanka, apakah Vero sudah tertidur? Lantas Jovanka mendongakkan wajahnya menatap wajah Vero.

Jovanka dibuat sangat terkejut dengan Vero yang sudah membuka matanya dan menatap ke arahnya. Tetapi kenapa Vero tidak membalas pertanyaannya.

"Kak..." Panggil Jovanka sedikit merengek manja.

"Ya udah jangan sampe Renata tau." Santai Vero menjawab pertanyaan Jovanka setelah mengusap pipi Jovanka gemas.

"Maksud kakak? Kita rahasiain gitu?" Bingung Jovanka.

"Hmm." Gumam Vero menjawab. Kemudian beralih mengambil ponselnya.

Jovanka hanya melihat apa yang dilakukan Vero. Vero terlihat sibuk mengotak-atik ponselnya dan sedikit terkejut. Setelahnya Vero melepaskan rengkuhan tubuh Jovanka dan mulai duduk.

"Kenapa?" Tanya Jovanka bingung karena Vero yang tiba-tiba duduk. Kemudian di ikuti Jovanka yang juga duduk, menarik selimut hingga sebatas dada dan menahannya.

"Gue ada janji sama Renata." Jawab Vero yang kini sudah beranjak dari ranjang dan tanpa malunya hanya berjalan menuju kamar mandi tanpa menutup tubuh telanjangnya.

Mendengar jawaban dari Vero membuat Jovanka menundukkan kepalanya. Sakit, itulah yang Jovanka rasakan. Ini bukan kali pertama Jovanka ditinggalkan dalam keadaan yang sama oleh Vero demi wanita lain. Ohh tidak, dia bukan wanita lain, lebih tepatnya dia adalah kekasih Vero.

Jovanka semakin murung. Merenungi diri. Apakah langkahnya untuk tetap bersama Vero ini benar? Terlebih lagi mereka menyembunyikan dari semua orang juga termasuk dari Renata. Tidak ada satu orangpun yang mengetahui hubungan mereka. Vero sudah mempunyai kekasih. Bukankah ini artinya sama saja Jovanka seperti seorang selingkuhan?

Jovanka FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang