Jovanka Fate || 16

4.3K 95 4
                                    

Vero dibuat melongo dengan Jovanka yang sudah menyelesaikan makannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vero dibuat melongo dengan Jovanka yang sudah menyelesaikan makannya. Dan ya, Jovanka benar-benar menghabiskan semua makanan yang ia pesan tadi. Hanya tersisa satu minuman thai tea beperisa matcha.

Vero benar-benar tak habis pikir. Biasanya Jovanka hanya makan separuh dari makanan yang dimakan Vero. Tapi kini, porsi makan Jovanka meningkat berkali-kali lipat dari biasanya.

Vero berpikir, apakah Jovanka kerasukan? Ataukah Jovanka benar-benar kelaparan? Mengingat dirinya tadi menggempur Jovanka berjam-jam dengan perut kosong? Tidak, biasanya Jovanka dan Vero berhubungan dari malam sampai menjelang subuh tidak membuat Jovanka makan sebanyak ini. Hanya saja mungkin jalan Jovanka saja yang sedikit mengangkang. Hehehe.

“Ini beneran lo kan Jo?” Tanya Vero yang sedikit was-was kemudian meletakkan tangannya pada dahi Jovanka.

Jovanka menjawab pertanyaan Vero hanya dengan anggukan. Jovanka masih sibuk meminum minuman terakhirnya. Thai tea rasa matcha. Jovanka sangat menyukainya. Jovanka mempunyai kebiasaan yaitu, memakan atau meminum sesuatu yang disukainya paling akhir. Entah kenapa dan entah bagaimana ceritanya. Yang jelas Jovanka selalu menyisihkan nya untuk dinikmati paling akhir. Atau sebagai penutup. Agar terasa lebih puas.

Vero kembali diam dan melanjutkan makannya. Vero mencoba berpikir positif bahwa mungkin Jovanka sangat kelaparan.

Setelah keduanya selesai makan. Jovanka membersihkan sisa-sisa makanan dan sampah-sampah yang berserakan. Membuangnya ke tong sampah belakang rumah. Mencuci tangannya dan kembali ke depan tv dengan perasaan senang.

Melihat Vero yang duduk santai dengan mata yang menatap tv. Dengan senang Jovanka menghampiri dan duduk dipangkuan Vero. Vero mendongak menatap Jovanka dan Jovanka sedikit menunduk menatap Vero. Keduanya terdiam saling menatap dalam.

“Kak main yuk? Tapi aku maunya woman on top.” Pinta Jovanka menyadarkan keduanya yang hanya diam menyelami mata indah sang lawan.

Vero kembali dibuat kaget dengan ucapan Jovanka. Jovanka benar-benar aneh. Tapi tak khayal membuat Vero tersenyum senang. Apa lagi mendengar bahwa Jovanka yang ingin mengendalikan permainan. Ini pertama kalinya. Bahkan ini kedua kalinya Jovanka yang meminta. Biasanya Vero lah yang meminta. Dengan semangat Vero mengangguk menyetujui.

Melihat Vero yang mengangguk membuat Jovanka tersenyum senang. Mulai mendekatkan wajahnya pada Vero dan saling memanggut bibir. Memejamkan mata menikmati alur permainan Jovanka.

Tak tinggal diam, tangan Jovanka kini bergerilya menyentuh leher dan dada Vero secara bergantian. Jovanka melepaskan ciumannya. Saling menatap yang kini dipenuhi dengan kilatan nafsu.

Jovanka berpindah mengecupi leher Vero. Menjilatnya dan menghisap kecil hingga menimbulkan bercak kemerahan. Bangga dengan hasil karyanya Jovanka beralih mengecupi jakun Vero. Mengelusnya pelan, mengecup dan menjilatnya. Dirasa Jovanka, jakun Vero bergerak naik turun menelan salivanya. Jovanka tersenyum miring. Melihat Vero yang kini mendongak dengan memejamkan matanya.

Jovanka FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang