Welcome to my first story
Happy reading 🪐
.
.
.
.
.
.
.
.
"Caramu dicintai orang lain tergantung,
bagaimana caramu mencintai mereka."Note: Jadilah pembaca yang bijak! Sebagian chapter di private, follow terlebih dahulu sebelum membaca!
°°°🪐°°°
Pagi hari yang cerah untuk memulai sekolah semester baru. Lea Arabela atau yang biasa dipanggil Lea itu masih tertidur di kamarnya. Padahal hari ini adalah hari pertama sekolahnya.
Gadis yang tengah tertidur pulas itu mulai bangun saat cahaya matahari yang memasuki kamarnya menyinarinya. Dirinya memeriksa jam yang terpampang rapi di dinding.
"HAH! UDAH JAM 6?!" teriaknya terkejut.
"Bukannya gua semalem udah pasang alarm ya?" gumam Lea keheranan.
Gadis itu mencari ponselnya, tangannya mengambil benda pipih itu di atas nakas.
"Pantas aja alarmnya gak bunyi, ternyata baterai gua habis." tangannya mengambil charger dan mengecas handphonenya.
Dirinya langsung bergegas ke kamar mandi dan bersiap-siap. 15 menit kemudian dia menyelesaikan ritualnya tersebut, lalu dia pergi turun dengan seragam sekolahnya yang rapi.
Kaki kecilnya menuruni tangga dengan berlari tergesa-gesa, matanya melihat seorang perempuan tua dan seorang laki-laki di meja makan.
"Heh monyet, lo kenapa lari-lari gitu? Ntar kalau jatuh nangis lagi." ejek Satria-kakak kandung Lea yang tengah menikmati sarapan paginya di meja makan.
"Bangsat kenapa gak bangunin Lea sih, kan Lea jadi kesiangan!" ujar Lea marah kepada kakaknya itu.
"Lo kenapa sih panggil gua 'bangsat'?!" ujar Satria tak terima, masa ganteng ganteng gini dipanggil bangsat.
"Ya kan Bangsat itu kepanjangannya BANG SATria!" ejek Lea sambil duduk ke meja makan lalu mengambil sebuah piring untuk sarapannya.
"Udah-udah, jangan ribut ini masih pagi." ucap perempuan cantik yang berumur sekisaran 40 tahunan itu, ia adalah ibu Lea dan Satria, Maya namanya.
"Lea, ini sarapan kamu." ucap sang ibu sambil menaruh sepotong roti di piring Lea untuk sarapan.
"Terima kasih mama cantik," tangannya langsung mengambil sepotong roti tersebut dan melahapnya.
Setelah sekitar 10 menit sarapan, akhirnya Lea dan Satria selesai. Mereka langsung bersiap-siap dan berangkat ke sekolah.
"Ma, Lea sama Bangsat berangkat sekolah dulu ya." ucap gadis itu sambil mencium tangan sang ibu.
"Iya, hati-hati dijalan."
"Assalamualaikum." ucap Satria dan Lea saat motor yang dinaiki mereka mulai melaju.
Ngueng!
Tanpa diduga, ternyata jalanan hari ini macet. Padahal hari ini adalah hari pertama masuk sekolah, tidak mungkin kalau mereka terlambat.
"Aduhh, kenapa pake macet segala sih!" gumam Lea yang terlihat khawatir karena takut terlambat.
Karena tidak mau terlambat, Satria pun mencari jalanan kecil yang ada di sela-sela mobil dan truk.
Setelah 20 menit akhirnya mereka sampai disekolahan atau tepatnya di SMA Galaksi-tempat mereka sekolah."Untung aja gak telat," gumam Lea saat lari melintasi koridor sekolah, tentu saja Lea takut terlambat masuk kelas.
Bugh!
Badan mungil Lea menabrak seseorang.
"Renzo?" Ucap Lea terkejut.
Bagi Lea, Renzo adalah orang paling menyebalkan di bumi ini. "Ya, kenapa?"
"Sorry, gua gak liat lu." ucap Lea yang meminta maaf kepada Lorenzo sambil berlari ke kelasnya.
Sepanjang perjalanannya di koridor, mulutnya tak habis selesai berkomat komit karena dirinya berharap agar tidak terkena masalah karena telah menabrak laki-laki tersebut.
Sesampainya di kelas, ia langsung di omeli oleh sahabat nya itu. Siapa lagi kalau bukan Chelsea.
"Ya ampun lu kenapa telat sih Le?" Ucap Chelsea, sahabat satu-satunya Lea.
"Tadi jalannya macet." ucap Lea sambil meletakkan tas nya di bangku tempat duduknya.
"Pantesan lama, gak biasanya juga lu telat!" ujar Chelsea
"Emang tadi waktu lu berangkat gak macet?" tanya Lea kepada sahabatnya itu.
"Enggak, soalnya gua tadi berangkat jam 06.10," ucap Chelsea sambil terkekeh.
"Lu berangkat jam segitu ngapain?!" Lea sedikit syok dengan apa yang diucapkan Chelsea.
"Ya cari tempat duduk yang nyaman dong, mau ngapain lagi" jawab Chelsea.
Lea melihat sekeliling, mencari dimana bangku Chelsea berada. Dahinya mengernyit heran, "Terus kenapa lu duduk di bangku belakang?" tanyanya bingung.
Rupanya Chelsea duduk di bangku yang terletak di pojok belakang. Dan Lea duduk disampingnya.
"Gua tadi sih duduk di bangku nomor dua dari depan, tapi gua disuruh pindah sama si Lorenzo soalnya tuh bangku mau di dudukin sama si Azila" ucap Chelsea menjelaskan kepada Lea.
"Tuh orangnya dateng, panjang umur!" ucap Chelsea sambil menunjuk ke arah Azila yang baru saja datang.
Azila, dia adalah pacar Lorenzo atau lebih tepatnya mantan. Tapi Azila tetap menganggap bahwa Lorenzo adalah kekasihnya walaupun mereka sudah lama putus.
"Hai Lea, Chelsea." Sapa Azila.
"Habis kesambet apa nih anak?" Mungkin itu yang sedang di batin Lea dan Chelsea.
Azila biasanya tidak pernah bicara dengan mereka berdua, kecuali tentang Lorenzo. Apalagi kalau sudah berurusan dengan Lorenzo, dia akan menghabisi semua orang yang berani mendekatinya.
"Ke kantin yuk, Zil." ajak Sekar, salah satu sahabat Azila.
"Yuk!" jawab Azila.
"Hallo guys, Mahen yang gantengnya gak manusiawi udah dateng" teriak Mahen yang membuat seluruh kelas melihat nya tak terkecuali Lea dan Chelsea.
"Mending ngaca dulu sana!" ucap Farzan mengejek.
Mahen dan Farzan adalah sahabat atau lebih tepatnya babu Lorenzo.
"Tauk tuh, muka pas pasan juga dibilang ganteng!" sahut Chelsea.
Semua orang yang mendengar itu langsung tertawa terbahak-bahak dan membuat mahen malu, rasanya ingin menghilang dari bumi.
°°°🪐°°°
Hai guys, thank you yang udah baca part pertama, maaf kalau part pertama pendek.🙏🏻
Semoga kalian suka cerita ini❤️
Awalan emang ngebosenin, tapi coba deh baca sampai pertengahan cerita, pasti seru!
See you next time 🌠
KAMU SEDANG MEMBACA
LEA ARABELA
Teen FictionSederhana, kisah ini menceritakan tentang seorang Lorenzo Galandra yang mengejar hati seorang Lea Arabela. 🍁🍁🍁 "Ar, jagain mereka baik-baik" "Gua bisa jaga diri sendiri, jadi gak usah dijagain!" ...