2. Murid baru

104 67 47
                                    

                  "Jika tidak bisa menjaga,
             sebaiknya mempertahankan yang
                 masih bisa dipertahankan."
                               .
                               .
                               .
                               .
                               .
                               .
                               .
                               .
Note: Jadilah pembaca yang bijak! Sebagian chapter di private, follow terlebih dahulu sebelum membaca!

                         °°°🪐°°°

Lalu Mahen menaruh tas di tempat duduk yang berjarak beberapa cm dari bangku Lea. Begitupun dengan Farzan, dia juga menaruh tas di bangku yg berjarak beberapa cm dari bangku Mahen.

Kring

Kring

Bel masuk telah berbunyi, artinya sekolah dimulai. Semua siswa masuk ke kelas mereka masing-masing, tak terkecuali dengan Lorenzo dan Azila yang selesai dari kantin.

Bu Yuni-wali kelas sekaligus guru sejarah telah memasuki kelas.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini pelajaran sejarah. Dan kalian punya teman baru di sekolahan ini" ucap bu Yuni setelah memasuki kelas.

"Siapa bu?" Tanya Mahen penasaran.

"Argio, silahkan masuk" ucap bu Yuni yang menyuruh murid baru itu untuk masuk.

"Baik bu" jawab Argio-murid baru

"Nah, anak-anak ini adalah teman baru kalian namanya Argio" ucap bu Yuni yang memperkenalkan Argio.

"Hai" ucap Argio sambil tersenyum singkat.

"Argio, kamu dulu sekolah mana?" Tanya bu Yuni.

"SMA Garuda" jawab Argio

"Kenapa kamu pindah ke sini?" Tanya bu Yuni lagi

"Urusan pribadi" jawab Argio singkat.

Memang wajar jika Argio hanya menjawab singkat, karna dia adalah orang yang cool dan sedikit misterius.

"Baiklah kamu bisa duduk di tempat duduk Mahen yang belakang" ucap bu Yuni kepada Argio.

"Terus saya duduk dimana bu?" Tanya Mahen kebingungan

"Kamu bisa duduk di depan, di dekat sekar" suruh bu Yuni.

"Tapi kan saya pengen duduk disini bu, biar si Argio aja lah bu yang duduk di depan" ucap Mahen tak terima. Bagaimana tidak, dia sengaja datang terlambat agar dapat bangku belakang dan agar bisa tidur saat pelajaran.

"Semoga Argio duduk disamping gua"
Mungkin itu yang sedang di batin Sekar sekarang.

"Mahen mending kamu pindah ke depan atau bu guru kosongin nilai kamu" ancam bu Yuni. Ia tau kalau Mahen duduk di belakang hanya agar bisa tidur saat pelajaran.

"Iya deh bu" ucap Mahen lesu sambil memindahkan tas nya ke bangku depan.

"Nah Argio, sekarang kamu bisa duduk" suruh bu Yuni ke Argio

"Baik bu"

Argio pun pergi duduk ke bangku belakang yang berada tepat di samping bangku Lea.

"Hai" sapa Argio ke Lea

"Hay" jawab Lea dengan sedikit senyuman

Lorenzo yang duduk di depan Lea pun melirik Argio dengan tatapan tajam, ia agak sirik dengan Argio.
Tadinya baik-baik saja, tapi sejak Argio menyapa Lea, pikiran Lorenzo berubah. Jujur saja, Lorenzo sedikit suka terhadap Lea.

LEA ARABELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang