"Pergi untuk merubah masa lalu.
Tapi, ternyata aku lupa,
bahwa masa lalu tidak bisa diubah."
-Lea Arabela-
.
.
.
.
.
.
.Note: Jadilah pembaca yang bijak! Sebagian chapter di private, follow terlebih dahulu sebelum membaca!
°°°🪐°°°
Chelsea tiba-tiba datang dengan nafas terengah-engah karena terlalu capek berlari-larian kesana-kemari.
"Ren, lo bilang Lea ke kamar mandi, tapi di kamar mandi gak ada!" ucap Chelsea yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
"Ke kelas mungkin," jawab Mahen tiba-tiba.
"Gak ada! gua udah cek ke semua ruangan tapi Lea gak ada!" jawabnya terlihat sedikit panik.
"Terus Lea kemana?!" tanya Lorenzo yang panik.
"Kita cari lagi aja ke semua ruangan, terus nanti kita kumpul lagi di depan kelas kita!" usul Mahen.
"Tumben otak lu pinter," ejek Farzan cengengesan.
"Otak gua tuh selalu pinter tau, otak lu aja yang gak ada guna!" balas Mahen tak terima.
"Udah kita langsung cari aja!" ajak Chelsea yg paniknya semakin menjadi-jadi itu.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya kenapa mereka semua panik, padahal kan hanya masalah Lea yang tidak ada di sekolah. Bisa saja Lea hanya pergi keluar sebentar atau ke taman belakang sekolah.
Sebenarnya mereka panik karena dulu Lea pernah kecelakaan karena orang tuanya cerai, saat itu hatinya sedang hancur, ia berada di titik terendah di hidupnya. Jadi ia memutuskan untuk pergi jalan-jalan ke luar sekolah tanpa sepengetahuan teman-teman. Ia berjalan menyeberangi jalan raya yang berada di depan sekolahnya itu, ia saat itu tidak berdaya, dia benar-benar kacau dan tidak memperhatikan sekelilingnya. Dan tiba-tiba saja muncul sebuah mobil lalu menabrak Lea. Lea pun dibawa ke rumah sakit, untung luka nya tidak terlalu parah. Karena Maya-ibu Lea sangat khawatir dan takut terjadi apa-apa pada putrinya, ia pun meminta pada Chelsea agar selalu menjaga Lea saat disekolah.
Dan karena itulah Chelsea panik saat Lea tidak ada di sekolah.
Setelah melakukan pencarian ke seluruh ruangan, mereka pun kembali berkumpul ke kelas seperti yang sudah dijanjikan tadi."Gimana? Lea ketemu?" Tanya Lorenzo yang menanyai ke Mahen, Farzan, dan Chelsea yang berada di depannya.
Mereka bertiga menggelengkan kepalanya kompak.
"Terus Lea kemana dong?!" tanya Chelsea yang benar-benar khawatir.
"Kalian mencari Lea?" Tanya Naura-murid kelas sebelah sekaligus wakil ketua OSIS.
"Iya, lu tau dia dimana?" Balas Lorenzo.
"Tadi sih gua liat dia di rooftop," jawab Naura.
"Rooftop?! Jangan-jangan..." Ucap Chelsea kaget
"Ayo kita cepet kesana!" Ucap Lorenzo.
Mereka pun sampai di rooftop dengan dada naik turun karena lelah.
"Leaa!!!" Teriak Chelsea saat melihat Lea melentangkan kedua tangannya sambil berada di tepi rooftop. Pose tubuh Lea saat ini seperti orang hendak bunuh diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEA ARABELA
Teen FictionSederhana, kisah ini menceritakan tentang seorang Lorenzo Galandra yang mengejar hati seorang Lea Arabela. 🍁🍁🍁 "Ar, jagain mereka baik-baik" "Gua bisa jaga diri sendiri, jadi gak usah dijagain!" ...