"Manusia tidak akan saling
mengerti, sebelum merasakan
hal yang sama." -Lorenzo Galandra
.
.
.
.
.
.
.Note: Jadilah pembaca yang bijak! Sebagian chapter di private, follow terlebih dahulu sebelum membaca!
°°°🪐°°°
Lea sedari tadi hanya mengaduk-aduk makanannya. Ini adalah jam istirahat kedua dan saat bel istirahat berbunyi dirinya langsung berlari ke kantin karena saat jam istirahat pertama ia tidak makan apapun. Semua itu karena noda merahnya.
Bahkan jaket pemberian Renzo tadi masih bertengger di pinggangnya guna menutupi noda merah yang tercetak jelas di rok abu-abunya.
"Lo baper gak gua giniin?"
Kata-kata itu terus berputar-putar di kepalanya. Bahkan membuat Lea tak fokus saat pelajaran. Jantungnya selalu saja berdetak kencang saat mengingat kata-kata itu dan wajah Renzo saat mengatakan itu tercetak jelas di otaknya. Lea sendiri masih bingung kenapa dirinya bisa dibuat baper hanya dengan kata-kata itu.
"Le!" Panggil Chelsea.
Lea mengangkat kepalanya. "Kenapa?"
"Lo gak papa? Dari tadi lo cuma aduk-aduk makanannya terus," cetusnya.
Lea baru menyadari bahwa dirinya hanya mengaduk-aduk makanannya hingga menjadi dingin. "Gua gak papa, cuma lagi gak nafsu makan aja."
Chelsea mengangguk-angguk sambil melahap makanannya lagi.
Brakk
"NGAPAIN LO PAKE JAKET PACAR GUA?!"
Lea hanya diam tak menjawab, diam beberapa detik hingga dirinya tersadar bahwa ia sedang berhadapan dengan Azila.
Prangg
"GUA TANYA, GAK DENGER LO?" Azila melempar piring berisi makanan Lea karena dirinya emosi tidak kunjung mendapat jawaban dari Lea.
Dengan memberanikan diri, Lea berdiri dari kursinya dan menatap mata Azila. Walaupun keberaniannya kecil tapi dia harus memberanikan dirinya bagaimanapun juga. "Emang kenapa kalau gua pake jaket Renzo?" Tanyanya santai.
Azila mengepalkan tangannya, "Balikin jaket pacar gua!" Ucapnya tegas dengan sisa kesabarannya.
"Kalau gua gak mau gimana? Jaket Renzo kan jaket gua juga." Setelah mengatakan itu Lea langsung pergi meninggalkan kantin.
"Amazing! GILA! Lea bener-bener berdemek!" batin Chelsea yang melihat pertengkaran keduanya tadi.
Azila mengepalkan tangannya lebih keras dan menatap kepergian Lea dengan penuh emosi. Dirinya harus mendapatkan apa yang ia mau.
To Daddy:
Dad, cepet suruh Renzo buat nemuin aku di rooftop.
Penting!
°°°🪐°°°"Ngapain lo nyuruh gua kesini?" Renzo menaikkan sebelah alisnya.
Azila menghembuskan nafasnya kasar, ia berbalik menghadap Renzo. Matanya menatap mata indah milik Renzo.
"Kenapa lo kasih jaket itu ke Lea?!" sentaknya.
Renzo mengerutkan keningnya, "Hari ini Lea lagi bulanan, tadi bocor di roknya makanya gua kasih jaketnya buat nutupin nodanya," jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEA ARABELA
Teen FictionSederhana, kisah ini menceritakan tentang seorang Lorenzo Galandra yang mengejar hati seorang Lea Arabela. 🍁🍁🍁 "Ar, jagain mereka baik-baik" "Gua bisa jaga diri sendiri, jadi gak usah dijagain!" ...