10. Pembalut

19 12 7
                                    

                           Hello✨

               Apa kabar kalian semua?🤗

            Jangan lupa pencet bintangnya ⭐

                 Selamat membaca ♥️

            Bacalah dengan tetap anggunly 💅🏻

                            ~oOo~

Grusakk

Renzo langsung bangun dari tempat tidur saat melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 06.45 yang artinya 15 menit lagi sekolah dimulai, sedangkan Renzo telat bangun. Ia langsung mengambil handuk yang tergantung di lemari dan berlari ke kamar mandi. Sekitar 5 menit ia langsung selesai mandi sekaligus sudah rapi dengan seragamnya.

Gubrak

"Anjing!!" Umpatnya. Karena terburu-buru, ia jadi terpeleset saat hendak berlari untuk ke luar kamar.

Tanpa basa-basi lagi ia langsung berdiri dan berlari turun ke lantai satu. "Renzo kamu gak sarapan dulu?" tanya Thalia saat melihat putranya itu terburu-buru memakai sepatu.

"Enggak, ma. Aku udah telat," ucapnya. Selesai memakai sepatu ia langsung pergi, tak lupa ia mencium tangan ibunya terlebih dahulu.

Dengan buru-buru Renzo mengeluarkan motor kesayangannya dari dalam garasi. Rean yang sedang memberi makan burung kesayangannya itu menatap Renzo dengan bingung. "Kenapa buru-buru?" Tanyanya.

"Udah telat, pa." jawabnya. Setelah menyalakan motornya, ia langsung memakai helmnya. Sebelum memakai helm, ia tak lupa untuk mencium tangan ayahnya terlebih dahulu.

"Awas burungnya hilang lagi, pa!" ucapnya dengan terkekeh, lalu segera kabur sebelum kena amuk ayahnya.

Ngueng

Rean hanya bisa sabar menghadapi tingkah anaknya. "Hati-hati dijalan, ntar nyungsep kapok!" teriak Rean sambil terkekeh melihat punggung putranya yang semakin jauh.

                         °°°🪐°°°

"PAK! JANGAN DITUTUP DULU PAK GERBANGNYA!" teriak Renzo dari kejauhan saat dirinya melihat satpam yang hendak menutup gerbang.

Satpam itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menatap tajam Renzo agar cepat masuk. "Ada-ada saja tingkah anak muda jaman sekarang," ucapnya berusaha bersabar.

Renzo langsung memarkirkan motornya dan berlari masuk ke sekolah. Sungguh, jika diperhatikan pagi ini Renzo seperti menjadi atlet lari dadakan. Sejak bangun tidur dirinya berlari terus-menerus, bahkan dijalan tadi dirinya kebut-kebutan agar tidak terlambat, beruntung jarak rumahnya juga tidak jauh dari sekolah. Cukup 5-7 menit sampai.

Renzo sesekali mengecek jam tangannya saat di koridor sekolah yang mulai sepi. "1 menit lagi masuk?!" dirinya mempercepat langkahnya.

Beruntung dirinya dapat masuk kelas tepak waktu. Saat memasuki kelas semua orang langsung memperhatikan dirinya. Renzo yang malu pun langsung berjalan menuju bangkunya. Siapa yang tidak malu coba? Saat masuk kelas langsung diperhatikan semua murid, seperti artis saja diperhatikan! Apalagi Renzo adalah ketua OSIS, bayangkan jika seorang ketua OSIS telat masuk sekolah, bukankah nama baiknya bisa tercoret?

Farzan menoel-noel lengan Renzo yang membuat sang empu menoleh, Renzo mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa bisa telat?" Tanya Farzan.

"Pasti ni anak kebo!" baru saja Renzo akan menjawab, tetapi Chelsea lebih dulu menyahut.

LEA ARABELATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang