7. DIA YANG BERBEDA

17 5 3
                                    

Happy reading!!

"Tidak apa jika kamu lebih mementingkan orang lain dari pada aku. Tetapi yang perlu kamu tahu, aku lebih mementingkanmu dari apa pun!"

Jangan lupa vote dan komen ya!


Gerhana menatap Alana tajam seperti orang kesetanan, "gue bukan Galaksi!" Gerhana membentak Alana, ia tidak mau seperti ini terus, ia ingin Alana tahu bahwa ini Gerhana bukan Galaksi.

Alana membulatkan mata nya tidak percaya, "maksud kamu apa?" Tanya Alana bingung dengan ucapan Gerhana.

"Galaksi udah meninggal," ucapan singkat dari Gerhana membuat Alana menutup mulut nya tak percaya, air mata Alana mulai mengalir.

Lelaki nya sudah tidak ada? Benarkah itu? Alana masih ingin bertemu dengan lelaki nya, kenapa tuhan ambil Galaksi secepat itu?

Gerhana melihat Alana menangis, hati nya sakit. Apakah Alana sesayang itu kepada Galaksi? Jika iya mungkin akan sulit untuk Gerhana masuk kedalam hati Alana.

"Kamu bukan Galaksi?" Tanya Alana datar.

"Gue Gerhana, kembaran nya Galaksi." Gerhana mau menjelaskan dan meluruskannya kepada Alana, ia tidak mau nanti ada kesalahpahaman.

"Kenapa kamu bohongin aku?" Tersirat nada kecewa di pertanyaan Alana, membuat hati Gerhana sakit.

Gerhana tidak tahu jika ini akan membuat Alana kecewa, ia juga tidak mengetahui jika ia akan mencintai wanita ini. Semua diluar kendali nya, Gerhana benar-benar bingung.

"Gue nggak bermaksud buat bohongin lo Al," jawab Gerhana, ia mencoba untuk menghilangkan emosi nya. Gerhana mau memperbaiki semua nya, ia ingin Alana menjadi milik nya.

"Aku kecewa, jangan pernah deketin atau pun kerumah aku lagi!" Perintah Alana lalu pergi dari tempat itu, meninggalkan Gerhana sendiri.

****

Alana menghempaskan dirinya diatas tempat tidur, sedari tadi air mata nya tidak berhenti mengalir. Alana masih tidak percaya jika Galaksi nya, lelaki nya telah tiada.

"Aku berangkat dulu ya, kamu jangan deket-deket sama cowok lain, inget kamu punya aku!"

"Jangan cari aku, kalo aku nggak balik."

Kata-kata itu terngiang di kepala Alana, "pantes aja kamu bilang gitu, ternyata kamu emang nggak bakal balik lagi!" Teriak Alana.

"Kalo tau gini, aku nggak bakal izinin kamu ke Bandung Galak!" Teriak Alana lagi, untung dirumah sedang tidak ada siapa-siapa.

Alana memeluk boneka boba yang dikasih oleh Galaksi dulu, seraya melihat foto mereka berdua dulu.

Tiba-tiba ada notifikasi dari nomor yang tidak dikenal, Alana membuka pesan itu, ternyata dari Gerhana. Alana mengabaikan pesan itu, ia hanya kecewa dengan Gerhana.

Kenapa Gerhana harus menyamar menjadi Galaksi? Kenapa Gerhana tidak jujur saja sejak dahulu. Pantas saja dulu saat ia memeluk lelaki itu, Alana malah didorong hingga terjatuh. Ternyata itu Gerhana bukan Galaksi.

Alana lupa jika Galaksi mempunyai saudara kembar, dan Alana tidak pernah ingin Galaksi diganti oleh siapa pun itu.

Disisi lain Gerhana mengacak rambut nya frustasi, ia sudah mengirim pesan kepada Alana, tetapi hanya di baca saja oleh wanita itu.

Gerhana bingung dengan dirinya sendiri, mengapa ia segalau ini. Seharus nya ia senang sudah tidak diganggu Alana lagi, tidak harus menyamar sebagai Galaksi lagi.

Seperti nya Gerhana memang sudah mencintai wanita itu, Alana itu candu bagi Gerhana. Baru beberapa jam yang lalu Gerhana menatap mata gadis itu tetapi sekarang ia sudah merindukan tatapan mata nya.

Bukan tatapan kekecewaan, tapi tatapan sayang dari Alana.

"Lo goblok Gerhana!" Ujar Gerhana kepada dirinya sendiri. Diana sudah memanggil nya dari tadi untuk makan malam, tetapi Gerhana tidak minat untuk makan.

Gerhana masih menunggu balasan dari gadis itu, tetapi seperti nya Alana sudah tidak mau lagi berhubungan dengan Gerhana.

Gerhana keluar dari kamar dengan celana pendek dan kaos hitam, ia ingin mencari angin segar. Gerhana benar-benar stres karena Alana.

"Kamu mau kemana?" Tanya Diana.

Gerhana menoleh lalu menghampiri Diana. "Mah, Gerhana boleh cerita gak?" Tanya Gerhana, membuat Diana tertawa.

"Tumben banget, boleh banget. Kamu mau cerita apa ke mama?" Tanya Diana antusias. Tidak biasanya Gerhana seperti ini, Gerhana itu mandiri tidak seperti Galaksi.

Diana jadi melihat sosok Galaksi di Gerhana. "Kalo kita sayang sama seseorang, apa kita harus perjuangin dia?" Tanya Gerhana membuat Diana kaget. Bagaimana tidak, Gerhana yang cuek dan tidak mau mengenal wanita sekarang malah menanyakan itu.

"Tergantung, kalo dia mau diperjuangin ya kamu perjuangin. Tapi kalo dia gamau jangan di paksa, nanti malah buat kamu sama dia sakit." Ujar Diana lalu mengelus tangan anaknya sayang.

Gerhana memikirkan perkataan Diana barusan, apakah Alana mau jika Gerhana memperjuangkannya?

Seperti nya tidak mau, karena Alana hanya mencintai Galaksi. "Tapi kamu harus ingat, kalo usaha tidak akan mengkhianati hasil." Lanjut Diana, membuat Gerhana sedikit tersenyum.

Benar apa kata mamanya, jika ia berusaha lebih pasti Alana mau.

___________________

Jangan lupa vote dibawah yaa, komen juga
Gratis bentar lagi, gak sampe 5 detik hehe
Tencuuu

DIA YANG BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang