Happy reading!!
"Aku mempercayaimu bukan berarti kamu bisa memperlakukan aku seenak kamu!"
Jangan lupa vote dan komen ya!
Gerhana sedang berada didepan rumah Alana, ia sengaja ingin berangkat bersama gadis itu sekalian menjelaskan mengapa ia menggantikan Galaksi. Ia ingin memperbaiki hubungan nya dengan Alana.
Alana sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, ia ada jam pagi hari ini. Tiba-tiba ada suara Mamanya dari luar kamar, "Al, cepetan Gerhana udah nungguin dibawah!" Teriak Riana dari luar, membuat Alana langsung membuka pintunya.
"Ada Galaksi?" Tanya Alana, yang dibalas anggukan oleh Riana. Dengan cepat Alana langsung turun kebawah, tidak lupa ia mencium tangan Riana.
Setelah sampai dibawah, dan benar saja. Gerhana sudah berdiri didepan mobilnya, "hai!" sapa Gerhana seraya tersenyum lebar. Baru sekali ini Alana melihat Gerhana tersenyum seperti ini.
Alana memasang wajah datarnya, ia masih kecewa dengan lelaki dihadapannya ini. "berangkat bareng ya?" Tanya Gerhana.
"Nggak usah, gue berangkat naik ojol aja!" Alana berjalan untuk keluar dari halaman rumahnya untuk mencari ojol, tetapi tangan Gerhana menahan lengan Alana lembut. "Please Al, kasih aku waktu untuk jelasin semuanya." Mohon Gerhana.
Alana melihat Gerhana, sepertinya ia memang ingin meminta maaf secara tulus, keliatan dari pancaran matanya. "oke!" Jawab Alana, membuat Gerhana tersenyum lalu langsung masuk kedalam mobil.
Saat Alana masuk kedalam mobil Gerhana, ia mencium parfum. Tetapi ini bukan wangi nya Gerhana, kurang lebih dua bulan bersama Gerhana, membuat Alana tau wangi parfum lelaki itu. "ini wangi parfum siapa?" Tanya Alana kepada Gerhana.
Gerhana mencium ketempat Alana, "oh ini kayanya parfum Alema." Ujar Gerhana, lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Seketika raut wajah Alana berubah, dan Gerhana menyadari itu.
"Alema siapa?'' Tanya Alana sambil melihat keluar jendela. Gerhana kepikiran untuk menjahili Alana, ia ingin tahu apakah Alana cemburu? Tidak salah bukan jika ia membuat Alana cemburu.
"Aku belum ngasih tau kamu ya?" Tanya Gerhana memulai menjahili Alana.
Alana menggeleng kepalanya sebagai jawaban. "Dia pacar aku," ujar Gerhana santay. Sedangkan Alana menatap Gerhana tidak percaya, ada rasa sesak di dada Alana walaupun hanya sedikit.
"Stop!" Suruh Alana kepada Gerhana. Membuat Gerhana memberhentikan mobilnya. "Kalo kamu udah punya pacar, seharusnya kamu nggak perlu jemput aku Gerhana!" ujar Alana. Membuat Gerhana tertawa kencang, Alana menatap Gerhana heran.
"Aku cuma bercanda Al, nggak ada satu pun wanita yang bisa ngambil perhatian aku secepat kamu Al. Cuma kamu doang!" Tekan Gerhana, membuat Alana diam seribu bahasa.
****
Alana masih heran dengan Gerhana, mengapa lelaki itu menjadi bucin seperti ini. Apakah benar jika Gerhana sudah menyukai Alana. Memikirkan itu semua membuat Alana lapar, "bodo deh, mending cari makan aja!"
Alana memesan satu mangkuk bakso dan es teh, tidak lama kemudian akhirnya makanannya sampai juga. Alana pun mulai melahap bakso itu, bakso adalah makanan favorit Alana, apalagi jika sudah dicampur dengan sambal.
Gerhana memasuki area kantin, sangat langka seorang Gerhana masuk kedalam kantin. Biasanya ia akan mencari makan diluar atau dibelikan oleh Alana. Saat ia baru masuk kantin, ia melihat wanita yang akhir-akhir ini mencuri perhatiannya, wanita itu Alana.
Gerhana tertawa melihat Alana yang langsung memasukkan ondel besar kedalam mulutnya. "Pelan-pelan aja makannya, aku nggak bakal ambil kok."
Alana menoleh ke arah suara itu, ternyata Gerhana. Jujur Alana menjadi malu, ia mengerucutkan bibirnya, membuat Gerhana gemas dengan gadis dihadapannya ini. "Cuma boleh gemes ke aku doang, nggak boleh ke yang lain!" Perintah Gerhana.
Mengapa Gerhana bisa menjadi manis seperti ini, Alana kan jadi baper! "Cuma ke Galaksi doang kok!" Ujar Alana, seketika raut wajah Gerhana berubah.
"Maksud aku, Gerhana." Ujar Alana kaku, Alana hanya belum bisa melupakan lelaki yang bernama Galaksi itu. Gerhana memaklumi itu, wajar saja jika Alana mengatakan seperti tadi.
"Kamu nggak mau pesen makan?" Tanya Alana kepada Gerhana.
Gerhana hanya menggeleng, lalu menjawab. "Liatin kamu makan aja udah buat aku kenyang." Gerhana seraya tertawa. Membuat pipi Alana menjadi merah merona.
"Nggak usah gombal, nggak bakal buat kamu kenyang!" Ujar Alana, lalu berangkat dari tempat duduknya untuk memesan makanan untuk Gerhana. "Ngapain?" Tanya Gerhana.
"Pesenin kamu makanan lah," jawab nya santay, lalu duduk kembali setelah selesai memesan makanan untuk Gerhana.
Tidak lama kemudian satu mangkuk soto dengan nasi sepiring dan satu gelas es teh datang. "Biar kenyang, jadi aku pesenin nasi juga!" Alana tertawa, Gerhana hanya tersenyum saja.
Menurut Gerhana tawa Alana itu candu! Ia berjanji akan membuat Alana bahagia. Ia tidak mau lagi membuat Alana menangis, kecuali tangisan kebahagiaan.
Gerhana mulai melahap makanan yang di pesankan oleh Alana. Tidak terlalu buruk menurut Gerhana, karena biasanya ia akan makan di restoran yang mahal, yang lebih berkualitas dan bersih. Sombong bukan!
_______________________
Jangan lupa vote dibawah yaa, komen juga
Gratis bentar lagi, gak sampe 5 detik hehe
Tencuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA YANG BERBEDA
Teen FictionSEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA Kehadirannya membuat seseorang lupa akan buruknya masa lalu, tetapi pergi nya membuat luka itu kembali berbekas. Lalu hadir kembali dengan versi yang berbeda, membuat luka yang lebih besar lagi. dan ternyat...