10. DIA YANG BERBEDA

19 5 4
                                    

Happy reading!!

"Terserah kamu aja, gimana baik nya. Aku lelah!"

Jangan lupa vote dan komen ya!!

Siang ini Gerhana berencana untuk menjemput Alema, ia ingin mengajak Alana, agar mereka saling kenal dan tidak membuat Alana cemburu.

Cemburu? Jadian saja belum. Tetapi nggak jadian bukan berarti nggak punya perasaan lebih bukan?

"Ayo!" Ujar Gerhana, seraya membuka pintu mobil untuk Alana. Alana merasa ia di spesial-kan oleh Gerhana, ia terlalu berlebihan.

Alana masuk kedalam mobil, dan diikuti oleh Gerhana. "Emangnya kita mau kemana?" Tanya Alana penasaran.

"Jemput seseorang," ujar Gerhana lalu melajukan mobil nya.

Tidak lama kemudian mereka sudah sampai ditempat tujuan, lebih tepat nya di SMA Batu Raja. Tempat Alema bersekolah. "Ngapain kita kesini?" Tanya Alana bingung.

Belum sempat Gerhana menjawab, tiba-tiba ada perempuan yang membuka pintu mobil tepat dimana Alana duduk. Perempuan itu kaget sama hal nya dengan Alana.

Alana langsung melihat ke-arah Gerhana seperti bertanya, Gerhana hanya tertawa seraya menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "Masuk dulu aja Ale."

Alema masuk kedalam mobil, duduk dibelakang. Ada rasa tak suka saat melihat perempuan yang duduk didepan bersama Gerhana, siapa dia?

"Alana kenalin ini Alema, dia gadis yang aku temuin itu udah aku anggap kaya adek sendiri." Ujar Gerhana, membuat wajah Alema langsung berubah.

"Jadi kak Gerhana cuma anggap aku adik nya," batin Alema.

"Dan Alema, kenalin ini Alana, pacar aku!" Ujar Gerhana lagi, membuat pipi Alana merah merona.

Alana terkekeh lalu menoleh kebelakang, "hai, salam kenal ya!" Ujar Alana bersemangat, beda hal nya dengan Alema. Ia hanya tersenyum tipis, membuat Alana merasa tidak enak hati.

Gerhana membawa dua perempuan itu ke restoran, untuk mengisi perut mereka. Tetapi disini Alema menjadi pendiam membuat Gerhana bingung, biasanya gadis itu sangat cerewet. 

Berbeda dengan Alana, ia sangat menikmati makan siangnya membuat Gerhana tersenyum tipis, Alana itu sangat lucu. "Alema kok makannya nggak semangat?" Tanya Alana, membuat Alema menoleh ke Alana.

"Alema sebenarnya udah kenyang kak, soalnya tadi makan banyak banget di sekolah." Jawab Alema seraya tersenyum. Alana hanya menganggukkan kepalanya paham, tiba-tiba Gerhana mencubit pipi Alana gemas. 

Ada rasa lain di hati Alema, seperti rasa tidak suka. Tetapi ia tidak boleh seperti itu, Gerhana sudah banyak membantunya. "Kak Al, sayang ya sama Kak Gerhana?" Tanya Alema, Alana menatap Alema dalam seraya tertawa membuat Gerhana bingung.

"Seharusnya kamu tanya Kak Gerhana dulu," jawab Alana seraya terkekeh.

"Kalo Kak Gerhana mah, udah ketahuan jawaban nya." Membuat Gerhana melototkan matanya kepada Alema, membuat Alema tertawa pelan.

****

Alema melempar tas-nya diatas kasur king size di apartemen Gerhana. "Cuma di anggap adik!" Teriak Alema kesal.

"Seharus nya gue yang pacaran sama Gerhana, bukan lo Alana!" Ujar Alema menatap foto Alana dari ponsel nya.

Alema membenci orang yang sudah mengambil kebahagiannya, ia akan menghancurkan siapa pun itu. Alema kehilangan Mama nya karena Papa nya, ia menghancurkan Papa-nya lewat perusahaan milik Papa nya yang sudah ia bangun dari nol.

Gerhana dan Alana masuk ke dalam apartemen, Alema masuk terlebih dahulu karena Alana dan Gerhana sedang membeli stok bahan makanan di supermarket sebarang apartemen.

"Kamu suka sayuran kan?" Tanya Alana yang dibalas anggukan oleh Alema. Alana tersenyum senang lalu berjalan ke arah kulkas untuk menyimpan itu semua.

Setelah selesai semua, Gerhana mengajak Alana untuk pergi. "Ale kamu istirahat dulu aja, Kakak mau pulang." Alema hanya mengangguk saja tanpa menjawab sepatah kata pun, mungkin Alema lelah itu yang dipikirkan oleh Gerhana.

Gerhana menarik lembut tangan Alana yang ingin berpamitan kepada Alema, "ih Gerhana, aku belum pamitan sama Alema!" Teriak Alana.

Gerhana hanya tertawa, ia sudah tidak sabar ingin mengklaim Alana menjadi miliknya. Itu lah kenapa ia ingin cepat keluar dari apartemen nya sendiri.

"Bawel, ikut aja!" Ujar Gerhana membuat Alana diam dan memajukan bibir nya kesal. "Pemaksa!" Balas Alana, yang tidak digubris oleh Gerhana.

Gerhana membawa Alana ke tempat yang pernah ia kunjungi, danau dekat rumah Alana. Gerhana keluar dari mobil lalu membuka pintu mobil untuk Alana. "Kita mau ngapain?" Tanya Alana bingung.

Gerhana tetep tidak menjawab, ia hanya berjalan ke tempat itu. Gerhana tau tempat ini memang biasa saja tidak mewah tidak romantis, tetapi romantis bukan tentang hal tempat bukan?

Gerhana berdiri didekat danau, ia memandang danau itu dengan Alana di belakang-nya. Alana masih bingung mengapa mereka ke tempat ini, rumah Alana memang tidak jauh dari sini tetapi ia jarang kesini.

Gerhana berbalik menghadap Alana dengan senyum yang sangat lebar, dan senyum itu pertama kali ia tunjukan kepada Alana. Mungkin hanya ke Alana saja, Mama nya saja tidak pernah.

"Al aku tau, aku nggak bisa romantis. Aku nggak bisa kaya cowok-cowok yang kamu mau, bisa romantis, atau care ke kamu." Ujar Gerhana membuat Alana tambah bingung.

____________________

Jangan lupa vote dibawah yaa, komen juga
Gratis bentar lagi, gak sampe 5 detik hehe
Tencuuu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIA YANG BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang