"Sha, gue boleh minta nomor Abang lo?"
Loesha yang sedang memakan bakmie nya tiba-tiba terbatuk ketika mendengar permintaan Theresa. Sehingga Rona yang berada di sampingnya pun langsung memberikan air untuk Loesha minum.
"Buat apa? Lo sekarang naksirnya sama Abang gue?" Tanya Loesha setelah selesai minum.
"Bukan." Geleng Theresa. "Ada yang mesti gue tanyain sama Abang lo."
"Tentang?"
Theresa hanya diam. Entah enggan menjawab atau memang tak tahu harus menjelaskan bagaimana.
"Langsung kasih aja sih Sha." Rona menyahut dengan khas suara datarnya itu.
Loesha menatap wajah Theresa dengan curiga namun tak lama dari itu ia mengambil ponselnya yang tertera di meja dan mengetikan sesuatu disana. "Udah gue kirim." Ucapnya kemudian kembali memakan bakmie miliknya itu.
Theresa yang sudah mendapatkan apa yang ia minta pun tersenyum kecil sambil mengucapkan terimakasihnya kepada sahabatnya itu.
"Tapi jangan deketin Abang gue ya Re, dia udah punya cewek." Ujar Loesha memperingati.
Theresa mengangguk. "Iya enggak kok."
"Serius gue, Bang Dekha udah punya cewek Re. Lo jangan ada niatan jadi pelakor."
Rona yang sedari tadi tak mengeluarkan banyak suara kini mendengus mendengar perkataan Loesha.
"Kenapa?" Tanya Loesha merasa tersinggung.
"Bukannya waktu itu lo malah dukung kalau si Theresa jadi pelakor?" Tanyanya mengingatkan saran Loesha yang menyuruh Theresa untuk tancap gas saja jika menyukai seseorang walau orang itu sudah memiliki kekasih.
"Ya itu beda Na."
Rona mendengus kembali. "Ngeles."
"Gue cuma mau menjaga Theresa biar dia aman."
"Mestinya dari waktu itu lo larang."
"Na, lo gak tahu apa-apa."
"Gak tahu apa?"
"Gue mau menjaga Theresa biar dia aman dari Abang gue!" Ucap Loesha menjawab alasannya itu. "Bang Dekha tuh walau muka nya gak ganteng-ganteng amat, tapi dia ketua paguyuban di komplek rumah gue."
Rona menyeringai tidak mengerti apa yang Loesha maksud perihal paguyuban tersebut.
"Paguyuban lelaki nakal dan kharismatik." Lanjut Loesha membuat Theresa yang sebelumnya hanya memperhatikan perdebatan kedua sahabatnya itu kini tertawa geli. Sedangkan Rona yang tidak menganggap hal itu lucu hanya memutar bola matanya malas. "Gue gak akan biarin sahabat kesayangan gue menjadi mainan Abang gue yang rada blangsak."
Theresa mengerutkan hidungnya gemas sambil mencubit pipi sahabatnya itu. "Pelhatian aneud cahabatnya acuuu."
Sedangkan Rona hanya menyahut. "Lebay."
KAMU SEDANG MEMBACA
BENAYA (What Falling In Love Feels Like?)
Teen Fiction"Kalau bisa aku pengen deh jadi ikan dory, yang cuma punya ingatan gak lebih dari 3 detik, biar gak nanggung penderitaan karena mikirin kamu."