"Ini, ganti dulu pake jaket Kak Bena yang waktu itu sempet aku pinjem. Biar baju Kakak aku bersihin sekarang."
Benaya tak menerima jaket yang diberikan Theresa kepadanya, kedua tangannya malah bergerak membuka kemeja yang masih dipakainya itu. Hingga membuat Theresa berteriak karena terkejut.
"KAK BENA KENAPA MALAH BUKA BAJU?!"
Benaya menghentikan aksinya sambil menatap heran wajah Theresa yang kini terlihat panik. "Katanya baju nya mau lo bersihin."
Theresa terdiam sejenak, apa yang dikatakan Benaya tiba-tiba melambat masuk ke otaknya. Dan ia harus mencernanya lebih lama.
"YA KAN BUKAN DI DEPAN AKU JUGA!" Ucapnya lagi masih berteriak. Satu tangannya bergerak menutup kedua matanya.
"Oh oke." Benaya mengangguk-angguk mengerti. "Terus dimana?"
Theresa berbalik dan berjalan menuju satu kamar dirumahnya yang biasanya di pakai untuk tamu. "Disini, sekalian bersihin badannya juga biar gak bau."
"Lo terganggu karena gue bau?" Tanya Benaya seperti merasa tersinggung. "Padahal kan gue bau karena..."
"Bukan gitu Kak." Sahut Theresa dengan cepat memotong perkataan Benaya. "Tapi pasti Kak Bena gak nyaman karena lengket, justru aku kasihan karena itu."
Benaya pun tersenyum geli, kemudian mengambil jaket yang ada di tangan Theresa. "Yaudah gue bersihin badan dulu." Ucapnya kemudian melangkah masuk ke dalam. Namun sebelum menutup pintu ia menoleh kepada Theresa. "Tapi nanti jangan teriak lagi ya, suara lo keras banget. Bikin sakit kuping." Ledeknya kemudian menutup pintu.
Theresa mengatup bibirnya. Kemudian berbalik dan melangkahkan kakinya menuju dapur. Karena ada tamu ke rumahnya setidaknya ia harus menyiapkan makanan.
Setibanya di dapur, Theresa langsung membuka lemari es untuk mengambil bahan makanan seperti susu cair, keju parut, sosis, telur, smoked beef dan bahan lainnya. Ia berniat untuk membuat Spaghetti carbonara.
Ia mulai dari memanaskan air untuk merebus spaghetti. Ia mengikuti langkah-langkah yang ia tahu hingga setelah sepuluh menit berlalu makanan buatannya pun siap disajikan.
Theresa membawa dua piring spaghetti menuju ruang tengah, dan disana sudah ada Benaya yang sedang berdiri di depan televisi sambil melihat-lihat beberapa koleksi DVD film yang dimainkan oleh salah satu aktor veteran Keanu Reeves dari tahun ke tahun. Dari film Speed yang beradu acting dengan Sandra Bullock, kemudian Point Break, Matrix, Constantine, sampai yang terbaru John Wick.
"Lo suka Keanu Reeves?" Tanya Benaya setelah menyadari Theresa keluar dari dapur.
"Iya." Angguk Theresa sambil menyimpan dua piring spaghetti keatas meja makan. "Ketularan Mamaku, kata Papah waktu aku masih di dalam kandungan Mama bisa nontonin film-film Keanu hampir tiap hari. Itu DVD film Keanu yang tahun sembilan puluhan juga koleksi Mamaku. Paling punyaku yang baru-baru aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
BENAYA (What Falling In Love Feels Like?)
Подростковая литература"Kalau bisa aku pengen deh jadi ikan dory, yang cuma punya ingatan gak lebih dari 3 detik, biar gak nanggung penderitaan karena mikirin kamu."