Cherry : Book Seven

200 42 5
                                    

Cherry Blossom Rainbow
.
.
.
.
.
.
.

Aomine Daiki, Haruno Sakura, Midorima Shintarou, Akashi Seijuro

.
.
.
.
.

©Aomine Sakura
.
.
.
.
.

Kuroko no Basuke, Naruto
Fujimaki Tadatoshi, Masashi Kishimoto

.
.
.
.
.
.

DILARANG COPAS DALAM BENTUK APAPUN DAN DIMANAPUN KARENA BISA TERKENA UU PLAGIATOR! JIKA TIDAK SUKA DENGAN JALAN CERITA ATAU ADEGAN DI DALAMNYA, SILAHKAN KLIK TOMBOL BACK!
DLDR!

Selamat Membaca!

oOo

"Apa?"

Sakura merasa ada yang salah dengan pendengarannya. Apakah Ino baru saja mengatakan jika ia di jauhi oleh teman-temannya karena dekat dengan Akashi Seijuuro? Alasan tidak masuk akal apa itu.

"Jika kamu ingin membual, tolong berikan yang lebih masuk akal." Sakura menyandarkan punggungnya.

"Aku memang seenaknya, tetapi aku memang berniat membantumu."

Yamanaka Ino mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan chat grup. Sakura mengambil ponsel milik Ino dan memandang gadis itu dengan ragu sebelum membaca isi chat di ponsel gadis itu.

Di sana terdapat grup dan hanya dirinya yang tidak berada di dalamnya. Mereka semua rata-rata berisi siswi Rakuzan dan membicarakan tentang Akashi Seijuuro kemudian berpindah membicarakan tentang kedekatannya dan Akashi. Bahkan tak jarang, ada yang menjelek-jelekkan dirinya.

Sakura tidak habis pikir dengan sikap siswi-siswi Rakuzan yang begitu mendewakan dan mengidolakan Akashi hingga menyebarkan banyak gosip tentangnya dan kini menjauhinya hanya karena ia dekat dengan Akashi. Mereka gila.

"Mengapa kamu menunjukkanya padaku?" tanya Sakura tidak paham.

"Sudah aku katakan jika aku ingin membantumu." Yamanaka Ino mengeluarkan satu bungkus rokok dan menawarkannya kepada Sakura.

"Aku tidak merokok." Sakura menolak satu bungkus rokok yang di sodorkan Ino.

Menghidupkan rokoknya, Ino menghembuskan asapnya ke udara. Matanya memandang pria berkulit pucat yang sedang menggambar sesuatu di sela-sela kesibukannya sebagai barista. Pemandangan candu yang membuat Ino ingin terus berada di sini.

"Kenapa kamu masuk ke dalam Rakuzan?" Ino kembali kepada topiknya bersama dengan Sakura.

"Tidak ada alasan khusus. Bukankah Rakuzan memang sekolah terbaik di Kyoto?" Sakura membalikkan pertanyaan Ino dengan retorik.

"Sepertinya kamu cukup kaya." Ino menganggukkan kepalanya. "Rakuzan tidak sembarangan menerima murid dan kamu datang saat pertengahan semester. Tentu saja, akan ada banyak yang mempertanyakan tentang masuknya siswi baru di tengah-tengah semester yang kamu jalani."

"Aku tidak bisa mempercayaimu, jadi aku tidak bisa menceritakan secara detail." Sakura menatap Ino dengan tajam. "Bisa saja, kamu menyebarkan gosip di belakangku."

Cherry Blossom RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang