Cherry : Book Five

276 55 16
                                    

Cherry Blossom Rainbow
.
.
.
.
.
.
.

Aomine Daiki, Haruno Sakura, Midorima Shintarou, Akashi Seijuro

.
.
.
.
.

©Aomine Sakura
.
.
.
.
.

Kuroko no Basuke, Naruto
Fujimaki Tadatoshi, Masashi Kishimoto

.
.
.
.
.
.

DILARANG COPAS DALAM BENTUK APAPUN DAN DIMANAPUN KARENA BISA TERKENA UU PLAGIATOR! JIKA TIDAK SUKA DENGAN JALAN CERITA ATAU ADEGAN DI DALAMNYA, SILAHKAN KLIK TOMBOL BACK!
DLDR!

Selamat Membaca!

oOo

Sakura menenteng sepatu yang di belikan Aomine dan beberapa makanan dan minuman di tangannya. Aomine berjalan di sampingnya dengan tangan yang tak kalah penuhnya.

"Seharusnya uang ini kamu tabung saja." Sakura memandang Aomine.

"Tidak apa. Aku memang sudah lama ingin membelikanmu sesuatu."

Sakura benar-benar tidak mengerti dengan sahabatnya. Melangkahkan kakinya mendahului Aomine, Sakura merengut kesal.

"Aku membencimu."

Aomine tidak bisa menahan tawanya. Sakura benar-benar seperti musim semi. Begitu hangat dan membuat siapapun merasa nyaman ketika berada di dekat gadis itu.

Pertemuan pertama mereka karena Midorima. Awalnya, Sakura tidak begitu menonjol dan menarik perhatian siapapun. Hingga, Midorima memperkenalkan mereka kepada Sakura.

Satsuki menyukai Sakura dan teman semasa kecilnya itu selalu bersama dengan Sakura. Sehingga akhirnya, anggota Kiseki no Sedai menjadi dekat dengan Sakura.

Murasakibara Atsushi sangat menyukai Sakura. Gadis musim semi itu merupakan teman makan dan berbelanja. Bersama dengan Murasakibara, keduanya hampir membeli setengah isi minimarket dan membuat mereka semua kesusahan menghabiskan makanan yang di beli Sakura.

"Jika kamu membenciku, traktir aku makanan." Aomine tersenyum lebar. "Atau, kamu bisa menemaniku berlatih basket jalanan."

"Huh!"

Aomine membiarkan Sakura yang sedang ngambek sebelum tertawa. Mengapa gadis itu sangat menggemaskan?

...

Suara bel telah berbunyi dan Sakura berlari sekuat tenaga guna lolos dari penjagaan satpam dan tidak menerima hukuman karena keterlambatannya. Pagi ini, alarmnya berbunyi terus menerus tetapi dirinya masih pulas berada di alam mimpi dan tidak menyadari jika matahari telah muncul.

Gerbang sekolahnya tinggal beberapa meter dan Sakura mengambil ancang-ancang untuk melompati pagar. Sebagai mantan atlet basket wanita, melakukan hal seperti ini adalah hal yang mudah.

Cherry Blossom RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang