Cherry : Book One

458 64 22
                                    

Cherry Blossom Rainbow
.
.
.
.
.
.
.

Aomine Daiki, Haruno Sakura, Midorima Shintarou, Akashi Seijuro

.
.
.
.
.

©Aomine Sakura
.
.
.
.
.

Kuroko no Basuke, Naruto
Fujimaki Tadatoshi, Masashi Kishimoto

.
.
.
.
.
.

DILARANG COPAS DALAM BENTUK APAPUN DAN DIMANAPUN KARENA BISA TERKENA UU PLAGIATOR! JIKA TIDAK SUKA DENGAN JALAN CERITA ATAU ADEGAN DI DALAMNYA, SILAHKAN KLIK TOMBOL BACK!
DLDR!

Selamat Membaca!

oOo

"Kamu bisa duduk di bangku yang kosong."

Sakura tersenyum sebelum menuju bangku yang kosong di belakang. Meletakkan tasnya, Sakura duduk dan memulai harinya sebagai pelajar di SMA Rakuzan.

Sedangkan Akashi menatap Sakura tidak percaya. Ia bahkan sampai kehilangan ketenangannya ketika mengetahui siapa yang menjadi murid baru di kelasnya.

"Buka buku sejarah kalian halaman 68."

Sakura mengambil buku sejarah dari tasnya dan membuka halaman yang di perintahkan guru. Emerald miliknya menatap pemuda berambut merah yang tampak tenang duduk di bangkunya.

Nah, Akashi Seijuro. Sampai di mana ketenangan mu saat ini?

...

"Sakura-chan? Kamu pindah dari Inggris?"

"Wah, rambutmu halus sekali."

Sakura tersenyum manis ketika beberapa teman-teman barunya mengerubunginya. Sekolah Menengah Atas Rakuzan terkenal sebagai sekolah elite yang berisi anak-anak orang kaya dan pintar. Tidak mudah untuk bisa masuk ke dalam SMA Rakuzan.

Test yang dilalui sangat ketat dan menjengkelkan. Jika bukan karena dirinya bersekolah di Inggris dulunya, tidak akan mungkin bisa dirinya masuk ke dalam Rakuzan.

Kebetulan, ayahnya mengenal kepala Sekolah yang menjabat di Rakuzan. Soal-soal yang diberikan hanyalah formalitas agar dirinya sama seperti yang lainnya.

"Sakura-chan, mau ke kantin, tidak?"

Salah seorang temannya bertanya. Sakura tersenyum manis sebelum menjawab.

"Menu makan siangnya apa?" tanya Sakura.

"Hmm.. kalau tidak salah. Bulgogi, salad dan beberapa jus buah."

Untuk sekolah seperti Rakuzan, Sakura yakin jika makan siang yang diberikan bukan makan siang sembarangan. Mereka rela membayar mahal dan belajar mati-matian agar bisa masuk ke Sekolah bergengsi seperti Rakuzan.

Cherry Blossom RainbowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang