PROLOG

21 2 0
                                    

Di taman penuh bunga, kami duduk beralaskan tikar yang sebelumnya sudah Kak Rigel sewa. Aku memakan sosis yang di bawakan Bunda, katanya sebagai bekal untuk kita. Ada juga Pizza yang Kak Rigel bawa.

"Astra, menurut kamu, apa yang penuh dengan kenangan?"

"Kak Rigel."

"Salah."

"Lalu?"

"Stoples penuh berisi bintang." Kak Rigel tiba-tiba saja mengeluarkan stoples berisi origami yang di bentuk menjadi bintang.

"Itu buatan Kak Rigel?!" Tanya ku tidak percaya. Tidak bisa berkata-kata dengan isi bintang di dalam stoples itu.

Kak Rigel mengangguk. "Stoples ini bukan hanya berisi origami yang saya bentuk menjadi bintang. Tapi berisi kenangan. Kamu juga bisa membuatnya kalau mau."

"Ugh, saya enggak bisa duduk diam berlama-lama melakukan hal yang itu-itu aja. Hal sama tiap harinya membosankan."

"Tapi kamu bisa melakukan hal yang sama tiap harinya bersama saya."

Aku terdiam, tidak berniat untuk menjawab ucapan Kak Rigel.

"Ya sudah kalau kamu tidak mau membuatnya. Ini, buat kamu saja." Kak Rigel menaruh stoples itu ke dekat ku.

"Ini kan punya Kak Rigel. Kenapa di kasih ke saya?"

"Ini memang buat kamu. Mungkin bacanya cuman butuh waktu 1 jam, atau kurang dari itu. Tapi buatnya lebih dari satu tahun."

"Maksud dari baca kak?"

"Di dalam bintang itu, ada kenangan. Kamu bisa baca kalau kamu mau. Kalau tidak, jadikan pajangan saja. Kamu tau kan saya paling gak suka benda pemberian saya menjadi sia-sia?"

"Pengancam."

Kak Rigel terkekeh, tangannya terangkat mengusak rambut ku gemas.

Sialnya, bukan hanya rambut ku yang berantakan. Hati ku juga.

🌌🌌🌌

HALOW!! Balik lagi sama akwuuu 🥳🥳🥳

Kali ini beneran end serius, gak di gantung lagi kayak baju. Semoga sukaa!!

P.s : Sebenernya mau update jam 4 sore tadi biar bacanya sekalian ngabuburit, tapi aku lupa dan malah pergi keluar :)) akhirnya aku memutuskan tetep published cerita ini biar di published-nya tepat pas Jeno ulang tahun 💞

HABEDE PARTNER 23 AKUU 💃

BINTANG DALAM STOPLES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang