PART 05

73 4 0
                                    

Banyak sekali disini jenis kacamata ,ditambah bentuk-bentuk dari kacamata tersebut keren-keren ,membuat Lusi bingung ingin model yang seperti apa.Sedangkan sedari tadi Jisung hanya menghembuskan nafas lelah.Mereka berdua sudah 2 jam berada disini.

Lusi berdecak kagum "Wahh Jisung ini benar-benar keren , lihatlah kacamata itu bukankah terlihat lucu "Ucap Lusi langsung menarik tangan Jisung menuju ke tempat kacamata yang lucu tersebut.

"Nunnaaaa ,ini sudah 2 jam lho , sebenarnya kau sedang mencari atau hanya melihat lihat saja sih "Rengek Jisung dengan pipi yang dikembungkan.Saking gemasnya saat melihat Jisung merajuk ,Lusi langsung mencubit kedua pipinya "Utututu kiyowooo" ucap Lusi setelah itu pergi meninggalkan Jisung yang semakin merajuk.
"Nunnaaaa!!"Jisung mengejar Lusi yang sudah berkeliling melihat kacamata.

Lusi pov
Aku hanya terkikik geli melihat Jisung tadi ,dia benar-benar menggemaskan sekali.Kini aku sedikit jauh dari Jisung , mungkin anak itu masih merajuk atau entahlah.Aku ingin melihat kacamata disekitar sini benar-benar sangat bagus.Aku terus menelusuri rak-rak yang berisi kacamata.Karena terlalu fokus tanpa sadar aku menabrak seorang pria.Kami berdua terjatuh , karena pria tersebut berlari terlalu kencang Sampai menabrakku hingga terjatuh.Aku menunduk dikarenakan kepalaku begitu sakit saat tidak sengaja membentur sudut rak.Aku melihat dari bawah pria tersebut berdiri ,sepertinya ia buru-buru untuk kembali berlari tanpa membantuku.Namun ,belum sempat pria tersebut melanjutkan perlariannya , sudah ada dua orang yang berbadan besar menangkap pria tersebut.Aku merasa benar-benar pusing jadi tidak sanggup untuk mengangkat kepalaku.
"Tahan dia ,bawa ke tempat biasanya!!"
Aku terdiam sebentar suara itu bukankah itu suara orang yang tidak ingin aku temui.Aku semakin menundukkan kepalanya ,aku tidak ingin jika orang tersebut tahu keberadaanku disini.
"Baik tuan Renjun "Aku semakin sesak saat mendengar nama itu.Aku benar-benar tidak ingin melihat pria brengsek itu.
Lusi pov end
Renjun memandang pria didepannya dengan raut amarah yang tidak bisa ditahan ,namun dirinya tidak ingin membuat keributan disini.Sedangkan ,pria tersebut hanya menundukkan kepala merasa takut dengan tatapan Renjun.Kedua anak buah Renjun langsung menyeret pria tersebut dari hadapan Renjun.Pria tersebut terus memohon mohon untuk dilepaskan ,namun seakan tuli Renjun tidak memperdulikan permohonan pria tersebut.Saat akan melangkah pergi ,Renjun melihat seorang perempuan yang masih terduduk tersebut sambil menundukkan kepalanya sehingga Renjun tidak bisa melihat wajah perempuan tersebut.Renjun mulai mendekati perempuan tersebut ,ia berjongkok menyamakan posisi tubuh mereka.

"Permisi kau baik-baik saja ?"Lusi tidak menjawab pertanyaan Renjun ,ia hanya bisa berusaha untuk menutupi wajahnya agar Renjun tidak tahu.

Merasa kesal karena tidak ditanggapi ,pada akhirnya Renjun mencoba menyibak rambut Lusi.
"RENJUN!!"
"NUNNA!!"

Tindakan Renjun akhirnya terhenti saat mendengar namanya dipanggil.Dua orang tersebut mulai menghampiri Renjun dan Lusi.Jisung menghampiri Lusi ,ia mengecek keadaan nunnanya tersebut karena melihat Lusi yang terus menundukkan kepalanya , sedangkan perempuan yang tadi memanggil Renjun langsung memeluk Renjun ,ia hanya khawatir.
Jisung menuntun Lusi untuk berdiri , namun anehnya Lusi seperti menyembunyikan wajahnya agar tidak diketahui siapapun.Renjun ,Jisung ,dan perempuan tersebut hanya merasa heran atas tindakan yang dilakukan Lusi.

Jisung yang merasa heran akhirnya bertanya "Nunna sakit ?" Lusi hanya menganggukkan kepalanya.Melihat hal tersebut Jisung langsung berniat membawa Lusi pulang , namun sebelum itu Renjun menghentikan langkah mereka berdua " Tunggu sepertinya nunna mu tadi membentur rak dibelakangnya ,jadi bolehkah aku mengantar kalian berdua ?" Perempuan di samping Renjun mengernyitkan dahi sejak kapan Renjun menjadi murah hati seperti ini bukankah dia itu sangat kejam.Sedangkan ,Renjun tidak mengerti kenapa dirinya menjadi baik hati kepada orang asing.

Lusi merasa terkejut dengan ajakan Renjun tadi.Tidak ,tidak boleh ,Renjun tidak boleh tahu kalau dirinya berada disini.Lusi langsung menggelengkan kepala dan bersembunyi di dada bidang Jisung.Seakan mengerti Jisung langsung menolak ajakan Renjun "Tidak perlu tuan , sepertinya nunna ku tidak nyaman jika bersama orang asing"Ucap Jisung sambil tersenyum ,ia langsung membawa nunna nya pergi melewati Renjun dan perempuan yang masih setia memeluk lengan Renjun.

THE ROSE : OBSESSION || HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang