PART 07

64 5 0
                                    

Jangan lupa vote and komen y

Sudah seminggu sejak kejadian itu.Lusi memutuskan untuk tidak bekerja , untunglah saat itu ada Jisung yang mau membantunya memberikan pengertian kepada ayahnya untuk memberikan Lusi cuti seminggu.Entahlah pertemuan nya dengan Renjun membuat jiwanya tergoncang.Masa lalu yang bagi dirinya begitu menyeramkan.Bukan hanya perceraian yang membekas di dalam ingatan Lusi , tetapi tindakan Renjun yang masih dirinya ingat saat itu.Saat dirinya melihat secara langsung kekejaman Renjun yang selama ini disembunyikan dibalik wajah polosnya.

Lusi bersiap-siap untuk segera pergi ke cafe tempatnya bekerja , karena masa cutinya juga telah habis.Ia memoleskan sedikit make up diwajahnya agar terlihat natural.Setelah selesai Lusi beralih mengambil tas selempang yang tergeletak di ranjang.Sebelum beranjak pergi Lusi melihat laptopnya ,ia menghembuskan nafas lelah disaat mengingat ini ketiga kalinya ia membuat novel ,namun saat ini pikirannya buntu.Ditambah novelnya tak begitu banyak memiliki peminat , entahlah apa mungkin ceritanya tidak memiliki unsur dewasa ? ya mungkin saja , karena Lusi tak pandai membuat hal seperti itu , sehingga semua novel ciptaannya terlihat membosankan.Lusi hanya pasrah ia akan segera menyelesaikan novel tersebut agar bisa langsung dicetak dan dirinya dapat mendapatkan uang.Ia berjalan keluar apartemen dan berdoa dalam hati semoga harinya tidak menjadi buruk lalu yang paling terpenting dirinya tidak bertemu dengan Renjun lagi.Biarkanlah pertemuan itu menjadi pertemuan pertama dan terakhir mereka.

Biarkanlah pertemuan itu menjadi pertemuan pertama dan terakhir mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Bagaimana hasilnya ?" Tanya seorang pria membelakangi dua orang bodyguardnya.Salah satu bodyguard meletakkan sebuah dokumen di meja orang tersebut.Pria itu memutar kursi menghadap mereka.

"Tuan Huang ,itu adalah beberapa informasi yang telah kami kumpulkan tentang Nona Zhao Lusi" Renjun langsung membuka map tersebut ,ia membaca semua informasi yang telah didapatkan oleh anak buahnya.

"Dia seorang penulis ?" Tanya Renjun yang dijawab anggukan oleh kedua bodyguardnya.

"Bisa dibilang Nona Lusi hanya seorang penulis biasa , semua buku yang dirinya tulis tidak begitu terkenal.Dirinya hanya memiliki sedikit peminat tuan" Jelas salah satu bodyguard tersebut.Renjun hanya menyunggingkan senyum kecil.'Ternyata kebiasaan mu masih ada ya Rosy' Batin Renjun.

Semenjak pertemuannya dengan Lusi seminggu yang lalu ,Renjun langsung menyuruh bodyguardnya untuk mencari informasi tentang Lusi.Ia sengaja tidak mencari Lusi lagi setelah seminggu sejak kejadian itu.

Saat itu Jeno yang sedari tadi mencurigai hubungan antara dirinya dan Lusi terus saja meneror dirinya dengan pertanyaan yang sama yaitu siapa Lusi sebenarnya.Awalnya Renjun tidak ingin memberitahukan ,namun karena sudah muak dengan pertanyaan yang sama pada akhirnya Renjun mengatakan bahwa Lusi adalah orang yang dirinya cari selama ini.

Jeno sempat terdiam mendengar penuturan Renjun.Namun , dirinya langsung mengatakan bahwa Renjun harus melupakan Lusi.Jeno tidak bisa melihat Chenle patah hati dan dirinya tidak bisa melihat Renjun yang terlihat memiliki rasa obsesi terhadap Lusi.Entahlah tapi menurutnya Renjun terlihat berbahaya bagi Lusi.Itu semua terlihat dari respon yang diberikan Lusi dan perlakuan Renjun yang tidak dirinya duga.

THE ROSE : OBSESSION || HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang