Jangan lupa vote and komen y guyss!!!
Happy Reading
Sebuah mobil terparkir di depan perusahaan tersebut , banyak orang yang membungkukkan badannya saat orang tersebut keluar dari mobilnya.Ia berjalan tergesa-gesa memasuki gedung perusahaan miliknya.Saat sudah memasuki gedung tersebut bisa dirinya lihat sang sekretaris yang menunggunya.
"Apakah mereka masih ada di ruangannya Jeno ?"Tanya orang tersebut yang tak lain adalah Renjun.Ia cukup tergesa-gesa memasuki ruangannya.
"Mereka masih ada di ruangan anda sajangnim"Renjun hanya menganggukkan kepala mendengar jawaban dari Jeno.Ia terus melangkahkan kakinya menuju sebuah lift khusus untuk dirinya.Jeno menekan tombol lift menuju tepat ke ruangan Renjun.Mereka hanya terdiam menunggu lift berhenti dilantai ruangan Renjun.
Lift telah berhenti.Saat lift terbuka Renjun langsung melangkah dengan tergesa-gesa diikuti oleh Jeno menuju ke ruangannya.Jeno sebagai sekretaris segera membukakan pintu ruangan Renjun.
Saat pintu terbuka terlihatlah Chenle dan Doyoung yang duduk dengan manis sambil melihat tab atau ponsel mereka.Lalu jangan lupakan seorang wanita yang berdiri dengan tegap dan anggun menghadap jendela kaca , menatap perkotaan Seoul yang sangat padat dan ramai.
"Sangat tidak profesional membuat kliennya menunggu selama 1 jam , Tuan Huang"Renjun cukup tersinggung dengan ucapan orang tersebut yan tak lain adalah calon modelnya.Namun ,Renjun tidak bisa menyangkal hal tersebut.
Chenle dan Doyoung yang mendengar ucapan dari model mereka langsung menatap Renjun yang baru datang bersama Jeno.Tak lama juga ,wanita tersebut membalikkan badannya menampakkan perawakan nya dari depan.Wanita tersebut terdiam menatap Renjun dengan tatapan yang sulit diartikan.Doyoung yang melihat wanita itu terus menatap Renjun , langsung menyuruhnya untuk duduk di dekat dirinya dan Chenle.
Wanita tersebut tanpa basa-basi memutuskan tatapannya dan menuruti perkataan Doyoung.Ia duduk di single sofa yang tersedia.Renjun tanpa banyak basa-basi pula juga duduk di salah satu single sofa yang tersedia disana , sedangkan Jeno berdiri di samping Renjun.
"Maaf atas keterlambatan saya dan ketidakprofesionalan saya"Ujar Renjun meminta maaf kepada wanita tersebut yang masih menatap angkuh dirinya.
"Tidak apa-apa Renjun ,bisa kita mulai pembahasan untuk kontrak yang akan kita jalin ?" Ucap Doyoung menjawab permintaan maaf Renjun atas keterlambatannya.Renjun hanya menganggukkan kepala dan menatap Jeno.Mengerti arti tatapan tersebut ,Jeno langsung meletakkan dokumen yang dirinya bawa ke atas meja yang tersedia.
Setelah melihat dokumen tersebut , wanita itu langsung mengambilnya dan melihat isi dari dokumen tersebut.
"Aku tidak menerima pekerjaan diatas jam 7"Ujarnya setelah menemukan poin dari kontrak tersebut bahwa dirinya harus siap setiap kali jadwal berubah bahkan bisa melebihi batas istirahatnya.
"Mohon maaf nona Choi ,tapi itu sudah kami pertimbangkan dengan atasan anda langsung nona.Dan Tuan Zhong menyetujui hal tersebut."Ujar Jeno menjelaskan atas poin yang ditolak oleh calon model mereka.
"Hahh...aku tetap kepada keputusan ku Tuan.Aku tetap tidak akan menerima pekerjaan diatas jam 7"Kekeh wanita tersebut sambil menunjukkan wajah angkuhnya.Seolah mengatakan bahwa dia berhak untuk mengatur ulang kontrak, karena perusahaan inilah yang membutuhkannya.Merasa tidak enak dengan sifat keras kepala yang dimiliki modelnya , Chenle mulai berbicara.
"Jiejie tapi itu sudah kesepakatan ka--"
"Baiklah , untuk Nona Choi Miyeon saya akan mengkonfirmasi permintaan anda tadi.Jeno atur ulang kontrak itu dan serahkan nanti kepada Nona Choi."Ucap Renjun menyela ucapan penolakan yang akan di lontarkan Chenle.Miyeon hanya tersenyum senang mendengar ucapan yang keluar dari mulut Renjun.Sedangkan ,Chenle hanya bisa merutuki Renjun yang suka sekali menyela ucapan orang lain ditambah dengan sifat keras kepala Miyeon yang membuatnya tidak enak dengan Renjun dan Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ROSE : OBSESSION || HUANG RENJUN
Random{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA} Pertemuan yang tak pernah diharapkan oleh Lusi , dimana pertemuan tersebut membuatnya harus membuka luka lama yang sudah ia coba lupakan. "Aku membencimu Renjun " - Zhao Lusi "Aku Merindukanmu Lusi " - Huang Renjun Uca...