PART 15

76 6 0
                                    

Jangan lupa vote and komen y guyss!!!

Happy Reading

Suara musik yang begitu berisik dengan diiringi oleh tarian orang-orang hina.Bahkan lampu kelap-kelip ini benar-benar melengkapi suasana tempat ini.

Namun ,hal ini merupakan ketenangan bagi seseorang yang sedang duduk manis dengan segelas Vodka yang ada ditangannya.Menenangkan diri di tempat seperti ini nyatanya tidak terlalu buruk.

"Sampai kapan kau akan terus seperti ini ?"Ucap seseorang yang menemani orang tersebut sedari tadi.Orang tersebut tersenyum sinis melihat ia seperti diremehkan.

"Kau meremehkan ku Vernon ? Aku tidak selemah itu , bahkan sebotol Vodka ini bisa ku habiskan tanpa mabuk"Sarkas orang tersebut sembari melanjutkan meneguk Vodkanya.

"Kau memang menyebalkan Renjun ”Kata Vernon dengan menghela nafas pelan merasakan betapa keras kepalanya sang teman yang tak lain adalah Renjun.

Renjun hanya tertawa pelan sembari berkata "Iya aku memang keras kepala ,jika tidak maka itu bukanlah aku"Katanya.Vernon menatap lama Renjun ,ia seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Sebenarnya apa yang telah paman perbuat padamu ,dulu kau bukan seperti ini Renjun.Kau bahkan dulu memiliki hati yang sangat lembut tapi kenapa sekarang kau seperti seorang bajingan ?"ucap Vernon heran.Renjun menghentikan tangannya yang akan meneguk Vodkanya kembali saat mendengar penuturan Vernon.Ia menatap Vernon tajam.

Vernon yang memang sudah terlatih tidak akan merasa takut dengan tatapan Renjun.

"Bukankah kau juga dilatih oleh paman ? Jadi kau seharusnya sudah tahu bagaimana paman melatih muridnya kan ? Lagipula..."Renjun menggantung kalimatnya dan kembali meneguk Vodka tersebut "... Muridnya bukan kita saja ada yang lain tapi aku tidak terlalu mengenal mereka"

Vernon terdiam , memang benar mereka di didik oleh orang yang disebut 'paman' itu.Namun ,ia merasa Renjun lebih mencolok.

"Paman mengajari kita untuk memanipulasi seseorang ,maka itulah yang digunakan murid-murid paman untuk berbaur ,bahkan..."Vernon menggantungkan kalimatnya dan menatap Renjun yang masih santai menegak minumannya"...kau menggunakan itu untuk menipu semua orang dan mendapatkan yang seharusnya bukan hakmu lagi"Setelah mengucapkan kalimat sarkas itu Vernon pergi begitu saja dari bar  meninggalkan Renjun yang terdiam sedang menahan amarah atas ucapan Vernon.

"Rosy itu hak ku ! Dia masih istriku ! Untuk saat ini dan selamanya!"Renjun meremat gelas kecil itu dengan kuat melampiaskan amarahnya terhadap perkataan Vernon.

Renjun tidak peduli apa yang dia rasakan ini cinta atau obsesi ,Renjun benar-benar tidak peduli.

Niat ingin menenangkan diri langsung lenyap saat mendengar perkataan Vernon ,ia memanggil Vernon berniat untuk menemaninya malah yang terjadi sebaliknya.

Renjun tidak suka saat orang lain mengatakan bahwa Lusi bukan miliknya.

Renjun tidak suka saat orang lain mengatakan bahwa Lusi bukan miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
THE ROSE : OBSESSION || HUANG RENJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang