Introduksi

99 7 0
                                    

Tujuh puluh dua jam telah berputar sedemikian rupa hingga kini sudah memasuki hari ketiga. Sembunyi dalam relung tanya yang belum terpecahkan, membuat pria bermarga Yoon kian menarik selimut tebal menutupi sebagian tubuhnya di atas sebuah sofa lusuh di ruangan penuh berkas - berkas suatu perkara.

 Sembunyi dalam relung tanya yang belum terpecahkan, membuat pria bermarga Yoon kian menarik selimut tebal menutupi sebagian tubuhnya di atas sebuah sofa lusuh di ruangan penuh berkas - berkas suatu perkara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gelap, pengap dan bau udara ruangan yang belum sempat di bersihkan, tak membuat Jaehyuk terusik untuk bangun. Bahkan sampah sisa - sisa makanan yang berada di atas meja pun kian menumpuk dengan noda berserakan di bawah lantai. Ya, sudah dua hari ini, detektif ternama di negara ginseng itu tak beranjak dari ruangan dikarenakan ingin mengejar dan merangkai suatu perkara yang sudah hampir tiga hari ini belum terpecahkan yaitu penemuan kerangka manusia yang ditanganinya beberapa hari lalu. Sampai pada akhirnya, ruangan ini dijadikan rumah kedua bagi seorang Yoon Jaehyuk.

Tok. Tok. Tok.

Ceklek.

"Sunbaenim, apakah kau masih tidur?"

Suara berat milik seorang pria yang datang dan masuk ke dalam ruangan, lekas menginterupsi indera pendengar Jaehyuk walau netra masih terpejam. "Ada apa, Songjun-ah? Cepat katakan jika ada yang ingin kau tanyakan." Ujarnya malas kepada salah satu anak buahnya yang bernama lengkap Hong Songjun.

" Ujarnya malas kepada salah satu anak buahnya yang bernama lengkap Hong Songjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Fiuuhh... akhirnya kau tersadar juga. Maksud kedatanganku kesini hanya untuk memberi kabar padamu, bahwa Doyoung-nim ingin bertemu denganmu siang ini sekitar jam 12:30 untuk membahas berkas yang kau berikan padanya kemarin."

Mendengar ulasan anak buahnya, sekejap Jaehyuk langsung terkejut bangun dan segera menyibak selimut tebalnya sembari mengusap-usapkan wajahnya agar cepat tersadar. "Yak!!! Kenapa tidak bilang dari tadi?"

"Aigo.. sebelum ini, aku sudah mencoba membangunkanmu sampai tiga kali, tapi sunbae tidak tergerak untuk bangun bahkan beranjak dari sofa. Karena itu, aku kembali bekerja."

"Aku tidak mau mendengar alasanmu. Dan, sekarang jam berapa Seongjun-ah?" Tanya Jaehyuk seraya merapikan selimut yang tergeletak di bawah lantai.

Lo...STTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang