Mengiring Kisah Seorang

34 2 0
                                    

"Hiks.. Hiks..."

Senandung tangis mengalun ringkih di taman belakang rumah sakit nan menyepi. Kalut diam seorang remaja laki-laki berwajah suntuk dengan tetesan air mata jatuh melewati kedua pipi menyapu sekitar, seraya hembusan angin menyibak helaian rambut coklatnya.

 Kalut diam seorang remaja laki-laki berwajah suntuk dengan tetesan air mata jatuh melewati kedua pipi menyapu sekitar, seraya hembusan angin menyibak helaian rambut coklatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bo-bodoh. A-aku, hiks... A-aku sa-sangat, hiks.. bodoh."

Pukh!!

"A-apa yang, hiks.. te-telah a-aku laku-kan selama, hiks.. ini?"

Pukh!!

"Sudah, hiks.. su-sudah terlam-bat, hiks.."

Pukh!!

"Ke-kena-pa, hiks.. aahhhhh... Bo-"

Phack!!

Seketika kegiatan memukul kepala terhenti saat lengannya secara tiba-tiba terasa digenggam oleh seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika kegiatan memukul kepala terhenti saat lengannya secara tiba-tiba terasa digenggam oleh seseorang. Intens membuat sang pemuda segera menengadahkan kepala dan terkejut nampak seorang pria berkacamata tengah memasang wajah geram kepadanya.

 Intens membuat sang pemuda segera menengadahkan kepala dan terkejut nampak seorang pria berkacamata tengah memasang wajah geram kepadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"YAK!!! KAU ITU BODOH ATAU TIDAK?? JIKA ADA MASALAH, JANGAN MELUKAI DIRIMU SENDIRI. DASAR."

Pedar seruan yang begitu keras lekas menghentikan senggukan yang sedari tadi tiada henti. Raut wajah kesedihan pun berubah mengerut ketika netranya bertemu dengan sinar mata yang mengabu itu.

Lo...STTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang