zivelas

160 13 0
                                    


"Maaf"

"Gapapa bang, gua tahu lo kesel" Sunoo

"Kenapa lo gabisa kendaliin diri lo hoon?" Heeseung

"Velline, apa ibu ngebunuh ayah?" Sunghoon

"Apa?" Sunoo

"Kenapa kau bertanya hal yg tidak berguna?" Mavelline

"Jawab!" Sunghoon

"Mana mungkin ibu ngelakuin itu" Heeseung

"Heeseung sudah mengatakan kebenarannya. Sekarang, aku sudah membawa oxion, apa yg harus aku lakukan?" Mavelline

"Sini biar gua aja" Sunghoon

"Baiklah" Mavelline

Sunghoon menatap Jay yg terbaring lemah, bahkan nafasnya hampir tidak terdengar

"Jay, gua mohon bertahan" Sunghoon

"Aha, gua kan kuat hoon" ucap Jay dengan suara yg hampir hilang

"Alah liat tikus aja ngacir" Sunoo

"Ahahahah, diem lo nu" ucap Jay, kini matanya tertutup

"Jay, lo?" Heeseung

"Paan bang, gua ngantuk hhe" Jay

"Sialan lo, jangan nutup mata!" Heeseung dengan tawa yg hambar

"Tahan dikit ya bang, mungkin bakalan sakit" Sunghoon

Jay menggeliat hebat, bahkan keringat dingin bercucuran di pelipisnya, Heeseung dan Sunoo tidak tahan melihat itu, mereka mulai mengeluarkan air matanya

"Tolong, jangan tunjukan itu di hadapan Jay" Mavelline

"Aa hoon, sa. . . sakit" lirih Jay

"Maapin gua bang" Sunghoon dengan mata berkaca kaca

"Jika kau tidak tahan, biar aku saja yg melakukannya" Mavelline

"Gk, biar gua aja gapapa" Sunghoon

Kini Jay menutup matanya, bahkan suaranya kini hilang, hanya deru nafas nya yg mulai memudar

"Jay? Jay lo jangan bercanda" Heeseung

Jay tidak menjawab, "jay, kalo lo bandel, gua bakalan bakar semua panah lo!" ancam Heeseung

"Sunghoon, apa ini bekerja?" Mavelline

"Jay bakalan gk sadar kalo obatnya belum bekerja" Sunghoon

"Jadi, jay?" Sunoo

"Jay cuman gk sadarkan diri, tenangin diri lo bang" Sunghoon

"Gimana gua bisa tenang hoon? kondisi adek gua gk baik baik aja" Heeseung

"Percaya deh bang, jay pasti sembuh" Sunoo

"Kau tahu kan jay anak yg kuat, jadi tenangkan dirimu" Mavelline

"Gua sama velline bakalan bawa pulang bang jay, biar aman" Sunoo

"Ide bagus. Heeseung, Sunghoon, aku dan Sunoo akan segera kembali lagi" Mavelline

"Hati hati nu, velline" Heeseung

Keduanya mengangguk, kemudian pergi membawa Jay pulang


"AAAAA"

"JUNGWON!!!!!"

Jungwon tertusuk, "Kok lo bisa lemah gini sih? Gk kayak biasanya" Vernon

"LEPASIN JUNGWON!!" teriak Jae Na

"Eits gk gampang cantik, masa gua biarin musuh gua lepas gitu aja kan gk seru" Vernon

"Lo bisa ambil nyawa gua! tapi jangan nyawa jungwon!!" Jae Na

"Wah, lo sebenernya siapa jungwon sih? sampe segitunya" Vernon

"Gua mohon lepasin jungwon, ambil gua aja" Jae Na

"Hm, menarik juga sih, yaudah deh, tapi. . . setelah gua bunuh jungwon ya" Vernon

"JANGAN GUA MOHON!!" Jae Na

Vernon tidak mendengar Jae Na, ia mengangkat pedangnya dan siap menusuk Jungwon lagi

Namun, suatu hal lain terjadi, muncul cahaya merah yang membuat Jae Na mendadak tidak bisa melihat

"Selamatkan kakak mu Jae Na"

Mata Jae Na berubah menjadi merah pekat, persis seperti. . . Zivelas

Jae Na mengangkat pedang nya dan siap membunuh Vernon

"Tunggu?. . . Ratu Zivelas!!!" Vernon

"You can't do it can you?"

Darah segar mengotori wajah Jae Na, dan sudah pasti Vernon mati karena mendapat puluhan tusukan dari Jae Na

Tubuh Jae Na ambruk, ia menghela nafas panjang

"I. . . ibu?" lirih Jungwon

Zivelas tersenyum lebar kepada Jungwon, lalu menidurkan kepala Jungwon di pahanya

"Jungwon kau sudah besar nak, ibu sangat merindukan mu"

"Jungwon ju. . juga bu"

"Adohoy, pusing amat", keluh Jae Na memegang kepalanya yg pusing

Penglihatan Jae Na sedikit kabur, ia mengedipkan matanya beberapa kali

"Kayak ibu? apa itu beneran ibu? tapi kenapa tampilannya beda?" monolog Jae Na

"Iya, ini ibu Jae Na, kemarilah"

"Apa? dia bisa denger. . ." monolog Jae Na

"Ayo, kemarilah"

Jae Na mendekati Zivelas, "kau juga sudah besar Jae Na", ucap Zivelas sembari mengelus rambut Jae Na

Jae Na hanya diam, ia masih tidak percaya jika wanita dihadapannya adalah ibunya

"Kau terluka sayang?"

"T. . tidak, jungwon terluka, dia terkena racun milik Vernon" Jae Na

Zivelas melihat Jungwon yg mencoba bertahan, "anakku sangat kuat"

Zivelas membaca mantra, sembari memegang luka milik Jungwon, Jae Na melihat itu dan terkejut

"Kau akan terbiasa nanti nak"

"Aa-" Jungwon

"Jungwon" Jae Na




PT. 31 (bertemu ibu)
>>ITP.VMPR.VL-31

In The Past - [Another World] : new verTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang