TETANGGA GAK BOLEH JULID
Part 1
"Mak,mak kalian tahu si Dinda gak?"
Ucap bu Muji ketika banyak emak emak ngumpul buat belanja sayur pas mang Didi mangkal.Memang berbelanja pagi hari memang seperti sebuah rutinitas yang itu itu aja.
Pilihan sayuran pun hanya itu itu aja tapi sebagai Ibu Rumah Tangga harus pintar berkreasi agar anggota keluarga gak bosan.
Bu Muji memang tetangga yang paling heboh ketika berbelanja.
"Iya, anaknya pak Adi, kan?, " Bu Murti menimpali perkataan bu Muji.
"Idih , Tuh Anak perempuan pasti punya pekerjaan yang gak bener, "ucap bu Muji kemudian sambil memilih-milih sayuran.
" Bu, Kalau belum tahu yang sebenarnya jangan nyebarin berita ah, gak baik, nanti jatuh nya fitnah ya kan".
Ibu Aisyah satu satunya Ibu yang memakai kerudung panjang tidak tahan lagi. Dia selalu gerah saat ada tetangga yang ghibah. Pengen segera pergi tapi belum selesai acara pilih pilih sayurnya.
" Mencurigakan, lo Ibu ibu, masak yah si Dinda itu baru lulus SMK udah bisa beli mobil, uang dari mana hayo dari mana?Bu Muji malah semakin semangat buat mengompori Ibu-Ibu yang lain.
Mang Didi kembali menata sayur yang di obrak-abrik para Ibu. Padahal cuma mau ambil kangkung seiket. Tapi muaki bayam, sawi jadi korban pindah tempat yang tadinya di atas jadi di bawah dan sebaliknya.
"Dinda kan Cantik ya wajarlah kalau dia cepet dapet kerjaan".ucap mang Didi mencoba menegahi pembicaraan ibu-ibu yang gak ngalor gak ngidul.
"Mang Didi mah, kalau ada cewek aja yang diperhatikan" Bu Muji sebel kalau ada yang membela orang yang digosipkan nya.
" Ya Dia kan sudah magang di salah satu kantor di kota ini ya wajar mungkin dia sudah punya penghasilan " . Bu Aisyah menambahkan.
"Mobil kan mahal, gak mungkin to kalau uangnya cukup buat beli, apalagi masih magang".Bu Muji gak mau kalah.
" Udah mang saya belanja ini aja".Bu Aisyah kesal kemudian membayar belanjaannya langsung pergi.
"Eh mungkin aja Dinda itu jadi simpenan atau kerjaan yang gak bener iya kan? Bu Muji masih belum mau menyerah.
Secara dia sering tuh pulang malem.
Ketika ibu-ibu sedang asyik menggosip, Dinda wanita cantik yang mereka bicarakan tiba-tiba datang.
" Jeruknya berapa mang 2 kilo" Ucap Dinda lemah lembut.
"24ribu aja neng, kalau buat neng" Mang Didi menyerah kan sebuah kantong kresek berisi buah jeruk.
"Makasih, ya bang ".Dinda membayar dengan uang 50ribuan.
" Kembaliannya, buat abang aja. " Dinda mau meninggalkan tempat itu.
"Wah ini banyak banget, Neng, Terima kasih ya neng" Ucap mang Didi mencium uang lembaran biru yang wangi karena diberikan oleh Dinda.
"Nggak papa bang, sedekah pagi lebih baik daripada ghibah pagi". Ucap Dinda tidak memperhatikan ibu ibu yang lain.
Dinda langsung pergi begitu saja setelah membayar jeruk.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga gak boleh Julid
SpiritualBertetangga memang susah susah mudah ada yang baik dan ada juga yang julid. Di sebuah gang ada sosok tetangga yang super duper julid minta ampun dia selalu kepo terhadap urusan tetangga lain. Belum lagi tingkah anehnya yang selalu bikin para tetangg...