#7.dadaah

194 69 22
                                    



Keyla keluar kamar setelah mengganti sragam sekolahnya menuju ruang keluarga "hai ayah, bunda, abang" sapa keyla yang berjalan menghampiri keluarga nya.

"iya sayang, sini duduk"Liana tersenyum hangat pada keyla, dan disampingnya juga ada revan

sekarang Keyla sudah duduk ditengah-tengah antara liana dan revan, tapi kenapa jadi hening?

"kog pada diem?"ucap keyla setelah beberapa saat hening

"ayah" tidak ada sahutan

"bunda" lagi lagi tak ada sahutan, mereka tetap melamun entah apa yang sedang dipikirkan kedua orang tua nya keyla pun tidak tahu.

kini ia beralih ke revan yang juga sama halnya ayah dan bunda, tapi tunggu. sepertinya ada yang berbeda dengan abangnya ini

"Abang"Keyla melambaikan tangan tepat didepan wajah Revan

"Ini kenapa pada melamun sih, kan keyla jadi takut"batinnya

merasa diabaikan ia berinisiatif untuk sedikit menaikan nada bicaranya "Abang!" seketika ketiga manusia yang ada disekitarnya kembali sadar. Alhamdulillah

"revanmohonbunda" latah revan, keyla bingung kenapa latah abangnya seperti itu, apa ada yang sedang dipikirkan?

"hah?Abang mohon apa ke bunda?"tanya keyla yang sudah duduk di pangkuan revan

"nggak ada kog hehe" menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"OOO" bibirnya yang membentuk o "sebentar, kenapa pipi abang ada airnya? terus mata bunda juga kenapa sembab gitu" lanjutnya setelah menyadari ada yang aneh.

sial mereka lupa kalau keyla itu orangnya dora dan tidak akan berhenti bertanya sebelum dijawab.

"ini kencing belalang dek"jawab revan setenang mungkin dan keyla hanya menatap revan intens.
"Abang bohong ya, masak belalang pipisnya juga dimata itu mata abang merah"lanjutnya, sedangkan revan bingung mau jawab apa

"nggak gitu sayang, tadi bang revan kelilipan es batu makanya jadi merah"Jawab bara asal, Liana hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan bapak dan anak ini.

"sudah-sudah, bang revan gapapa kog sayang oiya tadi gimana sekolahnya?"Liana menengahi perdebatan yang tiada akhirnya.

"euum ta-di keyla eumm" keyla memainkan jarinya gugup

"kenapa sayang? cerita aja nggak dimarahi kok"Liana yang melihat keyla gugup dan keyla pun menceritakan semua kejadian yang ia alami disekolah

"OOO gitu, nggak papa lain kali kalau ada apa-apa keyla nggak perlu takut buat cerita ya tapi keyla nggak kenapa-kenapa kan sayang?"Liana, yang dibalas gelengan kepala dari keyla

" kakak kelasnya ganteng?"goda revan sambil noel noel pipi keyla

"kan laki laki ya pasti ganteng lah"

"lah iya ya"

"nanti ayah sama bunda mau berangkat jam berapa?" lanjut revan

"pesawat nya take off jam 4 nanti, paling ntar ke bandara 1 jam sebelum pesawat take off" balas bara yang sedang nonton tv di ruang keluarga.

sekarang jam menunjukkan angka 14.10 itu artinya mereka masih bisa memanfaatkan waktu yang tersisa untuk berkumpul meski sebentar lagi bukan.

"nanti biar revan antar ke bandaranya"

"nggak usah ayah sama bunda bisa berangkat sendiri nanti"

"nggak papa yah sekalian sama revan aja, lagian nanti revan juga ada janji sama temen, ya kan dek?" Revan mengalihkan pandangannya ke keyla yang sudah kembali duduk, dan dibalas anggukan kecil oleh Keyla.

Annoying Brother (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang