Vote!
🌱
Prank!
Gelas yang ada di genggaman Fathan tiba-tiba terlepas dari genggamannya dan pecah.
"Astaghfirullah"
"Kenapa lagi ini? Perasaanku kenapa khawatir begini?"
"Arkana--, kenapa aku sangat mengkhawatirkan Arkana? Bukannya Arkana ada di bawah bersama Rayyan?"
Fathan kemudian pergi menemui anak bungsunya di lantai bawah. Ketika sampai di lantai bawah, netranya terfokus untuk mencari anak bungsunya.
"Di mana Arkana?" gumamnya
"Rayyan, Arkana ke mana?" tanya Fathan
"Tadi bilangnya mau ke minimarket"
"Dari jam berapa?"
"Ada kali 30 menit yang lalu"
"Kenapa Yah?"
"Perasaan Ayah gak enak Rayyan"
Rumah sakit LeannaFathan, Rayyan, dan Rayhan tengah menunggu dokter keluar dari ruang ICU.
30 menit yang lalu mereka mendapatkan informasi dari seorang warga yang datang ke rumah mereka dan memberitahu kalau Arkana mengalami kecelakan tabrak lari. Seketika mereka terkejut dan panik. Tanpa berpikir panjang, mereka bergegas pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Arkana.
"Ya Allah Arka. Kalau akan kejadian seperti ini Ayah akan melarangmu keluar rumah!"
"Astagfirullah Arkana semoga kamu baik-baik saja nak"
"Ar, niatnya lu mau ke minimarket malah masuk rumah sakit" ucap Haris
"Namanya juga musibah Bang, gak ada yang tahu"
"Bener Ray"
"Ya Allah, kenapa harus ada musibah di saat hamba akan mengadakan acara pernikahan?"
"Sabar Ray, adik lu baik-baik aja. Insyaallah!"
Cklek, seorang perawat keluar dari ruang ICU.
"Bagaimana keadaan anak bungsu saya?"
"Kami belum tahu lebih jelasnya. Nanti dokter akan menjelaskan mengenai kondisi pasien. Saya permisi" ucapnya dengan terburu-buru dan pamit.
"Bang, kalau Arkana kecelakaan kayak gini penyakitnya gak akan parah kan?" tanya Rayhan
Haris membungkam dan tak menjawab. Haris sebenarnya tahu jika penderita trombositopenia seperti Arkana jika mengalami kecelakaan bisa berakibat fatal. Terutama jika Arkana mengalami shock hipovolemik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me A Life (End) ✔
Teen FictionMenurut Arkana, dunia sangat kejam, dunia tak memberikannya kehidupan. Sungguh kejam dunia terhadap dirinya. Ingin rasanya ia menyalahkan takdir-Nya, tetapi tidak bisa. Terkadang ia ingin menyerah dan meninggalkan dunia untuk selamanya. Mengadukan...