↗2. Daftar SMA

1.9K 165 8
                                    

Vote!

"Lu harus buktiin, kekurangan lu, bukan hambatan bagi lu"

~ Rayyan Alvarez

🌱

"Astagfirullah Den Arkana!" teriak Bi Sukma saat melihat Arkana tergeletak pingsan di depan kamar.

"Bi Sukma kenapa Bang?"

"Entahlah"

"Gue takut terjadi sesuatu sama anak tuli itu Dek"

"Ayo Bang kita ke atas!" ajak Rayyan

"Ya"

Rayyan dan Rayhan pergi ke lantai dua rumahnya. Mengecek apa yang sebenarnya terjadi di atas sana.

"Den bangun" ucap Bi Sukma

Saudara kembar itu melihat Arkana pingsan di depan kamarnya. Lalu menghampiri Arkana yang tak sadarkan diri.

"Arkana tuli heh bangun!. Lebay banget lu sakit pake acara pingsan segala" ucap Rayhan, menggerakan tubuh Arkana.

"Bang badannya panas banget" ucap Rayyan

"Arkana bangun lu!" ucap Rayyan

"Den lebih baik bawa Den Arkana ke rumah sakit. Badannya panas sekali. Bibi takut terjadi apa-apa sama Den Arkana"

"Adik, lu gendong si tuli. Gue yang bawa mobilnya"

"Iya Bang"

"Nyusahin aja ni anak" gerutu Rayhan

Mereka membawa Arkana ke rumah sakit terdekat.

Sesampainya di rumah sakit Arkana dilarikan ke ruang UGD untuk mendapatkan perawatan medis.

"Lama banget dokter nanganin anak tuli itu!"

"Cuman demam doang. Kasih parasetamol beres"

"Lu bisa diem gak si Bang!?. Gue puyeng ngedenger suara lu. Gue capek dari Bandung, sampe sini nganterin si pincang ke rumah sakit"

"Lu kalo gak mau nolongin si pincang pulang sana!"

"Malas pulang gue Bang" balas Rayyan

"Lu juga ngapain nolongin si tuli, Bang?"

"Tar kalo tu anak mati, gue yang repot"

Cklek...

"Keluarga Arkana?"

"Ya kami kakaknya. Bagaimana keadaan adik kami?" tanya Rayhan

"Adik kalian mengalami demam tinggi. Suhu tubuhnya hampir 40°C. Asam lambungnya tinggi dan tekanan darahnya juga rendah" jelas dokter yang menangani Arkana.

"Jika sudah diperbolehkan pulang, adik kalian harus makan makanan yang bergizi. Nutrisi di tubuhnya sangat rendah"

"Sekarang adik kalian sedang beristirahat. Mungkin malam nanti sudah diperbolehkan pulang"

"Terima kasih Dok"

"Sama-sama. Saya permisi"

Lalu mereka masuk ke dalam ruang UGD.

"Abang" ucap Arkana parau.

"Lu bisa kaga si gak nyusahin orang!. Sakit nyusahin mulu kerjaannya!" ucap Rayyan

"Maaf" Arkana meneteskan air matanya.

"Ditegur malah nangis lu. Cowok tapi cengeng banget!" ucap Rayhan

Give Me A Life (End) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang