Hari sabtu pagi sekitar pukul 07.00 cuaca cerah dan berawan. Sinar matahari yang menyinari bumi terasa hangat. Weekend atau hari Sabtu pagi kebanyakan orang-orang melakukan kegiatan olahraga agar tubuh mereka tetap sehat dan bugar.
Di sebuah rumah bernuansa eropa klasik seorang remaja masih terlelap dalam tidurnya. Padahal sinar mentari pagi sudah menyapanya.
Cklek,
"Astaghfirullah, Arkana Kalandra Akhyar jam segini belum bangun" Rayyan menghampiri Arkana yang masih tertidur lelap.
"Dek bangun woi! Mau ke wisuda Bang Haris kaga lu?" Rayyan membangunkan Arkana dengan menggoyangkan tubuh Arkana.
"Eungh... Mau Bang tapi mager pake banget"
"Ya elah lu. Mau kaga? Kalau lu di sini gue jamin jadi babu Ayah sama Abang Rayhan seharian. Mending ikut gue yok! Abang gak ngadirin sibuk dia sama Ayah, biasalah penerus Sultan Nailendra. Bangun abis itu mandi!"
"Iya Bang" dengan mata yang masih terpejam Arkana bangun dan masih mengantuk juga.
"Kamar mandi di mana Bang?"
"Noh, di sana" unjuk Rayyan ke arah kamar mandi Arkana berjalan menuju kamar mandi dengan keadaan yang masih menggantuk dan mata terpejam.
"Ngeri juga tu anak jalan sambil bobo. Kebentur berdarah auto rumah sakit udah" Rayyan memutuskan untuk mengantarkan Arkana ke kamar mandi dan kemudian memandikan Arkana.
Byur!
"Abang!" Arkana terkejut saat Rayyan mengguyurnya dengan segayung air.
"Lagian lu, jalan sambil tidur"
"Basah kan baju Arkana"
"Apaan si, lu udah lepas baju anjir! Emosi gue! Sendiri yang lepas sendiri yang lupa bego!"
"Mana hearing aid belum dilepas untung kaga kesetrum"
"Ya elu ngapain tidur pake hearing aid?"
"Takut pagi-pagi Ayah bangunin Arkana. Kalau Arkana gak ngerespon bisa-bisa sepatu melayang"
"Ngapain mandiin Arkana si? Emang Arkana bayi?"
"Bacot lu!. Kelamaan sini gue mandiin!" Rayyan memandikan Arkana hingga bersih dan wangi. Setelah mandi, Rayyan menyiapkan celana bahan hitam dan juga kemeja putih untuk Arkana.
"Aaaa-bang man-diin Arkka-nha gak manu-si-awi" Arkana menggigil kedinginan dan memeluk handuk yang menempel di pundaknya.
"Bacot lu! Lagi pula kalau gue nungguin lu mandi 2 taon baru kelar!"
Rayyan kemudian memakaikan kemeja dan celana pada Arkana. Setelah itu menata rambut Arkana agar terlihat semakin tampan.
"Wisss... Cakep banget adek gue"
"Arkana mau pake sweater rajut"
"Bentar gue ambilin sweater rajut buat elu"
Setelah mereka bersiap-siap Arkana dan Rayyan pergi ke parkiran mobil.
"Ya Allah gue lupa mobil gue di-service"
"Minjem mobil Ayah aja Bang"
"Okey. Lu tunggu sini gue mau ke Ayah" Arkana mengangguk dan Rayyan kemudian kembali ke rumahnya untuk meminjam mobil milik ayahnya. Setelah diijinkan Arkana dan Rayyan pergi ke kampus Haris untuk menghadiri acara wisuda Haris.
Sesampainya di kampus Haris, Rayyan dan Arkana pergi ke rumah makan untuk sarapan setelah itu ke auditorium untuk menghadiri acara wisuda Haris.
"Megah juga ni kampus auditoriumnya" kagum Rayyan
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me A Life (End) ✔
Teen FictionMenurut Arkana, dunia sangat kejam, dunia tak memberikannya kehidupan. Sungguh kejam dunia terhadap dirinya. Ingin rasanya ia menyalahkan takdir-Nya, tetapi tidak bisa. Terkadang ia ingin menyerah dan meninggalkan dunia untuk selamanya. Mengadukan...