Vote sebelum membaca!
🌱
Sudah hampir dua bulan lamanya Arkana tinggal bersama keluarga Luthfi. Terkadang ia juga menginap di rumah keluarga Dimas. Sudah selama itu juga Arkana tak bertemu keluarganya.
"Arka!"
"Iya Bang Haris?"
"Mau pulang gak? Gak kangen ayah lu Dek?"
"Enggak. Ngapain kangen Ayah?"
"Astaghfirullah, ni anak!"
"Ayah juga gak kangen sama Arkana. Ngapain juga Arkana kagen Ayah?"
"Sama Rayyan kangen?"
"Sedikit"
"Rayhan?"
"Benci Arkana sama Bang Rayhan. Benci banget!"
"Kenapa?"
"11 12 sama kayak Ayah"
"Ayah lu sakit Dek"
"Sakit? Sakit apa?"
"Sakit jantung"
"Abang bohong pasti ni? Jangan bercanda Bang!"
"Ngapain gue bohong Ar? Dan ngapain juga gue bercanda?"
"Ayah gak pernah sakit jantung!" Arkana masih membantah perkataan Haris.
"Berarti cuman lu doang yang gak tau kalau ayah lu punya penyakit jantung. Ayah lu dari dua tahun yang lalu divonis mengidap penyakit jantung"
Hatinya terasa sakit saat mendengar ucapan kakak sepupunya itu. Air mata menetes dari sudut manik Arkana. Ingin rasanya ia pulang dan menjenguk ayahnya. Tapi rasa takut pada ayahnya masih menghatuinya.
"Ar, ikut gue ke minimarket. Gue mau beli cemilan. Sekalian jalan-jalan sore" Arkana mengangguk. Mereka kemudian pergi ke minimarket yang jaraknya tak jauh dari rumah Haris.
Rumah sakit Alamanda
"Ayah, makan siang dulu. Biar Ayah ada sedikit tenaga"
"Ayah gak lapar Rayyan"
"Yah, makan dulu!"
"Ayah mau ketemu sama Arkana. Ayah mau meminta maaf selagi Ayah masih hidup. Ayah banyak dosa ke Arkana"
Tangan Rayyan gemetar mendengar ucapan ayahnya. Ia kemudian menaruh mangkuk bubur di atas nakas.
"Ayah jangan bilang begitu! Rayyan gak suka!"
"Kamu dengar kan ucapan dokter tadi? Jantung Ayah semakin parah"
"Ayah hiks..."
"Ayah berharap banget bisa melihat pernikahan kamu dan Abang. Dan bisa menjadi wali di pernikahan kalian nanti"
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me A Life (End) ✔
Novela JuvenilMenurut Arkana, dunia sangat kejam, dunia tak memberikannya kehidupan. Sungguh kejam dunia terhadap dirinya. Ingin rasanya ia menyalahkan takdir-Nya, tetapi tidak bisa. Terkadang ia ingin menyerah dan meninggalkan dunia untuk selamanya. Mengadukan...