Interogasi

2.6K 252 132
                                    

YOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO, Readers terhormat!!!!!!

Jumpa lagi dengan Author

Nyehehehehehe, pada nungguin kan? Kan? Kan??????

Author cuman lewat dan mau nempelin nih chapter baru

Penasaran?

Baca kuy

Boboiboy milik Monsta

"Healah, setan" : berbicara

'Utang mana lagi ini?' : membatin/berfikir

Enjoy~

#

"Huuu... Huuu.... apa salah dan dosaku, sayang??"

Mungkin kalian yang membaca sekarang mempunyai opini untuk bernyanyi ria dengan kutipan diatas, tapi sayangnya tidak disetujui oleh makhluk poloz satu ini.

"Sayang, sayang, rambut lu ijo!"

Semua orang menatap nanar Thorn yang habis berkata diluar konteks kepolosannya, kecuali Gopal.

"Salah kau banyak Nut" Gopal seenak jidatnya yang luas kek lapangan bola berkomentar. "Kau ada utang ke aku belom bayar"

"Oy itukan kau yang sering utang ke Tok Aba" Si maniak lobak merah nggak kalah nyelekitnya berkomentar.

"Dah jan banyak bacot kalian, jadi nggak kita nyate nih makhluk?" Halilintar dah siap dengan pedangnya.

"Atau dipepes?" Gempa dengan sarung tangan tanahnya mau geprek Nut, tak lupa Thorn siap dengan cabe dan Blaze sebagai kompornya.

"Eh bentar! Aku belom siap ambil daun pisang di kebun T.A.P.O.P.S!" Taufan terbang keluar mencari bahan buat masak.

"Perlu dicuci dulu kan? Nih banyak air" Ice dah stand by bawak air.

"Tolong, diku ini dari kembaran!" Nut merengek ke Ying.

"Ey! Kalian ini, nak masak kok tak ajak – ajak?!" Ying malah memanas – manasi.

Yaya dan Koko Ci bersweatdrop barengan.

"Dahlah tuh, mari kita dengarkan penjelasan makhluk malang ini"

"Terima kasih, Komandan Koko Ci. Saya terhuraaaaaa" Nut memayun mayunkan bibirnya berharap yang lain juga ikut luluh, tapi nyatanya mereka malah pingin banget nampol nih makhluk.

"Jadi tuh, aku kan pintar dan rada songong..."

Ingin rasanya semua orang yang berkumpul ngeroyok nih alien berjamaah. Untungnya masih sabar. Eh keknya dah nggak sabar pingin ngelakuin.

Lirikan tajam dari si kembaran menghentikan flexing Nut yang berujung nyawa terancam.

Lirikan penuh kasihan (dari mereka yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah) membuat Nut mewek.

Mungkin hari ini nasib Nut bener – bener apes, kasihan sekali nih makhluk. Dah hampir kena sabetan pedang, hampir digoreng, dibekuin, dipenyet, mau dijadiin makanan tumbuhan, abis itu mau dicuci pakai tornado. Kurang merana apa lagi coba?

"Ampun kak, bang, kang, mas, dek, om, paman, apalah itu. Aku nggak buat salah..... aku hanya ikut – ikutan saja" ucap Nut ketakutan duduk bersimpuh dihadapan semua orang, seperti akan di pasung. Si Moe lah yang menggeret Nut untuk bertemu dengan yang lainnya. Saat teman – teman yang lain melihat Thorn, mereka buru – buru menjauh karena Thorn menampakkan senyumnya.

"Nyembelih nih alien dosa nggak sih?"

"Nggak bang sembelih aja!" Taufan menghalalkan Halilintar untuk melakukan tindakannya segera.

Terdampar ke Dimensi LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang