Yoooooooooooo, Readers~
Author dateng membawa chapter untuk kalian~
Ehem, udah nggak sabar ama chapter baru kan?~
Hihihi mari baca
Boboiboy milik Monsta
"Semata": berbicara
'Tenggelamlah kau!': berpikir/membatin
Enjoy~
#
Setelah tawa yang berakhir dengan dada sesak karena hampir kemasukan lalat, Solar mulai menggeledah kamarnya yang berbagi dengan Ice.
"Dimana – mana kayaknya aku tidur pasti bareng ama Kak Ice deh, nggak ada yang suka AC an ya?" Solar tahu betul kebiasaan kakaknya yang satu ini. Ice suka tidur menggunakan AC yang dinginnya minta ampun, bahkan Blaze yang notabenenya memiliki kuasa api aja nggak suka bobok dengan AC sedingin itu. Alhasil Solar lah yang sekamar dengan Ice. Solar juga maklum dengan si pemegang kuasa es, kalau si kakaknya itu pas tidur terkena panas barang sedikit saja mukanya dah kusut.
"Tapi kenapa ya Kak Ice di dimensi ini juga suka AC-an? Kan Kak Ice dimensi ini nggak punya kuasa es?" teka – teki mengenai para kakaknya dari kemaren memenuhi benak Solar.
Si penjaga elemental cahaya juga baru menyadari, dari awal dia menapaki tempat ini, dia tidak menemukan tanda – tanda Ochobot. Bahkan robot berbentuk bola sepak bewarna kuning itu nggak ada di foto ruang tengah yang seharusnya ada.
"Aku tarik kesimpulan tidak ada power sphera di dimensi ini, maka kesimpulan selanjutnya Solar dan saudara – saudaranya tidak memiliki kuasa" ucap Solar setelah melakukan observasi sederhana. Dirinya meraih kertas dan menuliskan sesuatu.
Solar mengetuk bolpoin di tangan sambil berpikir memecahkan puzzle dirinya.
"Yang bikin penasaran itu apa yang Solar lakukan sampai – sampai membuat kakak – kakaknya seperti ini?" pertanyaan ini yang sedari pertama kali Solar nongol di dimensi ini nggak terjawab. Maunya Solar bertanya pada para kakak tentang dirinya sebelum kecelakaan, tapi kemungkinan para kakak akan menyembunyikan fakta.
'Mereka akan was – was jikalau aku akan balik seperti dulu'
Si bungsu beranjak dari kertasnya dan berdiri melihat ruangan.
"Hm... gini ya susahnya memecahkan kegantengan diri sendiri, sampai bikin greget" komen Solar sambil menyibakkan poninya.
Solar memutuskan untuk mencari benda – benda yang mungkin memberikan alibi tentang dirinya seperti jam, emas, uang, permata, atau ....
"Et dah otak! Aku bukan mau maling wey!"
Fokusnya kembali pada tugasnya, mencari sesuatu yang bisa menjadi titik awal untuk membongkar identitas Solar. Menurut si pemilik kuasa cahaya yang notabenenya suka tebar pesona pada para fans yang suka banget berteriak girang, dirinya ini misterius, bahkan dalam jangkauan pengenalan Solar terhadap dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Terdampar ke Dimensi Lain
FanfictionTidak puas dengan penelitiannya kini Solar dibantu oleh Nut membuat sebuah alat yang fungsinya melihat ke dimensi lain. Dan.............pada akhirnya Solar sendiri yang menerima imbasnya.