Penasaran, [09]

1.1K 190 41
                                    

Happy Reading 🌼

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Happy Birthday sayang"

Ucap Lalice yang tangan nya sudah memegang kue ulang tahun untuk Ruby, dia sengaja mengajak Ruby dinner ke tempat yang menurutnya cukup romantis. Demi merayakan ulangtahun kekasihnya ini

Jelas semua perlakuan Lalice saat ini membuat Ruby begitu bahagia, padahal ini bukan pertama kalinya Lalice memberi dia kejutan setiap ulangtahun nya. Tapi tetap saja Lalice tidak pernah gagal membuat nya merasakan bahagia sekaligus terharu

"Terimakasih sayang, kamu tidak pernah berubah dari dulu selalu memberiku kue ulangtahun juga kejutan²mu yang tak pernah bisa aku tebak"

"Karna kamu sangat spesial di hidup ku jadi sudah seharusnya aku memberikan apapun yang spesial buat mu, selamat ulang tahun masa depanku"

Ruby sudah tidak tahan lagi untuk tidak memeluk gadis di depan nya ini, meskipun tanpa kue ulangtahun atau bahkan makan malam romantis, dengan adanya Lalice disamping nya pun sudah sangat cukup membuat nya bahagia saat usia nya bertambah seperti ini

"Eits tiup lilin dulu sayang, jangan lupa harapan kamu sebelum meniup nya"

Cegah Lalice ketika Ruby ingin memeluknya, kemudian terkekeh kecil saat melihat kekasihnya itu sudah cemberut karna tidak jadi memeluknya

*Ya Tuhan, di ulangtahun ini aku hanya meminta bukakanlah hati orangtua kami agar bisa merestui hubungan kami. Karna hanya restu dari mereka yang akan membuat-Mu juga merestui cinta kami, - Ruby

Setelah menutup mata dan berdoa dalam hati, Ruby segera meniup lilin itu dengan senyum manisnya, membuat Lalice tak bisa menyembunyikan rasa bahagia nya

Dia merasa bangga bisa membuat Ruby tidak pernah bosan dengan nya, meskipun sudah menjalin hubungan bertahun tahun. Mereka tidak pernah merasa jenuh satu sama lain walau rintangan yang mereka lalui juga tidak sedikit

"Sekarang apa aku sudah boleh memelukmu?"

Tanya Ruby membuat Lalice tertawa renyah, lalu tanpa menjawab kekasihnya itu, Dia mundur satu langkah sambil merentangkan tangan nya dimana membuat Ruby tersenyum lebar dan langsung menubruk tubuh kekasihnya itu

Cukup lama mereka saling memeluk erat ditambah angin malam yang membuat pelukan itu jadi terasa hangat juga sangat nyaman. Kemudian Lalice melepas pelukan tersebut dan menangkup wajah Ruby lalu memajukan wajahnya sampai bibir mereka saling menempel

"Terima kasih sudah bertahan sejauh ini Ruby"
Ucap Lalice setelah melepaskan ciuman nya

"Karna itu kamu, jadi aku rela bertahan sampai kapan pun" balas Ruby tersenyum tulus

Setelah itu mereka melanjutkan acara nya dengan makan malam, sambil bercerita dan bercanda tawa mengabaikan para pengunjung yang sudah melihat iri kearah mereka. Serasa malam itu adalah malam mereka berdua, tempat mereka berdua dan hanya dunia mereka berdua

Selesai makan malam Lalice berniat mengantarkan Ruby pulang, dengan membawa pelan sepeda motornya sambil menikmati udara malam juga suasana jalanan kota

REINKARNASI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang