Cemburu, [16]

1.2K 180 37
                                    

Happy Reading 🌼

.
.
.
.
.
.
.
.
.


Irene duduk sendirian di dalam kelas, pagi ini dia datang lebih awal dari kelas yang harusnya dimulai satu jam lagi. Dia hanya ingin menyendiri setelah Seulgi menolak nya semalam untuk bertemu

Irene gatau apa alasan pasti kenapa Seulgi menolaknya untuk bertemu malam tadi, Seulgi hanya bilang kalo dia ada urusan keluarga. Tapi dalam hati dia curiga kalo Seulgi lagi bersama dengan 'gebetannya' yang dijemput tadi sore

"Kenapa ini sangat sakit Gi,,, apa ini yang lo rasain selama ini. Saat gue selalu nolak lo"

Menyesal, itulah yang Irene rasakan. Dia merasa tidak ada lagi kesempatan untuk bersama dengan Seulgi, kalo bisa dia ingin memutar waktu untuk detik itu juga menerima Seulgi menjadi kekasihnya. Tapi semua hanya angan² saja

"Apa hari ini lo akan membawa gebetan lo ke kampus Gi? Dan lo akan dengan bangga mengenalkan nya kepada kita"

"Gue gak sanggup Gi liat lo sama orang lain"

Irene terus saja menangis memikirkan asumsi nya sendiri, semua pikiran buruk telah memenuhi otaknya hingga membuat dadanya terasa sesak

Dia menangis sekenceng kencengnya dalam kelas itu tanpa ada yang tau, dia sengaja menyendiri disini karna kalo dirumah pasti dia akan mendapat pertanyaan dari orangtua nya

.
.
.

"Jennie,,, ada Lisa di depan"

Teriak Min-ah dari tangga saat melihat mobil Lisa yang sudah terparkir rapi dihalaman tokonya,

"Iya Bu, sebentar lagi Jennie turun"

"Selamat pagi Ibu"

"Pagi,,, kamu tunggu disini aja, sebentar lagi Jennie turun kok"

"Ah iya Bu..."

"Emm Ibu sudah lama jualan bunga ini"

Tanya Lisa sambil berjalan pelan mengelilingi ruangan itu, sedangkan Min-ah melanjutkan acara memotong tangkai yang kering pada bunga²nya

"Sejak Jennie umur 5 tahun, Ibu membuka usaha ini. Dan bersyukur sampai sekarang masih rame pelanggan"

"Kenapa Ibu memilih buka dirumah sendiri?"

"Dulu modal yang kami punya pas pasan jadi, agar tidak mengeluarkan banyak biaya untuk sewa tempat... Kami memilih buka dirumah saja, lagian diatas sudah cukup untuk kami bertiga"

"Paman juga ikut membantu kah?"

"Iya,, sebelum Ayah Jennie diterima kerja di perusahaan Tuan Manoban, dia juga ikut membantu Ibu berjualan kadang juga dia berkeliling di komplek sini"

"Berarti paman juga sudah lama kerja di perusahaan Daddy?"

Ucap Lisa menghampiri Min-ah yang masih sibuk dengan kegiatannya, membuat Lisa tersenyum dan ikut membantu menata pot pot yang sudah selesai dibersihkan

"Mungkin udah lebih 10th yaa, Daddy kamu itu sangat baik.. dia selalu membantu keluarga kita saat toko bunga kami mengalami penyusutan karna ada toko lain yang lebih murah dari sini"

"Oh ya,, dan ibu juga merindukan Mommy mu. Dulu tak jarang kami saling ngobrol karna Mommy mu juga sering membeli bunga disini"

Lisa mendengarkan dengan tenang cerita dari Min-ah sampai tak menyadari kalo Jennie sudah turun dan berdiri dibelakang nya. Bukan nya mengeluarkan sepatah kata, Jennie malah ikut mendengarkan cerita dari Ibu nya

REINKARNASI ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang