REINKARNASI ✅

Ending, [30]

Happy Reading 🌼

.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah mereka pulang dari liburan nya, Lisa langsung menggelar acara pertunangan resmi mereka, dan memutuskan untuk menikah bulan depan. Dan Jennie juga mengurus pengunduran dirinya dari dunia Model atau intertiment, pokoknya jauh dari kamera dan awak media... Jennie ingin hidup tenang tanpa diganggu media maupun fans

Bagaimana nasip Naeyon? Well, setelah melihat Lisa yang semenyeramkan itu saat marah... Jennie berpikir dua kali untuk melanjutkan kontrak Naeyon. Demi kesejahteraan bersama Lisa, Jennie memutuskan untuk memberhentikan Naeyon jadi manager nya

Tapi hilang satu Naeyon tumbuh beberapa Naeyon lagi yang membuat Jennie melakukan kesalahan yang sama, entah kenapa semua teman² sesama modelnya gak ada yang bisa membuatnya jadi lebih baik

Maka dari itu dia sudah siap dan ikhlas kehilangan itu semua, meskipun model adalah karir yang ia impikan sejak kecil... Tapi melihat Jennie yang melupakan jati dirinya saat mengejar karir, lebih baik dia tinggalkan pekerjaan itu demi menjaga perasaan orang² tersayang nya termasuk Lisa

"Senyum aja terus dari tadi, kenapa?"

Woo-bin bertanya pada Jennie yang asik duduk melamun di halaman rumahnya, memandang bintang malam yang sangat indah

"Jennie bahagia Ayah"

Woo-bin segera mendudukkan dirinya disamping Jennie, guna menemani anaknya ini siapa tau butuh tempat cerita. Dan benar saja Jennie kembali melanjutkan ucapannya

"Andai waktu itu Ayah tidak menegurku, mungkin sampai sekarang Jennie gatau bakal nikah sama Lisa atau enggak"

"Jennie kenapa bodoh banget ya Ayah? Kenapa orang sebaik Lisa bisa Jennie sia²kan seperti itu. Jika mengingat semua itu, Jennie ingin sekali memutar waktu untuk tidak mengikuti casting dan Jennie menuruti kemauan Lisa"

Melihat anaknya yang berubah jadi murung, Woo-bin segera merangkul bahu Jennie dan meletakkan kepala Jennie pada bahunya. Dia juga bersyukur Jennie dicintai sama Lisa, jika bukan Lisa... Entah butuh berapa orang walagi yang bisa sabar menghadapi sifat Jennie seperti Lisa

"Lupakan yang lalu Jennie, kamu harus bisa jauh lebih baik dari itu. Ayah sangat berterimakasih pada Lisa, karna dia sudah memperlakukan mu layaknya seorang ratu. Meskipun Ayah bisa melihat kemarahan di matanya tapi dia gapernah membentak bahkan memukul mu. Tidak semua orang bisa seperti Lisa"

Mendengar itu perlahan air mata Jennie menetes, dia gak nyangka Lisa sesempurna itu untuk seorang kekasih. Kadang Jennie heran, sangat banyak yang terang²an mendekati kekasihnya itu tapi tidak ada satupun yang bisa mendapatkan perhatian Lisa

Lisa akan jadi sangat berbeda jika dengan orang asing, beda kalo bersamanya juga teman² dekatnya. Seperti mempunyai kepribadian ganda, satu sedingin es satunya lagi macam orang gila

Padahal jika mau, Lisa bisa aja tinggal pilih dengan siapa ia akan berkencan. Tapi tetap dia yang jadi pilihan Lisa satu satunya

"Jennie juga sangat beruntung bisa dipertemukan dengan Lisa Ayah, dan bahagia karna dia bisa menerima Jennie apa adanya. Mungkin Lisa memang tidak sepeka Lalice tapi tak bisa dipungkiri Lisa lebih unggul dalam segi apapun dibanding Lalice"

Ucap Jennie menghapus setetes air matanya menggunakan jempol yang mengenai pipi gembul nya

"Jika kalian sudah menikah nanti, bangunlah kebahagiaan dengan cara kalian sendiri. Gak perlu mendengar orang lain berkata ini itu, dan paling penting kamu sudah menjadi tanggung jawab Lisa... Jadi turuti semua perintahnya jangan pernah membantah nya" Jennie tersenyum dan mengangguk