CHANBAEK LOKAL
BxB
MPREG
No Plagiarisme!!!
Happy raeding guys
.
.
.
.
.
.
Mobil Mercedes-Benz warna abu milik Ares berjalan dengan perlahan,dikarenakan sang pemilik sedang ingin menikmati udara sore.Sesekali Ares menepi dijalan yang hanya sedikit orang berlalu lalang hanya untuk melihat semburat merah kekuningan yang terpancar saat matahari terbenam.Ketika senja,matahari akan menampakkan warna terindahnya yang membentang di horison.Matahari terbenam adalah bukti bahwa apa pun yang terjadi, setiap hari bisa berakhir dengan indah.Mata bulat milik Ares melirik kesamping untuk melihat simungil.Namun,kedua sabit mungil itu masih terpejam rapat dengan posisi tubuh yang masih terduduk di kursi mobil.Ares tidak tega untuk
membangunkannya,disamping itu dia masih ingin menikmati wajah polos Gio yang sedang terlelap,untuk sesaat Ares terpesona dengan Rona Merah yang menghiasi pipi simungil secara alami, sampai sampai membuat Ares kegemasan.Rasanya ia ingin menggigit pipi yang seperti bakpao itu sekarang juga.Kulit putihnya lah yang membuat semburat merah itu terlihat jelas.Niatnya ingin makan ayam geprek bersama,lalu setelah itu dilanjut dengan bermain play station dirumah nya Ares.Tapi sepertinya itu semua tidak akan terjadi hari ini,melihat betapa nyenyak nya Gio tidur.Padahal sebelumnya simungil berceloteh panjang tentang list yang akan ia buat dengan Ares,simungil juga yang menyarankan bermain play station,tapi lihat yang mengajak malah tertidur pulas karena mungkin kecapean.Simungil akan rewel dan berakhir bad mood jika tidurnya di ganggu.Tujuan Ares sekarang adalah mengantar Gio pulang,makan geprek nya besok saja lagi.
Butuh waktu seperempat jam untuk sampai dirumahnya Gio,tanpa berlama-lama Ares membuka pintu mobil disamping simungil,lalu menggendongnya dengan bridal style.Saat sedikit lagi Ares sampai didepan pintu,ia bisa melihat kedua orang tua gio yang sedang menunggunya di teras depan.Sepertinya mereka sudah menunggu sedari tadi,mungkin saat Ares mengirim pesan kepada bunda nya Gio.
"Maaf bunda,Ares telat bawa pulang Gio."Ucap Ares saat tungkai panjangnya sampai dihadapan kedua orang tua nya Gio.
"Enggak apa apa,Res.Justru bunda yang harus nya minta maaf karena udah ngerepotin kamu."bunda gio menepuk pundak Ares lalu mengelusnya menggunakan ibu jari.
"Sini biar om aja yang bawa,Gio."Kedua tangan papa nya Gio memberi gestur bahwa ia siap untuk menggendong Gio.
"Biar Ares aja om,nanggung soalnya."
"Beneran?"tanya papa Gio.
"Iya,om.Oh ya,di mobil Ares ada ayam geprek punya Gio,tolong diambil ya bunda.Maaf Ares ngerepotin."setelah mengucapkan itu,kaki panjang Ares berjalan menuju kamarnya simungil.
Langkahnya terhenti ketika ia berhasil menemukan kamar milik simungil.Ares sedikit kesulitan saat akan membuka pintu,di percobaan ketiga dia berhasil membukanya.Dengan pelan dia berjalan ke tepi ranjang lalu merebahkan tubuh mungilnya Gio di ranjang,tak lupa ia tarik selimut sebatas dada simungil.Sesaat Ares kembali memandang wajah teduh nan menggemaskan dengan bibir yang terbuka kecil,Ares berpikir bahwa dia sudah gila karena terpesona untuk kesekian kalinya kepada simungil dihadapannya ini.Ares tertawa kecil-lebih tepatnya sedang menertawakan dirinya sendiri yang seperti pedofil ini.Tapi,apa boleh buat jika hatinya sudah memilih simungil untuk ia miliki suatu saat nanti.Walaupun saat ini ia tidak tahu apa yang sedang dirasakannya,apakah rasa suka?atau hanya sekedar rasa sayang terhadap yang lebih muda?
Lamunannya buyar saat melihat raut gelisah yang ketara di wajah nya Gio,bahkan simungil bergerak tak nyaman dalam lelapnya.Apa Gio lagi mimpi buruk? tidurnya keliatan gak nyaman,batin Ares.Telapak tangan besarnya bergerak untuk mengelus Surai halus dan wangi milik simungil,berusaha menenangkan agar gio terlelap dengan nyaman.
"Shh,sleep tight.Cutie Pie."Suara berat Ares berbisik ditelinga simungil,tak lupa memberi kecupan di pipi gembul simungil sebelum berpamitan pulang.
Sampai diruang tamu,Ares bertemu dengan kedua orang tuanya Gio.Sepertinya mereka berdua berniat untuk tidur,terlihat dari piyama yang sudah dikenakan oleh keduanya.
"Loh,Ares kok gak nginep?"tanya ayahnya Gio.
"Enggak,om.Besok ada matkul pagi."Ares menggaruk tengkuknya yang tak gatal,disertai senyuman canggung.
"Bunda kira kamu bakalan nginep,res.Makasih ya udah mau antar Gio pulang.Nanti uang ayam geprek Gio bunda ganti ya,nak."Kata Bunda Gio dengan senyuman hangatnya.
"E-eh,gak usah diganti,Bun.Ares ikhlas ngasihnya, hitung-hitung traktir Gio juga."
"Kalau begitu,terima kasih lagi ya.Kamu hati hati dijalan,res.Jangan ngebut ya ganteng."Aduh bunda bisa aja muji nya,tapi Ares memang ganteng.
"Ahahaha,iya bunda.Ares pamit dulu."
Setelah bersalaman dengan orang tua Gio,Ares pun keluar dan diantar sampai teras depan oleh orang tua nya Gio.Tangannya Ares melambai saat sudah di dalam mobil, lambaiannya dibalas oleh kedua orang tua paruh baya yang berdiri di teras depan.
"Ares itu mukanya aja yang datar tapi aslinya lemah lembut,sopan dan santun juga.Bunda suka deh,tipe-tipe menantu idaman."ucap bunda dengan penuh semangat dan wajah yang berseri seri.Ekspresinya pun terlihat senang sekali saat menceritakan sifat Ares yang menantu-able.
"Iya,ayah tahu.Kayaknya Ares tipe orang yang cuek sama orang yang gak dikenal nya aja deh,Bun."ucap ayah Gio sambil mengajak bunda untuk masuk ke rumah,karena suhu diluar sudah sangat dingin.
"Nanti kalau Gio sudah besar,kita jodohin dia sama Ares aja,yah."Bunda melirik pada suaminya untuk meminta tanggapan.
"Ayah sih gak masalah,tapi ini semua balik lagi ke Gio,dia nya mau atau tidak."Kata ayah Gio.
Perbincangan itu selesai ketika mereka sudah sampai dikamar.
Tanpa tahu bahwa dikamar lain ada simungil yang sudah terbangun sejak tadi,gara gara kecupan yang diberikan Ares di pipinya.
"Ughh,yang tadi bukan mimpi kan?kalau mimpi mana mungkin pipi aku basah.Aahhh Bundaa,kayaknya adek jatuh cinta."Tangan lentiknya mengelus ngelus pipi yang dikecup si Kaka tinggi tadi.Kecupan Ares berhasil membuat kedua pipinya memerah sampai ke telinga seperti kepiting rebus.Tubuhnya berguling guling,kaki nya pun ikut menendang nendang udara.Mulutnya tak berhenti berteriak,untung saja kamar Gio kedap suara,jika tidak mungkin dia sudah kena marah sejak tadi.
"Hehehehe~~"
"Besok mau ngajak Kak.Ales pacalan,bisa enggak ya?"
"Eh tapi kata bunda aku gak boleh pacaran,belum cukup umurlnya."
"Hng,tapi aku mau coba gimana rasanya pacaran.Disekolah temen temen juga banyak yang udah punya pacar."
"Kok temen temen bisa dapat pacal,kok aku enggak dapet ya.Apa kalrna aku sama kak.Ales telus ya?"
"Jadi ingat kata teman,kalau dua olrang udah ciuman itu alrtinya mereka halrus pacalran.Itu bentuk tanggung jawab si pencium.Emang bener gitu ya?"
"Besok aku mau minta cium lagi,bibilr kak.Ales lembut,mirip yupi yang aku makan.Hehehe~~"Memikirkannya saja membuat hati simungil berdebar tak karuan.
Sepertinya simungil akan tidur nyenyak malam ini,bahkan ia tersenyum dalam tidurnya.Merah di pipinya perlahan pudar,tapi bibirnya masih menyunggingkan senyuman manis.
TBC
Akhirnya bisa update juga huhuhu,makasih yang udah mau nunggu cerita ini,im proud of you guys🥺✊
Btw,maaf ya kalau narasi nya kependekan 😔🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
ડⅈꪑꪊꪀᧁⅈꪶ [DISCONTINUE]
RomanceAres gak tahu kalau bocah mungil yang pipis depan rumahnya itu akan jadi pasangan hidupnya. cover by:@HeartOpium614 #1-chanbaek (04-08-2021-)-(07-08-2021)