-15-

2.3K 204 54
                                    

CHANBAEK LOKAL
BxB
MPREG
No Plagiarisme!!!
Happy reading guys
.
.
.
.
.


Pancaran fajar di pagi hari adalah pancaran semangat. Semangat baru di hari yang baru. Sambutlah pagi dengan senyuman dan suasana hati yang baik,sehingga harimu nantinya juga akan berjalan dengan baik pula.Namun,pagi ini simungil belum menunjukkan senyumannya.Bibir mungilnya melengkung ke bawah,bahkan simungil pun terlihat lesu dan tak bersemangat,binar di matanya pun meredup tidak seperti biasanya.Sejak pembicaraan dengan ayah dan bunda kemarin malam,simungil lebih banyak diam dan tidak banyak bertingkah.

By the way,ini weekend.Makanya sekarang Gio lagi asik tiduran di sofa sambil mengotak-atik remote tv di tangan kecilnya.Dia merasa bosan,ingin pergi main ke rumah si Kaka tinggi tapi malah semakin membuat nya galau, keingat omongannya ayah sama bunda semalam.

"Ishh,bosen banget"Remote tv itu dilempar secara asal oleh simungil.Bibirnya mengerucut lucu,kebiasaannya jika sudah sangat kesal dengan suatu hal.

Sabitnya menengadah ke arah langit langit ruang tamu,hati nya kembali sedih mengingat obrolan ayah dan bunda semalam.Simungil terlalu sibuk memandang langit-langit sampai tidak sadar kalau bunda sudah ada di sofa sebrang tempat duduknya.

"Adek,kenapa?masih kepikiran sama obrolan semalam?"Pertanyaan bunda berhasil mengalihkan perhatian simungil,tubuhnya dengan cepat merubah posisinya menjadi duduk.

"Iya bunda,adek belum siap jauh dari kak Ares sama temen-temen nya"Mata simungil menatap sendu ke arah sang bunda.

"Bunda,minta maaf ya dek"kata bunda yang sekarang sudah duduk disampingnya Gio,tangan ramping milik bunda mengelus surai lembut milik Gio.

"Enggak apa apa,bunda.Hehehe~"Gio balas memeluk bunda,dia menyandarkan kepala nya di pundak bunda.

"Jangan sedih lagi ya,dek.Sana main sama Kaka Ares,biar bisa bikin kenangan banyak banyak"Pelukan itu dilepas oleh yang lebih mungil,mata sabit nya menengadah menatap mata bunda.

"Eh iya,kenapa adek gak kepikilan ya,kalau gitu adek izin main ke lumah nya Kak Alres"Senyum manis kembali muncul di bibir cherry nya yang ranum.

"Sebelum main mandi dulu,dek"Kata Bunda mengingatkan,seketika langkah Gio menuju pintu keluar harus terhenti karena ucapan bunda.

"Boleh gak kalau mandinya di double sama nanti mandi solre?Aku lagi malas mandi bundaaa"kedua tangan mungil nya mengepal di depan dada untuk memohon,dan jangan lupakan mata sipit nya yang memelas.

Bunda menyerah kalau sudah lihat mata sabit milik Gio yang memelas.Bunda menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Setelah mendapat izin dari bunda,Gio langsung pergi ke garasi untuk mengambil sepeda milik nya.Sebelum itu dia juga berpamitan pada bunda,lalu pergi menuju rumah si Kaka tinggi.

Sepasang kaki mungilnya begitu cepat ketika mengayuh.Orang-orang yang melihatnya pun banyak yang mengucapkan "Hati-hati" ketika melihat simungil mengayuh dengan sangat cepat dan terburu-buru.Dipertengahan jalan Gio melihat Kak Ilas sama Kak Dika lagi jajan batagor bareng,dia cepat cepat menepikan sepedanya di sisi trotoar jalan.

"Gio juga mau batagor,Kak Ilas"kata gio secara tiba tiba dan membuat dua orang dewasa didepannya menoleh ke sumber suara.

"Dih,gak mau!Enak aja si bocil"jawab Kailas dengan nada kesal yang dia buat.

"Kak Ilas pelit! keteknya sempit,wlee"lidah simungil dijulurkan ke depan berniat untuk mengejek Kailas.

"Kak Dika,tambahin dua ribu.Gio cuma punya tiga ribu.Mau beli lima ribu biar kenyang,hehehe~"kata Gio dengan senyum polos yang terpatri di bibirnya,tak lupa ia juga memperlihatkan selembar uang dua ribu dan selembar uang seribu yang ia ambil dari saku celana nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ડⅈꪑꪊꪀᧁⅈꪶ [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang