"Baik, semuanya sudah berkumpul, sesuai yang sudah saya kabarkan tadi malam, Park Heesa resmi menjadi anggota team Hawk dan ia akan ikut terjun dalam misi kali ini walaupun tidak dilibatkan banyak," Jungwon sibuk berbicara didepan kelima pria dan satu wanita, yaitu heesa sendiri, gadis itu melirik satu-satu pria yang berdiri disampingnya, satu kata yang dapat ia deskripsikan, tampan.
"Kita akan memulai perkenalan setelah menyelesaikan misi, sekarang kita fokus pada misi kali ini, tolong ditampilkan," salah satu dari kelima pria itu pergi meninggalkan mereka dan setelahnya muncullah sebuah peta besar transparan di depan mereka berenam. Heesa sempat kagum melihat teknologi yang semakin canggih sekarang.
"Kita akan melakukan misi, menculik seorang dari anak pengusaha pengedar narkoba kedua, Choi Yunjin atau biasanya dikenal dengan nama Jinni, salah satu idol ternama yang sedang naik daun saat ini. Kita akan pergi ke kediaman dirinya saat pukul 11.30 siang, pertama kita akan melihat kondisi kediaman target, setelahnya kita akan masuk melalui pintu belakang, salah satu diantara kita akan menjadi maid dan penjaga rumah sebagai mata-matanya, setelahnya lima orang lainnya akan menyusul ke dalam rumah dan menangkap gadis itu, jangan lupa sebarkan gas tidur terlebih dahulu," semua orang menyimak apa yang diucapkan Jungwon termasuk Heesa, walaupun ia masih tidak mengerti tetapi ia akan mengingat apa yang Jungwon jelaskan tadi.
"Semuanya paham?"
"Siap paham," Heesa melirik ke kanan dan ke kiri lalu mengangguk.
"Ada yang ingin ditanyakan?" seseorang mengangkat tangannya, Jungwon langsung menunjuk orang itu.
"Untuk pembagian siapa yang menyamar, kapan harus melakukannya?" Jungwon tersenyum simpul dan menepuk dua tangannya, lalu layar tersebut tergantikan dengan sebuah lingkaran panah seperti permainan.
"Kita akan undi seperti biasanya, oh ya, itu satu kosong karena Heesa masih belum punya nama samaran, jadi dikosongkan dulu," ucap Jungwon menunjuk sebuah bagian yang berwarna pink polos, sedangkan keenam bagian lain sudah diisi oleh nama-nama lucu.
"Jiniret?? Itu apa?" ceplos Heesa yang merasa bingung dengan nama yang beda sendiri itu.
"Ahh Jiniret, Jiniret itu kucing tapi versi cakepnya gitu," jawab seorang pria yang berdiri dipaling ujung.
"Yeuuu sok banget Lo kucing oren!" omel seorang pria tinggi dengan kulit hitam manis.
"Hush! Kucing oren kan pak ketu!" balas pria yang menjelaskan arti Jiniret tadi.
"Ups... Maap pak," pria berkulit hitam manis itu membungkukkan kepalanya sedikit ke arah Jungwon. Heesa menaikkan sebelah alisnya, kenapa suasana serius ini mendadak berubah?
"Hey hey! Serius serius!!" omel pria yang sedaritadi diam saja, kedua pria tadi yang saling mengobrol langsung mengatupkan bibirnya, berbeda dengan Jungwon yang memijit pelipisnya, sedikit pusing, memiliki anggota seperti mereka berdua.
"Ayo fokus ke misi dulu, ributnya nanti," omel Jungwon yang dibalas kekehan oleh kedua orang tadi. Heesa mengulas senyum dibibirnya senang.
"Langsung putar saja lingkarannya!" lingkaran panah itu pun berputar lalu berhenti tepat di tulisan ice bear, "Kamu nyamar jadi penjaga rumah," tunjuk Jungwon ke arah pria disamping Heesa. Setelahnya lingkaran itu berputar kembali dan kini berhenti di atas bagian warna pink polos milik Heesa.
"Yesss! Bukan gue lagi yang nyamar jadi cewek!!!" pria yang berbaris di palin ujung melompat girang, "Yahh gak asik nih lingkaran panah, masa si tikus kagak jadi maid lagi," ucap pria berkulit tan lagi, pria yang sama menanggapi omongan pria yang berdiri dibarisan ujung.
"Gue Jiniret bukan tikus ya!!" kini Heesa mengangguk paham, ternyata alasan pria itu menjelaskan dan marah disebut tikus, karena itu adalah julukannya.
"Untuk Heesa dan Ice bear, kalian langsung ke tempat ruang perlengkapan, tolong antarkan Heesa ke tempatnya. Lalu jangan lupa, kalian berganti baju," pinta Jungwon kepada pria disebelah Heesa, pria yang memiliki nama julukan Ice bear itu mengangguk.
Saat pria itu melangkah keluar dari ruangan itu, Heesa langsung mengikutinya, mereka hanya berbicara beriringan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, jika Heesa sedang memikirkan apa yang harus ia lakukan saat menyamar nantid, pria disampingnya itu sedang memikirkan-
"Ruangannya sudah sampai nona," mereka berhenti di depan sebuah pintu coklat. Heesa menatap pintu di depannya, "Disini?" pria itu mengangguk, memutar knop pintu dan masuk ke dalam ruangan itu.
"Tempat ini menyimpan segala yang dibutuhkan untuk kepentingan misi, yang dikhususkan untuk team Hawk, karena kami tidak tinggal di asrama. Nona bisa memilih senjata yang dibutuhkan nanti," Heesa mengangguk dan mulai mencari, mereka terlarut dalam kegiatannya masing-masing, sesekali Heesa melirik pria itu yang sepertinya sedang fokus dengan kegiatannya, memilih senjata.
"Oh ya nona, perkenalkan saya Park Sunghoon, nama samaran saya Ice bear," ucap Sunghoon memecah tiba-tiba, Heesa membuka mulutnya sedikit terkejut dan mengangguk mengerti.
"Jangan panggil gue nona, panggil aja Heesa," ucap Heesa mencoba santai dengan pria itu, tetapi Sunghoon menggeleng dengan senyum manisnya, bahkan Heesa hampir salah tingkah akibat senyuman pria itu.
"Tidak bisa nona, nona adalah tunangan tuan Jungwon, saya tidak bisa seenaknya memanggil nona seperti itu," tolak Sunghoon dengan halus, pria itu sangat sopan dan lemah lembut begitu yang Heesa nilai dari tindakan Sunghoon tadi. Haduh, jangan sampai Heesa jatuh ke dalam pesona pria itu!
"Omong-omong, lo umurnya berapa tahun??" tanya Heesa mencoba basa basi sambil memilih beberapa senjata yang mudah disembunyikan pada kostum maid yang akan dia gunakan nanti.
"Saya? 20 tahun,"
"Oalah berarti cuman beda 2 tahun doang sama gue, gue boleh manggil Lo dengan embel embel kak kan? Gak enak juga manggil make nama," Heesa menoleh ke arah Sunghoon yang menatapnya dengan mata yang sedikit melebar, "Ka-kalau nona tidak merasa keberatan saya setuju setuju saja." balas Sunghoon dan langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ohh iya kak Hoon, gue mau nanya. Nama samaran tadi... Harus banget ada ya?" Sunghoon mengangguk, membenarkan pertanyaan Heesa.
"Benar nona, nama samaran itu harus ada. Karena tuan Jungwon membuatnya agar musuh tidak mengetahui identitas kami, sehingga kami bisa mudah menyamar," jelas Sunghoon membuat Heesa mengangguk mengerti.
"Kenapa nama samaran Lo Ice Bear?? Emang gak ada yang lain?"
"Sebenarnya nama samaran sahnya Penguin, cuman kata senior Hyunjin, nama itu terlalu imut buat saya makanya diganti jadi Ice Bear," alis Heesa menyatu, "Hyunjin?"
"Pria yang menjelaskan Jiniret tadi,"
"Ohhh dia...." Heesa menganggukkan kepalanya mengerti.
"Nona bagaimana? Sudah memilih nama samaran untuk nona?" Heesa menoleh ke arah Sunghoon dan menggeleng, ia belum memikirkan nama yang pas untuk dirinya sendiri. Ia menginginkan nama yang keren, tapi tidak terlalu norak, tapi apa?
Sunghoon berpikir sebentar, "Bagaimana kalau Puppy? Itu lucu, seperti nona," Heesa menatap Sunghoon tidak percaya, gadis itu juga tertawa. Tiba-tiba sekali Sunghoon memujinya, "Dasar buaya,"
Saking larutnya dalam percakapan, kedua orang itu tidak menyadari bahwa ada yang mengawasi mereka sejak tadi, "Ekhem!!" keduanya sontak menoleh ke depan ruangan dimana Jungwon sedang berdiri menatap keduanya dengan tatapan datar.
"Ka-kalau begitu saja pergi duluan untuk berganti baju," Heesa langsung menengok ke arah Sunghoon sambil mengangguk kikuk.
"Oh iya, silahkan," balas Heesa ramah, dan pria bermarga Park itu pergi dari sana. Heesa menaikkan sebelah alisnya ke arah Jungwon yang menatapnya intens, "Cepet ganti bajunya, kita mau briefing sebentar lagi," setelah mengatakan itu, Jungwon langsung pergi meninggalkan Heesa sendiri.
"Dia gak cemburu kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[S2] Mafia || Yang Jungwon [REVISI]
Acción"Dulu Lo emang salah satu dari tawanan gue, tapi sekarang Lo satu satunya tawanan di hati gue." "Najis!" _________ ⚠️Disarankan membaca Season 1 terlebih dahulu ya, bisa cek di akun aku