🔫_24_🔫

580 99 10
                                    

"Misi ini adalah misi yang paling membahayakan dari yang sebelumnya. Dan kalian, kalian adalah orang orang yang terpilih untuk menyelesaikan misi ini. Seperti yang sudah saya bagikan tugasnya, semoga kalian dapat menjalankannya dengan baik. Ingat! Tugas kalian adalah untuk melenyapkan sang pemimpin dan para kumpulan mereka." Jaejoong memimpin rapat kali ini, ia mengumpulkan semua ketua dari divisi untuk merapatkan perihal pelenyapan sang musuh.

"Baik, kalian dipersilahkan untuk mempersiapkan diri. Jaga diri kalian, semoga sukses." Rapat itu diakhiri dengan penutup, Jaejoong bangkit dari duduknya dan menghampiri anak beserta menantunya.

"Kalian hati-hati." Ucapnya kepada Heesa dan Jungwon yang duduk berdampingan. Keduanya sontak mengangguk membalas ucapan sang ayah sebelum akhirnya mereka bangkit mengikuti yang lain untuk bersiap siap.

Setelah memakai segala perlengkapan, mereka langsung masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju tempat tujuan. Misi kali ini diikuti oleh 16 anggota Victoria yang mungkin akan menangani para musuh yang jumlahnya lebih dari mereka. Tenang saja, nanti dari divisi Crow akan datang membantu, bisa dibilang divisi ini adalah divisi dimana bertugas untuk mengirimkan bala bantuan dengan helikopter.

"Ayo kita turun." Aba aba dari Jungwon membuat Heesa menoleh ke arahnya, Heesa dan para team Hawk terkecuali soobin, bertugas untuk melenyapkan pemimpin musuh dan yang lainnya bertugas untuk mengamankan dan memperlancarkan jalan mereka menuju dimana tempat sang ketua berada.

Heesa mengikuti Jungwon tepat dibelakangnya, mereka sibuk bersembunyi ketika team eagle menjalankan tugasnya.

"Ayo kita maju!" Ajak Jungwon. Jaehyun, Sunghoon, Mingyu dan Hyunjin berjalan melewatinya, namun Heesa tidak.

"Lo kenapa?" Heesa meringis dan menengok ke bawah kakinya.

"Kayaknya gue nginjek sesuatu deh." Team Hawk lainnya langsung menoleh ke arah mereka.

"Kenapa?" Tanya Mingyu, jungwon menggeleng membalasnya.

"Kalian duluan aja, gue sama Heesa nyusul." Jawabnya, Mingyu mengangguk dan menyiruh lainnya langsung menuju ke lantai dua.

"Ranjau gak sih?" Tanya Heesa, jungwon mengangguk dan kembali mengecek. "Lo duluan aja, gue tunggu disini, kalo ada musuh gue hadang disini. Kalau gue bergerak dikit aja, pasti meledak, kan?" Jungwon mendongakkan kepalanya menatap Heesa dan menggeleng.

"Lo harus ikut ke atas, gimana pun situasinya." Jungwon menjeda ucapannya sebentar, "Gini aja, gue yang gantiin Lo berdiri, Lo nyusul yang lainnya." Heesa melebarkan matanya dan menggeleng.

"Gak! Lo pergi susul mereka, biar gue disini, ranjau ini bisa meledak Jungwon."

"Ya itu juga berlaku buat Lo! Kalo Lo disini, ranjau ini bakal tetep meledak." Balas Jungwon kesal, Heesa mendengus dan menggeleng.

"Lo harus pergi jungwon."

"Gak, gue gak bakal ninggalin Lo sendirian." Keadaan menjadi hening kembali, jungwon menatap wajah Heesa yang sepertinya sedang gelisah, "Maaf, karena gue gak ngejelasin dari awal." Jungwon bangkit dari posisinya dan berdiri tepat di depan Heesa.

"Sebenernya, waktu Lo sama papa pergi itu sepulang sekolah, gue pergi sama sullyoon buat ngerjain tugas doang kok, beneran gak bohong. Terus pas gue ngebatalin janji itu karena gue dapet kabar kalo misalnya komplotan ini bergerak lagi dan muncul lagi, waktu gue izin gak sekolah, gue itu ngurusin soal ini juga dan bener waktu malemnya gue ke club, bukan karena gue mau ngapa ngapain, gue ketemu cewek itu karena ternyata cewek itu punya informasi tentang hal ini."

"Cewek itu?"

"Sullyoon, dia disuruh 'seseorang' buat bikin hubungan gue sama Lo berantakan, dan gue yakin, nomor yang ngasih foto gue di club itu pasti 'seseorang' itu. Tapi percaya sama gue, gue gak ngelakuin apa apa selama di club, ya walaupun aneh ngebahas itu di club, tapi gue beneran sumpah kalo gue sama sullyoon gak ngapa ngapain." Jungwon mengangkat telapak tangannya disamping kepala.

[S2] Mafia || Yang Jungwon [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang