🔫_7_🔫

680 102 4
                                    

Heesa dan Jungwon kembali kerumah pukul tujuh malam, awalnya mood Heesa baik baik saja, sampai matanya menangkap sebuah objek yang duduk di sofa ruang tamu sembari tertawa terbahak-bahak karena acara dari televisi tersebut. Jungwon yang ada dibelakang Heesa langsung membulatkan matanya terkejut.

Heesa menampilkan raut datarnya dan melirik Jungwon malas, gadis itu langsung saja berjalan ke arah tangga. Namun, suara Jinni membuatnya berhenti dan melirik gadis berambut pink itu dengan tajam.

"Pasturi baru pulang?" Heesa mendecak kesal sambil memutar bola matanya malas.

"Kepo Lo kayak Dora." Jinni terkekeh sinis dan melirik Jungwon dan Heesa bergantian.

"Ohh ya, tadi ada cewek dateng kesini, entah mau nyari Lo apa Jungwon. Soalnya dia cuman bilang mau nyala temennya aja yang tinggal disini. Lo berdua emang punya temen?"

"Lo diem deh, gak usah mancing ribut. Gue males ngeladenin orang gk berakal kayak Lo." Heesa melangkahkan kakinya ke lantai atas meninggalkan Jungwon dan Jinni memandangi dirinya.

"Gue masih baik ngebiarin Lo disini, jadi jaga sikap Lo sebelum peluru dari pistol gue hinggap di jantung Lo." Jungwon menyusul Heesa keatas, Jinni hanya terkekeh sambil menaikkan kedua bahunya acuh.

"Gue gak peduli, liat aja nanti."
















Suara gemericik air yang berasal dari kamar mandi. Sang pemilik kamar sedang membersihkan dirinya selepas pulang dari beberapa aktivitas yang ia lakukan hari ini. Heesa, keluar dari kamar mandi dengan badan yang segar dan juga wangi, gadis itu juga sudah memakai baju dengan lengkap.

Selesai melakukan ritual seperti skincare-an dll, gadis itu langsung terjun ke kasur king sizenya yang sangat empuk itu.

Kriet

Suara pintu kebuka membuat netra gadis itu melirik ke arah pintu, jungwon menyembulkan kepalanya di celah pintu sambil membawa bantal miliknya yang bermotif kucing, jangan lupakan piyama yang gunakannya pun bermotif kucing. Tingkah mafia, hati kucing.

"Gue boleh tidur disini gak?" Tanya Jungwon was-was, takut saja kejadian seperti kemarin terulang kembali.

"Boleh." Balas Heesa dan langsung mengambil tabletnya yang terletak di atas meja. Setelah mendapat izin dari Heesa, jungwon langsung masuk ke kamar, tidak lupa menutup pintunya sebelum berlari dan berbaring disebelah Heesa.

Jungwon mendusel pada bahu kiri Heesa, tentu saja sang korban langsung memukul pria itu.

"Sakit ih."

"Mampus, suruh siapa berulah." Balas Heesa dan mendorong Jungwon sedikit menjauh, tetapi jungwon malah mendekatinya dan memeluknya dari samping.

"Lagi ngeliatin apaan sih? Serius banget." Tanya Jungwon dan meletakkan dagunya di bahu Heesa.

"Liatin bapak Lo! Y-"

"Astaga, kamu ternyata selingkuh sama bapakku? Tega kamu dek." Heesa memutar bola matanya malas, jungwon kalau sudah berulah ya gak bakal bener, kelakuan yang sering jungwon lakukan selain jahil adalah suka buat drama, kan Heesa nambah darting.

"Lo liat ini apa?!" Heesa menampilkan layar tablet ke arah wajah Jungwon.

"Ikan." Heesa mendengus.

"Bodoh, ini tuh dinosaurus!" Nah kan, heesa jadi ikutan miring, udah tau gambar anak anjing, malah dibilang dinosaurus.

"Kasar kamu, by." Jungwon mencubit bibir Heesa gemas.

"Ngeselin sih Lo, pengen minta ditampol."

"Dicium aja gak apa apa kok, rela gue."

"Najong! Dulu aja ngomong kalo gue ini boneka lo, tawanan Lo, hilih."

"Dulu Lo emang salah satu dari tawanan gue, tapi sekarang Lo satu satunya tawanan di hati gue."

"Najis!" Heesa bergidik ngeri dan mendorong Jungwon agar menjauhi dirinya.

"Lo kesurupan apa sih? Nakutin banget, mending mode sangar aja daripada begini." Omel Heesa mengambil bantal guling dan menjadikan bantal guling itu sebagai pembatas dirinya dan Jungwon. Namun Jungwon malah membuang bantal guling itu sembarangan dan menarik Heesa agar dekat dengan dirinya.

"Gue mah romantis salah, giliran gue diemin juga salah, mau Lo apa sih?? Yang ada ntar gue kena ambil readers." Jungwon memainkan rambut heesa yang tergerai.

"Yeuuu bo'ong aja Lo buaya." Balas Heesa tak percaya dan melanjutkan melihat lihat foto anak anjing.

"Mau melihara?" Heesa menengok ke arah Jungwon, dan sialnya muka mereka malah menjadi berdekatan. Sebelum jungwon memajukan kepalanya, heesa langsung memalingkan wajahnya kembali ke layar tablet.

"Gak, liat liat doang." Heesa pun menggeser layar tablet melihat foto anak anjing lebih banyak.

"Eh iya, cari baju pengantin aja, yang. Tadi kan gak sempet nyari nyari baju gara gara papa." Heesa mengangguk setuju, betul juga apa kata jungwon. Akhirnya gadis itu membuka aplikasi sosial media dan mencari cari laman toko yang mempunyai kualitas yang bagus.

"Ini bagus nih." Tunjuk jungwon pada gambar model baju yang serba panjang. Heesa menggeleng tak setuju.

"Gak, gak, gue gak mau panjang panjang banget. Ekornya dikit aja." Heesa pun kembali mencari foto yang bagus.

"Ini gimana?" Tunjuk Heesa pada gambar model baju yang sedikit terbuka.

"Gak, gak, apa apaan ini! Gak boleh!" Heesa mendengus dan kembali mencari lagi, lagi dan lagi. Namun mereka selalu berbeda pendapat, jungwon yang tidak setuju jika terbuka sedikit saja dan Heesa yang tidak setuju jika harus berlapis lapis dan pastinya itu akan meribetkan saja.

"Terus yang mana? Ini gak boleh itu gak boleh." Dumel Heesa kesal, kini jungwon yang ambil alih, dia mencari cari sendiri, mendiamkan heesa yang menggerutu kesal.

"Ini aja, gimana?" Heesa melirik pilihan Jungwon, gadis itu mendecak sebal melihat model yang dipilih lelaki itu.

"Lo mau gue kelilit bahannya pas pernikahan nanti? Gak ah, ribet!" Jungwon mendengus dan mencari model baju lainnya.

"Ini gimana?" Heesa melirik dan menggeleng ragu.

"Itu mewah banget. Udahlah, ntar aja nyari lagi." Balas gadis itu, jungwon menutup laman aplikasi tersebut dan menaruh tablet itu ke atas nakas.

"Sa, ini kan buat pernikahan kita. Jadi gak apa apa kalau mewah yang penting indah dan Lo juga nyaman pas makenya. Gue tau, Lo suka model baju itu. Kita pesen aja ya?" Heesa menatap Jungwon ragu dan mengangguk kikuk.

"Tapi gue takut itu gak pas nantinya dan gak bagus waktu gue pake." Lirih Heesa, jungwon mengelus pipi Heesa lembut dan tersenyum manis.

"Lo mau pake model mana pun pasti bagus kok. Karena Lo emang udah dari sananya cantik, make apapun tetep cantik." Perkataan Jungwon yang sangat manis itu dapat membuat Heesa terkekeh kecil sambil merotasikan bola matanya malas.

"Sa ae Lo kudanil."

[S2] Mafia || Yang Jungwon [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang