🔫_10_🔫

636 91 7
                                    

"Sa! Lo kemana sih?! Gue bangun Lo udah gak ada disamping gue!"  Heesa menarik salah satu sudut bibirnya keatas merasa terhibur dengan omelan Jungwon diseberang sana.

"Kemana ya?? Hmmmm gue ada dikayangan."

"Dih? Ngapain Lo disitu? Nemenin Mimi peri?"  Jungwon mendengus sebal disana sembari memakai sepatu sekolahnya, "Ayo pak cepet antar!"

"Lagi mau berangkat?"

"Iya, Lo ada dimana sih? Gue jemput ya?"

"Ngapain  dijemput? Gue udah disekolahan." Jawab Heesa sambil melirik kantin yang masih sepi dan hanya ada dirinya disana.
"Lo lagi dijalan?" Tanya Heesa mendengar suara mesin mobil menyala.

"Hm."

"Ya udah, gue matiin ya?"

"Jangan! Jangan dimatiin, temenin gue sampe sekolah."

"Idih?"

"Gak ada temen ya, gak usah gr Lo." Heesa terkekeh dan mengangguk kecil.

"Siapa juga yang gr? Lo kali yg kegr-an." Ledek Heesa dan melirik beberapa siswi yg masuk ke kantin secara bergerombol.

"Elo kali."

"Lo."

"El-"

Cittttt

Brak

Heesa memandang handphone-nya dengan gusar, karena mendengar decitan yang terdengar dari seberang sana. Firasatnya tidak bagus, dia takut Jungwon kenapa-napa.

"Halo Jungwon?! Lo kenapa?!" Tanya Heesa panik.

"Maaf tuan, tuan tidak apa apa?" Heesa sibuk mendengarkan suara pak supir yang berbicara.

"Iya pak, gak apa apa."

"Maaf tuan, di depan sepertinya ada mobil yang tertabrak, oleh karena itu saya rem mendadak." Heesa menghela nafasnya lega mendengarnya, untunglah firasatnya tidak benar.

"Eh? Heesa." Suara Jungwon terdengar, heesa menghela nafasnya lega sambil memijit pangkal hidungnya pelan.

"Jungwon? Lo gak apa apa?" Tanya Heesa dengan nada khawatir, terdengar nada kekehan dari seberang sana.

"Gak apa apa kok, cieee Lo kayaknya khawatir banget."

"Ck, ya iyalah gue khawatir, mobil Lo kan BMW, sayang kalo misalnya ada yang lecet."

"Cih, lebih khawatir ke mobil daripada calon suaminya sendiri." Tanpa Jungwon lihat, sebenarnya Heesa sedang tersenyum gemas akibat ucapannya.

"Terus gimana? Siapa yang kecelakaan?"

"Gak tau tuh, bentar, gue mau ngecek dulu." Heesa dapat mendengarkan keramaian di tempat Jungwon berada. "Wihhh mobil tabrak mobil, sa."

"Oh ya? Terus gimana korbannya? Udah dipanggilkan ambulance belum?"

"Katanya sih udah, eh bentar,"

"Kenapa, won?"

"Ada korban yang belum ditolongin, gue nolongin dulu ya?"

"Oh iy-"

"Jungwon!"

Tut

Heesa menaikkan sebelah alisnya, karena sambungan telfon yang tiba tiba putus sendiri. Tapi gadis itu tidak ingin berpikir yang aneh aneh, mungkin saja Jungwon ingin fokus menolong para korban kan? Mungkin saja.

[S2] Mafia || Yang Jungwon [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang