Chapter 11

8.4K 333 7
                                    

BOSYIL GET-OUT!
(21+!!!)
Skip aja, cuma adegan ga penting!

•••

Jane berteriak histeris ketika pria itu naik keatas ranjang. Mendorong tubuh kecilnya hingga berbaring dibawah pria itu. Mengunci pergerakan tubuh kecil itu.

"Kumohon, jangan sakiti aku." isak Jane berusaha mendorong tubuh kekar diatasnya yang kini sibuk melepaskan kancing kemeja hitam yang ia-kenakan satu persatu.

Jane semakin dibuat panik kala pria itu berhasil melepaskan pakaian atas. Terlihatlah tubuhnya yang kekar nan berotot tersebut. Terdapat Tatto naga memenuhi bahu kiri pria itu.

"Apa kau tidak penasaran?" pria itu mulai menghirup kuat aroma Jane. Mencium setiap inci leher jenjang gadis tersebut. Sesekali menghisap juga menggigit dan meninggalkan tanda merah di sana.

Jane masih terisak. Tidak mendengar pertanyaan tidak jelas yang pria itu ucapkan. Pikirannya saat ini hanya dipenuhi oleh rasa takut.

"Jane, apa kau tidak penasaran mengapa ayah mu menelpon ku?" bisik pria itu parau. Menaikkan Tantop hitam yang Jane kenakan hingga keatas dada.

Jane berusaha menahan kedua lengan kekar itu agar tidak berbuat lebih. Juga menahan kepala pria itu agar berhenti menghisap kedua payudaranya.

"Jane?"

Jane tersentak kaget kala kedua lengannya ditangkap. Dan dikunci erat didepan dada. Iris keduanya bertatapan. Yang satu berkaca-kaca menahan tangis dan satu lagi, penuh akan nafsu yang menggebu-gebu.

"Hiks... Hiks..."

"Aku akan memberitahu alasan mengapa saudari kembar-mu menjadi target ku."

"Kau... Badjingan!" teriak Jane histeris.

"Jangan membentak ku Jane. Karena ayah mu lebih bajingan daripada aku. Kau tau?" seperti ngibul, pria itu kembali melakukan kegiatan kesukaannya. Yaitu bermain diarea payudara Jane. Sesekali memilin ujung pink tersebut.

Ia menghisap, mengigit juga meremas benda kenyal tersebut. Jane histeris. Apa masa depan yang ia alami sesuram ini?

Ia menghirup udara kuat-kuat.

"KAU BRENGSEK! AKU MEMBENCIMU! KAU LEBIH BURUK DARIPADA BINATANG!"

PLAK

Tamparan keras menghantam pipi kanan Jane. Gadis itu terdiam seribu bahasa. Air mata semakin deras tanpa terdengar isakan pilu lagi.

Hening.

SREK

Kini Tantop yang ia kenakan dirobek paksa.

"Jane, kau sangat cantik," puji pria itu tidak main-main. Kembali memberikan kehangatan pada tubuh Jane. Seperti memberi kecupan dan permainan kecil disana contohnya.

"Dan-tarik balik kata-kata mu barusan. Katakan itu kepada Tuan Wilson, Jane." lanjut pria itu kini sibuk menurunkan resleting celana jins yang ia kenakan. Kedua lengan Jane ia ikat menggunakan ikat pinggang lalu ia naikkan keatas kepala. Guna mengunci pergerakan Jane.

"Hiks..."

Tubuh kecilnya menggigil hebat. Tidak bisa bergerak sesuai Insting. Jane tidak suka ini. Apalagi melihat pria itu kini sibuk melepaskan Hotpants yang ia kenakan. Juga pakaian dalamnya.

Oh tidak!

Kini hanya Jane yang bertelanjang tubuh. Tidak ada sehelai benang pun melekat pada tubuh putih mulus itu. Sedangkan pria itu, masih lengkap mengenakan celana jinsnya. Hanya saja resleting dibuka memamerkan celana dalam dengan tulisan keliling Celine.

KIDNAPPED [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang