Chapter 12 (END)

12.1K 401 48
                                    

END
💐

Bulan berganti bulan. Tahun baru, baru saja selesai. Diawal tahun baru, sudah ada saja kasus kriminal yang terjadi.

Seperti saat ini. Media sedang dihebohkan oleh sebuah berita.

“Selamat tahun baru semuanya.”

“Ditemukannya mayat sepasang suami-istri gantung diri di pintu masuk kamar.”

“Setelah diselidiki mereka adalah Tuan juga nyonya Lewis. Mayat ditemukan seminggu setelah kejadian, aroma busuk tercium membuat tetangga melaporkan hal  tersebut.”

Semua siaran berita membahas berita yang sama.

“Seperti yang kita ketahui. Beberapa bulan silam salah satu putri kembar mereka yaitu Jenny Lewis dibunuh sadis oleh pembunuh bayaran. Tidak lama putri kembarnya yang satu lagi, Jane Lewis, diculik, diduga oleh pelaku yang sama. Hingga saat ini belum juga ditemukan. Polisi tidak menemukan kejanggalan di sana. Sudah dipastikan, kematian pasangan Lewis pasti bersangkutan dengan kematian juga kehilangan putri kembar mereka. Entah karena depresi, atau juga tertekan.”

KLIK

Remote TV dipencet. Kini layar benda elektronik itu padam total.

“Not bad.” pria bersurai pirang pucat bersandar pada sofa panjang. Menghisap kuat rokok di mulut. Setelahnya ia hembus, begitu terus hingga dering telepon mengalihkan kegiatannya.

Sunyi. Tidak terdengar suara apapun dari balik ponsel genggam itu.

Shit, jangan main-main sialan.” kesalnya.

“Apa kau yang membunuh mereka?”

“Wow. Bravo. Akhirnya kau menelponku duluan. Brengsek.” pria itu tersenyum lebar  mengerti arah pembicaraan dibalik telepon.

“Kau sudah menonton beritanya, hm? Iya, aku yang membunuh orangtua itu. Kenapa? Kau peduli? Kau kasihan?”

“Kenapa?”

“Mengapa kau begitu penasaran, sialan! Oke baiklah akanku ceritakan sedikit.” ia tertawa geli.

“Jadi begini, pertama aku harus menyingkirkan gadis menyebalkan di sisinya. Kau juga tau bukan, aku tidak sengaja mendengar percakapan pesta yang akan  Jane hadiri. Di saat Jenny sendiri di rumah. Disitulah aku mulai mengincar Jenny, memperkosanya lalu membunuh gadis itu.  HAHAHA, rasa tubuhnya sih tidak buruk. Kedua, aku juga harus menyingkirkan orang yang selalu ada disisinya. Tuan Lewis juga Nyonya Lewis. Sial, begitu mudah membunuh pasangan tua itu. Dan terakhir kau, bisa-bisanya kau mengambil Jane ku! Brengsek! Kau bajingan sialan! Baiklah kau target terakhir ku. Bajingan sialan!”

“Liam, tega sekali kau.”

Pria itu tertawa terbahak-bahak. Iya, dialah Liam Welson. Teman Jenny Lewis. Usianya sudah dua puluh lima tahun. Mereka  berkenalan di sosial media. Lama kelamaan menjadi akrab juga sering main bersama. Hingga suatu hari Jenny memperkenalkan kembarannya, Jane Lewis kepada Liam.

Liam jatuh cinta pada pandangan pertama. Ketika dia ingin menyatakan isi hatinya kepada Jane. Di saat itu pula Jenny tidak setuju. Alasannya tidak masuk akal, usia mereka terpaut jauh.

Oh ayolah. Jaman sekarang, apa usia itu perlu? Juga, cinta itu tidak pandang usia bray. Rasa benci Liam memuncak setelah merasa Jenny telah memengaruhi pola pikir Jane. Membuat gadisnya itu menjauh.

KIDNAPPED [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang