#3

42 9 0
                                    

Hati Glycy merasa sedih ia sangat merindukan papanya kenangan akan papanya terlintas dengan jelas di otaknya . Dimana Glycy kecil dulu selalu tersenyum bahagia bahkan tiada hari tanpa tersenyum .

Papanya selalu memberinya cinta , kasih sayang , dan perhatian . Dulu Glycy , papa , dan mamanya seperti keluarga yang tak akan terpisahkan namun takdir berkata lain papa Glycy meninggal karena kecelakaan mobil . Mobil yang papanya bawa terjun ke jurang dan terbakar . Saat ditemukan hanya ada satu mayat pria yang di penuhi luka bakar dan di yakini itu adalah papanya Glycy.

Saat itu usia Glycy 6 tahun . Hatinya hancur ia hanya dapat melihat nisan Papanya . Dan ketika tejadi kecelakaan itu Glycy kecil terbaring di rumah sakit .

Perlahan air mata jatuh dari mata indahnya . Zani yang melihatnya menghapus air mata Glycy . Ia dapat dengan jelas melihat mata Glycy yang berkaca-kaca dan wajah Glycy seperti orang melamun .

" Lo kenapa ? " pertanyaan Zani membuyarkan lamunan Glycy .

" Gue emang kenapa ? " tanya Glycy balik .

" Ye orang tanya malah nanya balik . Itu kenapa lo nangis ? "

Tangan Glycy menyentuh matanya dan pipinya yang basah ia buru-buru mengelapnya .

" Lo bener-bener gak papa kan ? " tanya Zani memastikan .

" Gak "

" mmm... gue boleh tanya se-"

" Gak " jawab Glycy cepat .

" Bisa gak sih lo itu jangan motong omongan gue ? "

" Gak bisa "

Zani memajukan bibirnya karena kesal dengan Glycy . Glycy yang melihatnya Zani itu seperti anak kecil yang merajuk karena tak dibelikan permen .

Lucu . Batin Glycy . Eh apa yang dia pikirkan , Glycy menggelengkan kepalanya .

" Udah mau malam sana lo pulang . Hujan juga udah berenti "

" Tapi gu-" belum Zani menyelesaikan kalimatnya Glycy kembali membuka suara .

" Udah sana pulang gak usah banyak tapi-tapi " ketus Glycy.

Zani hanya menghela nafas padahal ia hanya ingin menanyakan sesuatu tapi Glycy terus-terusan menyuruhnya pulang .

" Iya gue pulang deh . Bilang ke mama lo makasih bajunya dan semoga cepet sembuh "

" Ya makasih "

Zani jalan menuju pintu keluar dengan wajah yang di tekuk .

===


" Assalamualaikum . Zani pulang "

" Waalaikumsalam . Sayang " balas Bundanya .

Zani berlari menuju Bundanya yang duduk di sofa dan memeluknya .

" Ya ampun Zani kamu tuh kek anak kecil tau "

" Kan emang Zani anak kecil . Bunda sendiri yang bilang " bela Zani .

Zani memang benar Bundanya sangat menyayangi anak semata wayangnya itu . Walaupun Zani sudah remaja bagi Bundanya Zani tetaplah anak kecil yang perlu di jaga .

" Bun " kini Zani melepas pelukannya .

" Apa sayang ? " tanya Bundanya sambil mengelus pipi Zani dengan sayang .

" Ayah mana Bun ? " tanya Zani ia tak melihat Ayahnya dari tadi pagi .

" Ayah kamu pergi keluar kota sayang "

Glycy & Zani [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang