#30

23 3 0
                                    

Zani keluar dari taxi tadi ia juga sempat mengantar Glycy ke rumahnya. Zani membayar taxi tersebut. Pak Azam satpam rumah Zani membukakan pintu untuk anak majikannya itu.

"Den sini saya bawakan kopernya"

"Makasih ya Pak"

"Sama-sama Den"

Zani masuk ke dalam rumahnya.

"Den kopernya ditaruh mana?" tanya Pak Azam.

"Taruh kamar aja Pak"

"Baik saya taruh kamar ya Den"

"Iya Pak makasih"

"Sama-sama"

Pak Azan membawa koper Zani ke kamarnya sedangkan Zani melihat isi rumahnya yang sepi.

Kemana semua orang pergi_ batin Zani.

"Bi Inah" panggil Zani. Bi Inah pun langsung berlari saat Zani memanggilnya.

"Den Zani udah pulang?" tanya Bi Inah.

"Iya Bi. Oh iya Bunda,Ayah,sama Kakek mana?" tanya Zani.

"Oh mereka ada di ruang kerja Tuan Bima"

"Oh"

"Apa Den Zani butuh sesuatu?" tanya Bi Inah.

"Nggak Bi. Zani mau ke ruang kerja ayah aja"

"Ya sudah kalo begitu kalo Den Zani butuh sesuatu ngomong sama Bibi"

"Iya Bi makasih"

"Sama-sama Den kalo gitu Bibi permisi"

"Iya Bi"

Zani menaiki anak tangga untuk ke ruang kerja ayahnya. Sesampainya di depan pintu ruang kerja ayahnya Zani mendengar suara orang bertengkar. Karena penasaran Zani sedikit membuka pintu itu dan mengintipnya.

"Anda tidak bisa dong menyuruh anak dan istri saya pergi!" marah Bima pada Andreas.

"Bisa saja kamu mau rahasia ini terbongkar membuat Zani benci dengan mu terutama anak dan istrimu nanti mereka pasti akan sangat membenci kau Bima" kata Andreas.

"Pa cukup Aurel juga capek sama hubungan ini. Aurel gak pernah cinta sama Bima karena yang Aurel cinta sampai sekarang adalah Mas Rehan!" kesal Aurel.

"Jangan panggil pria miskin itu lagi Aurel!" marah Andreas.

"Jangan pernah Papa sebut Mas Rehan kek gitu Pa dia itu suami Aurel dan ayah kandung dari Zani!" marah Aurel.

"Tapi sekarang kamu sudah dengan Bima" kata Andreas.

"Iya sekarang Aurel dengan Bima karena Papa yang maksa Aurel untuk nikah sama Bima padalah saat itu Aurel masih berduka karena meninggalnya Mas Rehan. Papa tau bahkan sampai sekarang Aurel tidak pernah sekamar dengan Bima karena Aurel maupun Bima masih mencintai pasangan kami masing-masing"

"Papa cuma menjadikan Mas Rehan untuk menghasilkan pewaris bagi Papa" lanjut Aurel.

"Iya memang benar Papa hanya menjadikan pria miskin itu untuk menghasilkan pewaris bagi keluarga kita dan asal kamu tau Aurel, Papa juga yang buat suami kamu itu meninggal" kata Andreas. Aurel menutup mulutnya tak percaya bahwa Papanya sendirilah yang membuat suaminya meninggal.

"KENAPA PAPA NGELAKUIN ITU?!" teriak Aurel dengan air mata yang turun dengan derasnya.

"Karena papa tidak pernah setuju dengan dia"

"Papa kejam! Papa udah buat Mas Rehan ninggalin Aurel dan Zani" bentak Aurel.

"Berani kamu bentak Papa kamu Aurel. Kamu mau Papa buat menyusul pria miskin itu!"

Glycy & Zani [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang