#19

23 3 0
                                    

"Assalamualaikum, Zani ganteng pulang" Zani memasuki rumahnya dengan senyuman yang lebar tapi senyumannya itu pudar saat melihat bunda,ayah,serta kakeknya sudah menunggunya di ruang tamu dengan kedua tangan dilipat di dada. Seperti yang Zani pikirkan abis ini ia akan diceramahi, ia melangkahkan kakinya menuju keluarganya.

"Udah pulang Zan?" tanya Aurel.

"Udah Bun" jawab Zani sambil menundukkan kepala.

"Kenapa pulang ke rumah gak sekalian kamu gak usah pulang ke rumah?" tanya Bima.

Belum Zani menjawab pertanyaan Zani tiba-tiba Andreas membuka suara.

"Enak bolosnya Zan?" tanya Andreas.

Glek

Zani menelan salivanya susah tamatlah riwayatnya. Siapkan mentalmu Zani.

"Mau jadi apa kamu kalo kamu bolos sekolah?" tanya Bima.

"Baru kali ini kamu bolos sekolah Zan" kata Aurel.

"Wali kelas kamu tadi nelfon Ayah katanya kamu sama temen-temen kamu itu bolos sekolah" kata Bima.

"Kamu mau bikin nama keluarga kita malu karena kamu jadi anak nakal?" tanya Andreas.

"Zani bisa jelasin kok, kenapa Zani sama temen-temen Zani bolos sekolah" kata Zani yang masih menundukkan kepalanya.

"Ya udah cepet jelasin" ketus Andreas. Zani mengangguk.

Zani mengatur nafasnya dahulu dan mulai menceritakan semua kenapa alasan dia bolos sekolah ia menceritakan secara lengkap tidak ditambah atau dikurangi. Ia juga menceritakan bahwa tadi ia sempat mampir ke rumah Glycy. Semuanya mendengarkan dengan baik.

"Gitu kenapa alasan Zani bolos sekolah" selesai Zani.

"Oh jadi kamu nolongin cewek yang kamu suka itu?" tanya Bima.

"Iya Yah. Zani kasian ngeliat dia dihina satu sekolah" jawab Zani.

"Jadi cewek yang kamu suka itu cewek yang ngasih Bunda puding?" tanya Aurel. Zani mengangguk.

"Wah Kakek bangga sama kamu Zan. Selama ini Kakek lihat kan kamu cowok yang random dan absurd sekarang kamu sudah dewasa" bangga Andreas.

"Iya dong Zani gitu loh" sombong Zani.

"Oh iya, nih tadi dia bawain cookies buat Zani. Cookies buatan dia enak tau tadi Zani udah nyobain pas di rumah dia" Zani membuka paper bag berwarna merah muda itu dan mengambil toples di dalamnya menaruhnya di meja ruang tamu.

"Cobain deh"

Aurel membuka toples itu mengambil satu cookies dan memasukkan nya ke dalam mulut. Mata Aurel langsung berbinar saat memakan cookies tersebut.

"Ya ampun ini enak banget Zan" kata Aurel sambil memakan cookies itu lagi dan lagi.

"Benerkan Zani aja gak bisa berhenti makan Bun soalnya bikin ketagihan" kata Zani yang diangguki oleh Aurel.

"Ayah mau coba"

"Kakek juga"

Bima dan Andreas masing-masing mengambil satu buah cookies dan memakannya sama seperti Aurel tadi mata mereka langsung berbinar.

"Sumpah ini enak banget, cewek yang kamu suka itu pinter masak ya?" tanya Andreas. Zani mengangguk.

Tapi Bima merasakan hal yang aneh rasanya seperti tidak asing di lidahnya ia teringat akan seseorang yang bisa membuat cookies seenak ini.

"Ya udah Zani mau ke kamar dulu" pamit Zani yang diangguki oleh semuanya.

Zani menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya. Setelah sampai kamarnya Zani loncat-loncat seperti orang gila.

Glycy & Zani [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang