#20

20 3 0
                                    

"Serius lo berdua pacaran?" tanya Ana yang masih penasaran sambil memakan seblak Mba Dewi.

Sekarang Glycy,Zani,Ana,Dirga, dan Ramel mereka berlima sedang berada di kantin.

"Enggak Na" jawab Glycy yang berada di sebelah Ana.

"Kita emang pacaran kok, Glycy tuh malu mau ngungkapinnya" jawab Zani yang mendapat tatapan tajam dari Glycy sedangkan Ana dia tetap masih bingung yang jawaban Zani maupun Glycy berbeda.

"Neng geulis gak usah bingung mereka berdua tuh gak pacaran  kan tadi udah diceritain gimana Glycy bisa balik lagi sekolah dan tadi juga udah diceritain kalo Zani pas itu nganter Glycy pulang"  ujar Ramel. Ana memang sudah diceritakan tentang kejadian kemarin dan Raja juga sudah dihukum oleh kepsek.

"Iya Zani tuh cuma bercanda paling tadi si Zani gandeng tangan Glycy karena dia yang maksa" kata Dirga. Ana mengangguk benar juga yang dikatakan Dirga pasti si Zani cuma bercanda mengapa dirinya harus percaya.

"Iya Na gue sama sahabat lo ini kagak pacaran tapi doain aja bentar lagi gue ama Glycy bakal pacaran" kata Zani dengan PDnya.

"Gue gak akan mau jadi pacar lo" kata Glycy.

"Liat aja nanti" kata Zani sambil mengangkat bahunya.

"Oh ya gue baru inget" kata Zani tiba-tiba membuat semua orang yang ada di situ bingung.

"Inget apa lo? Inget dosa-dosa lo?" tanya Ramel.

"Baguslah kalo Zani inget dosa-dosanya pas di akhirat nanti gak nanggung banyak beban ayahnya" celetuk Dirga.

Pletak

Zani menjitak kedua kepala sahabatnya itu yang berada di samping kanan dan kirinya.

"Aw... sakit bego!" umpat Dirga.

"Sakit woy kalo gue nambah bego gimana?" tanya Ramel kesal pada Zani.

Zani mengedikkan bahunya acuh.

"Emang bangsat lo Zan!" umpat Ramel. Ana yang melihat itu tertawa keras sedangkan Glycy ia masih sibuk menikmati soto ayamnya.

"Glycy" panggil Zani

"Apa?" dingin Glycy.

"Jadi gini besok Bunda gue ngadain arisan di rumah, nah dia ngomong suka banget ama puding buatan lo yang pas itu. Jadi dia mau besok lo buatin puding buat arisannya" jawab Zani.

"Jadi lo mau gak Glycy?" tanya Zani. Gadis itu berfikir sebentar dan akhirnya mengangguk.

"Iya gue mau"

"Serius?" tanya Zani memastikan.

"Hm"

"Makasih ya Glycy nanti pulang sekolah gue bilang sama Bunda. Oh ya Bunda bilang dia bakal bayar lo untuk puding lo, lo mau dibayar berapa Glycy?" tanya Zani.

"Gak usah gue ikhlas" jawab Glycy.

"Beneran?" tanya Zani

"Hm"

"Okey deh makasih ya"

"Hm"

"Kita gak diajak Zan?" tanya Ramel.

"Ogah apalagi kalo ngajak lo yang ada semua makanan bakal abis" jawab Zani.

"Ya Allah tega bener lo ama gue, lo tau gak sih sahabat lo ini kemarin kagak dikasih makan tau" ucap Ramel dramatis.

"Lah ngapa? Pasti lo bikin mommy lo kesal kan" tebak Dirga, ia sudah hafal kalau Ramel tidak dikasih makan artinya mommynya Ramel sedang kesal dengan anaknya itu.

Glycy & Zani [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang