⎚ 𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆𝐔𝐄

579 57 3
                                    

"Apa maksudmu, Rav?"

Ariadne---nama perempuan yang bertanya tadi---menatap pria yang ada di depannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kita harus melakukan perjalanan lintas dimensi untuk menemukan jawaban yang kalian cari-cari selama ini. Sang Dewi sudah bermurah hati untuk memberikan kita sebuah petunjuk lewat perjalanan ini," jawab Rav datar. Iris rubynya menatap ke arah bawah, menghindari kontak mata dengan wanita yang ada dihadapannya.

"Berapa kali?" Rav menoleh ke arah laki-laki yang merupakan kakak kembar dari si perempuan. "Perlu berapa kali lagi kami harus berpetualang bersamamu untuk menemukan jawabannya? Rav, sungguh, aku sudah lelah, tapi berpetualang bersamamu bagaikan candu yang menyenangkan juga menyakitkan," sambung areyadne menatap gusar pria yang bernama Rav itu.

Rav bungkam, ia tidak mampu menjawab pertanyaan yang disuguhkan untuk dirinya.

"Kau tidak mengetahuinya kan, Rav?" tanya laki-laki bersurai kuning keemasan. Suara pria itu bagai candu tuk didengar.

Rav mengangguk. "Ya, aku tidak mengetahui jawabannya. Tapi kita akan melakukannya sampai kalian menemukan jawabannya."

Ryota menatap mereka heran. "Ayo."

"Ayo?" beo Rav.

"Ayo kita lakukan perjalanan itu, semakin cepat maka semakin baik," balas Ryota tersenyum sendu. Manik hijau berkilau nya menatap Rav penuh keyakinan.

"Kalian...."

"Ayo Rav, aku tidak sabar melakukan petualangan melelahkan itu lagi! Dan ya, aku juga merasa lelah dengan takdir ini, tapi mau bagaimana lagi? Areya juga akan ikut kalau aku ikut denganmu, bukan? Jadi, mari kita jalani bersama," ujar Ariadne tersenyum sendu.

Areyadne mengangguk, menatap yakin kepada Rav. Yang ditatap langsung menganggukkan kepalanya dan tersenyum getir. Ariadne menepuk bahu kanan Rav pelan, sorot matanya seperti mengatakan, 'Tidak apa, di sini ada kami'.

Ryota, laki-laki yang bersurai kuning keemasan tadi berpegangan pada lengan sebelah kiri Rav. Sedangkan si kembar berpegangan pada lengan kanan Rav.

"Percayakanlah ini padaku."

"Kami selalu percaya padamu."

"Terimakasih."

Cahaya putih mulai menyelimuti mereka, keadaan di sekitar mereka berputar dengan sangat cepat dan segeralah mereka sampai ke dimensi yang mereka tuju, yaitu Anime Naruto.

-Bersambung?

Visual main character;

- Ariadne Ardén

"Diamlah kalian, dasar para lelaki!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Diamlah kalian, dasar para lelaki!"

➥ pretty
➥ self love
➥ cute
➥ murah senyum


- Areyadne Ardén

"Para wanita selain Aria, ibunda, dan bibi Aimé benar-benar merepotkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Para wanita selain Aria, ibunda, dan bibi Aimé benar-benar merepotkan."

➥ cool
➥ self love
➥ over protective of his sister
➥ hampir tidak pernah tersenyum


- Ryota Ardén

"Kakak, jangan ikut-ikutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kakak, jangan ikut-ikutan. Cukup mereka saja yang seperti itu, kita harus tetap waras."

➥ Paling waras
➥murah senyum
➥ cute
➥ softboy

➥ Paling waras➥murah senyum➥ cute➥ softboy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalian bicara apa?"

➥ menyebalkan
➥ terlalu menyedihkan

Jangan repost gambarku tanpa ijin. Mereka adalah oc ku, dan aku yang menggambarnya di ipx. Jika kalian menemukan gambar ini direpost di sebuah cerita lain, hubungi aku, lalu aku akan memberimu sebuah hadiah kecil. Yah, yang kecil ya, bukan besar. Anw, panggil aku Ei, jangan author atau Thor juga tor, karena aku tidak punya palu besi.

The Ardén || NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang