⎚ Chapter 15 ; Momochi Zabuza

76 20 0
                                    

Momochi Zabuza !! Chapter 15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Momochi Zabuza !! Chapter 15

© written with love, Cayyeza

-'๑'-

"Oh? Bukankah kamu Momochi Zabuza, ninja Kirigakure yang dikabarkan menghilang?" ucap Kakashi terlihat santai.

Naruto dengan bodohnya bermaksud tuk berlari menyerang Zabuza, namun, ditahan Kakashi dan mengatakan kalau ninja itu bukan lawan mereka.

"Oh? Bukankah ini Kakashi si Sharingan?" ujar Zabuza yang membuat Sasuke terkejut dan menatap ke arah Kakashi yang sudah siap melepaskan ikat kepala yang menutup mata kirinya.

"Kenapa Kakashi memiliki Sharingan?" gumam Ryota menatap tajam lelaki bersurai abu-abu tersebut. Tapi ia menggelengkan kepalanya. "Tidak ada waktu untuk memikirkan itu, ayo fokus Ryo."

"Kalian, bersiaplah dalam formasi Manji. Lindungi Tazuna. Jangan terlibat dalam pertarungan. Itu rencana tim kita di situasi ini," suruh Kakashi yang membuat suasana menegang.

"Ardén, bersiap. Formasi B." Rav berbisik memerintah tiga anak yang bermarga Ardén itu.

"Ha'ik." Bagaikan angin, ketiga anak itu menghilang secepat kilat.

Kakashi mengangkat penutup kepalanya dan terlihatlah mata merah darah dengan tiga bola hitam yang ada di dalamnya. Itulah Sharingan.

"Tim tujuh, di mana kerja sama tim kalian?" tanya Rav sedikit meninggikan suaranya. Ia terlihat menyeramkan untuk saat ini. Pria itu sudah siap dengan pedang yang berada di pundaknya.

Terlihat Sakura yang kebingungan, dan Naruto yang melongo tidak percaya.

"HAHAHA! aku tak menyangka akan melihat sharingan secepat ini, aku juga melihat si ninja maroon darah, dan putri kesayangan Ardén. Itu merupakan kehormatan bagiku dapat melihatnya sekaligus," ucap Zabuza berbalik.

"Sharingan, sharingan, memangnya sharingan itu apa?" tanya Naruto.

"Sharingan adalah kekuatan yang dihasilkan cahaya mata dan pupil yang memancar. Pemakai jurus mata itu, dikatakn bisa melihat semua teknik Genjutsu, Taijutsu, dan Ninjutsu, dan bisa menangkisnya. Sharingan adalah jenis mata yang unik untuk pengguna jurus mata. Namun, bukan hanya itu kekuatan Sharingan." Sasuke menjelaskan dengan panjang lebar dan secara datar.

"Tepat sekali. Yang lebih menakutkan adalah mata itu bisa menaksir teknik lawan dan menirunya," tambah Zabuza.

Aku tau kalau Aria adalah satu satunya putri di clan Ardén, tapi apa maksudnya putri kesayangan Ardén? batin Sasuke yang bertanya-tanya

Kabut tebal mulai mengelilingi mereka.

"Saat aku masih menjadi anbu di desa Kirigakure, informasi tentang dirimu tercantum dalam sebuah buku dan aku sudah membacanya! ada yang menarik perhatianku di buku itu, yaitu orang yang sudah meniru lebih dari seribu jurus, Kakashi si ninja peniru dan orang yang sudah membuat lautan darah dengan satu pedang, Rav si ninja maroon darah," jelas Zabuza panjang lebar.

Oh, fansku ya? pikir Rav menatapnya datar.

Kini para Ardén bersembunyi di balik pohon pohon besar tuk mendiskusikan formasi.

Formasi b, yang berarti runding kan formasi asli di tempat persembunyian yang aman.

"Zabuza itu kuat, tapi masih kuatan Rav," ujar Ariadne tertawa renyah. "Rav, si ninja maroon darah."

Areya mengangguk membenarkan perkataan sang adik.

Ryota menarik senyumnya ngeri.

"Baik adik-adikku, mari kita gunakan rencana empat bagian c sampai e."

-'๑'-

Areya memuntahkan darah. Ariadne berteriak nyaring, melontarkan kata-kata agar Areya mundur. Namun, Areya mengabaikannya.

"Begini saja kemampuan kalian?" Zabuza menatap Areya dari jauh dengan ngeri.

Areya berjalan linglung, pandangannya mulai memburam.

"Areya, mundur.. biar aku yang menghadapinya sekarang. Ariadne, bantu Areya tuk menahan racunnya." Ryota berkata tegas. Kini ia menjadi pemimpin di tim Ardén.

Ariadne mengangguk, ia berlari menghampiri Areya yang terjatuh.

Rav berada jauh dari tempat mereka saat ini, dia sedang bertarung dengan klon air milik zabuza. Kakashi tidak bisa berkutik di dalam penjara air. Dan tim tujuh yang melongo tidak tau ingin maju menolong atau tidak.

"Tim tujuh, lindungi Tazuna, kalau bisa bawa dia pergi menjauh dari sini. Biar tim Ardén yang menangani ini," ujar Ryota yang mulai bersiap dengan busur miliknya. Panah dengan cahaya hijau secara perlahan muncul.

"Jangan gegabah. Kalian tidak bisa menghadapinya bertiga saja." Sasuke berucap dingin.

"Kalian meremehkan timku? Apa kami terlihat orang yang bisa diremehkan?"

Tiga pasang mata berwarna hijau menatap sang Uchiha tajam.

"Lebih baik bertindak daripada takut untuk maju."

Sepertinya rencana c milik mereka berjalan sempurna.

Ryota tersenyum. "Sekarang, Areya," ujarnya melepaskan panah yang mengarah ke penjara air guna menghancurkan penjara tersebut.

Areya yang berada di pelukan Ariadne ternyata hanyalah bunshin yang dibuat tuk mengelabui mereka.

Sandiwara yang bagus, Ardén, batin kakashi terkekeh pelan.

Ariadne tersenyum lebar sembari mengelap hidungnya yang mulai mengeluarkan darah. "Ah, kau melupakan sesuatu Areya," ujarnya lembut. Ia melempar dua shuriken ke arah Zabuza yang membeku takjub, disambut dengan baik oleh sang saudara kembar, Areya lekas lekas menyerang lelaki yang terpesona akan kecantikan adiknya, mungkin?

"Aku tahu pikiranmu, bajingan," lontar Areya datar sebelum mendaratkan shuriken itu ke titik vital sang lelaki.

Aneh, dan sangat aneh. Rencana mereka bagai cerita plot twist yang hebat. Rencana c milik mereka tidak berjalan dengan baik, alias gagal.

Maaf kalian gagal, coba lain kali lagi ya.

"Areya!" teriak Ariadne yang melihat saudara kembarnya tertusuk pedang milik Zabuza tepat di tengah perutnya.

Mata semua orang yang menyaksikan kejadian itu membulat, seakan tak percaya dengan kejadian itu.

"Maafkan aku, tapi sepertinya kalian lengah."

Ariadne menjerit sebelum menyiapkan kuda kuda untuk menyerang Zabuza tanpa perencanaan.

Tidak tidak tidak tidak! Areya masih bisa diselamatkan.

Entah datang datang dari mana, bunshin Rav memeluk Ariadne dari belakang, menahan aksi yang hendak dilakukan sang gadis, pujaan hati. "Tahan dulu, Ariadne, kakakmu tidak selemah itu."

"Tapi ini Areya tertusuk pedang, bukan pisau belati seperti kemarin," bantah Ariadne meronta-ronta untuk dilepaskan.

"Zabuza, kau... benar benar bajingan," lirih Areya yang mulai kehabisan napas akibat Zabuza yang kini beralih menjadi mencekiknya.

Sang pelaku hanya menatap sendu lelaki yang berada di tangannya ini. "Serahkan putri Ardén dan si pak tua itu maka bocah gegabah ini akan kulepaskan."

-Bersambung

︶︶︶︶Apa ada yang ingin ditanyakan?

baca elit ngevote sama komen sulit

The Ardén || NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang