BAB 34

10.4K 691 10
                                    

Sudah lima hari ujian sekolah diadakan di SMA GALAXY. Semua murid kelas 12 IPA 1 bahagia saat Lavina mulai masuk sekolah lagi, tapi disisi lain mereka gekisah dan sedih karna ujian sekolah dimulai.

Kelas 12 mulai cemas, senang, pokoknya campur aduk karna ini penentuan nilai kelulusan mereka. Tinggal satu hari lagi ujian sekolah dilaksanakan.

"Sayang~"

"Apa Revan ku sayang~" ucap Lavina sambil menangku wajah Revan.

"Huh! Mulai dehh bucinnya!"

"Bucinn teruss~"

"Anak gua pawangnya jadi manja gini dehh"

Ucap ketiga sahabat Lavina itu. Mereka awalnya terkejut dengan Revan yang tiba - tiba manja, tapi mereka mulai terbiasa dan kelama lamaan menyebalkan jika dilihat.

Geng Riddin baru datang kekantin dan langsung duduk ditempat biasa bersama Delicia dkk.

"Masih serem gua liat si boss gitu.

"Lu aja gitu Den apa lagi gua!"

"Hm.

"Hm hm bae lu Ris. Lu jangan sampe kaya pak boss ya kalo udah bucin. Tambah serem." Ucap Deniz.

"Anjir. Gua langsung merinding bayanginnya." Ucap Nathan yang mengelus lehernya merinding.

Mereka langsung memakan makanan yang sudah datang, sesekali mereka berbincang.

"Woi Van!" Ucap Delicia yang membuat mereka menatap.

"Hm." Sahut Revan tanpa menoleh.

"Gua denger waktu itu ada yang ngajak ku balapan? Beneran?"

Revan kangsung menatap Delicia. "Banyak yang ngajak balapan gua. Gua gak inget." Ucap Revan kembali makan.

"Ck. Cowok aneh yang tiba - tiba nelfon Faris dan ngajak lu balapan itu!"

"Oowhhh itu! Iya si pak boss balapan sama dia." Sahut Nathan.

"Kok lu tau Del?" Ucap Deniz.

"I-itu ekhm. Udah kesebar kemana mana. Makanya gua tau. Bener kan guys?!" Melirik sahabatnya itu.

Mereka hanya mengangguk, kacuali Lavina yang bingung dan menatap Revan disampingnya. "Waktu aku nginep di mansion kamu itu?" Tanya Lavina.

Revan menoleh mendengar pertanyaan gadisnya. "Iya. Makanya aku pergi buru - buru." Balas Revan sambil mengelus kepala Lavina.

"Gua kalo inget itu jadi kesel! Berani bangat tuh cowok gak jelas!" Kata Deniz.

"Bener tuh! Mending kalo menang! Ini malah kalah! Sok sok-an lawan pak boss." Nyiyir Nathan.

"Setuju bangat gua hahahhaa! Manaan gua kaga bisa liat mukanya." Kata Deniz.

"Emang kenapa mukanya Den?" Tanya Shasha yang mukai kefo.

"Ntu muka ditutupin masker hitam, terus dia pake topi hitam, jaket hitam. Pokoknya kaya teroris njir." Lanjut Deniz.

Lavina yang tadi sedang makan langsung terdiam sebentar. Fikirannyabtiba - tiba tertuju oada seseorang misterius yang beberapa hari ini membuat dia penasaran, tapi dia menghilangkan dan mencoba berfikir positive.

"Wahh kaya teroris tuh!" Kata Shasha.

"Iya kan. Makanya aneh bangat tuh orang. Habis kalah balapan dia langsung pergi njir." Sahut Nathan.

"Tapi dia kena bogem pak boss dulu!" Ucap Deniz.

"Kenapa?" Ucap Shasha dan Cia barengan.

"Dia nyebut nama bu boss! Dan langsung deh dibogem sama pak boss." Ucap Deniz yang ternyata dapet tatapan tajam dari Revan.

Antagonis ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang