part 2🌈

221 8 0
                                    

                 Happy reading♡

Di tengah perjalanan, Aqila tidak  sengaja menabrak gerobak penjual jalanan yang sedang menyebrang.

"Aaaaa" teriak Aqila.

Dan brak Aqila terjungkal dengan sangat tidak estetic.

"Aduh pantat gue" ujar Aqila sambil mengelus pantatnya yang tercium aspal.

Penjual itupun  langsung menghampiri Aqila sambil membantu membangunkannya.

"Neng tidak kenapa-napa kan?" Tanya penjual tersebut.

"Anjing" umpat Aqila dengan suara kecil.

" Neng" panggil penjual itu lagi.

"Eh, saya ngak kenapa-kenapa kok, hehehe" ujar Aqila cecengesan.

"Maaf ya neng, saya tadi ngk liat neng cantiknya lewat" ujar penjual itu santai.

"Pala Lo ngk liat, orang segede gue ngak di liat" gumam Aqila dalam hati.

"Iya,  saya maafin, tapi lain kali liat-liat kalo mau nyebrang bang" nasehat Aqila kepada penjual tersebut.

"Iya neng, sekali lagi saya minta maaf ye" ujar penjual itu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hm" gumam Aqila pelan, lalu beranjak pergi dari sana.

                     Adnan

Sesampainya di sekolah, Aqilah menggerutu kesal karena pintu gerbangnya sudah di tutup.

"Aduh, ini semua gara-gara penjual yang tadi sih, kalau aja tuh abang² nengok dulu waktu nyebrang" gerutu Aqila kesal.

"Sekarang gimana ya,malah ini hari pertama gue masuk lagi, kan ngak lucu kalau gue di hukum terus di laporin ke papi. Bisa-bisa motor gue di sita ". gumam Aqila kebingungan.

"Aduh, ini neng kenapa bisa telat gitu?" Tanya pak satpam yang berjaga di depan gerbang sekolah.

"Eh pak satpam, nama bapak siapa ya? Tanya Aqila tidak nyambung.

"Nama saya neng? Tanya pak satpam itu balik.

"Ya iya lah pak, kan saya lagi bicara sama bapak" jawab Aqila sedikit tidak santai.

"Oh, nama saya Supardi neng" ujar satpam itu lagi.

"Oh Supardi toh, bapak boleh ngak? buka gerbangnya untuk saya, saya ini murid baru loh pak, masak di luar" ujar Aqila.

"Ya gak bisa dong neng, kan ini udah waktunya gerbang di tutup, lagian neng nya kenapa bisa telat?" Tanya satpam itu.

"Saya tadi habis kecelakaan pak, bapak ngk liat kaki saya luka kayak begini" ujar Aqila memperlihatkan lukanya.

"Oh neng nya habis kecelakaan toh, gimana ya, saya takut kena hukum neng, karna ngasih nengnya masuk" ujar satpam itu tak enak pada Aqila.

"Pliss pak, kali ini aja, ntar Aqila beliin bapak cendol deh" ujar Aqila sedikit memohon.

"Ngak usah di buka gerbangnya" ujar seseorang dari belakang.

Satpam itupun sontak menoleh kebelakang, dan terdapat seorang guru yang sedang memegang penggaris.

"Pak Agus" ujar satpam itu.

Ya, seseorang yang berada di belakang tadi adalah pak Agus atau kerap di panggil pak botak karena dirinya tidak memiliki rambut. Pak aguspun adalah selaku guru BK di SMA Bina Bangsa.

"Kenapa bisa telat kamu?" Tanya pak Agus kepada Aqila.

"Siapa pak?,saya" tunjuk Aqila pada dirinya.

" iya kamu, masak pak Supardi"jawab pak Agus sedikit marah.

"Oh saya, saya tadi habis kecelakaan pak di jalan, makanya saya bisa telat pak" ujar Aqila memberi penjelasan.

"Alasan" ujar pak Agus.

"Ya Allah pak, demi rambut bapak yang ngak bisa tumbuh, saya beneran kecelakaan pak" ujar Aqila santai, namun membuat pak Agus marah karena Aqila telah mengatai dirinya yang tidak mempunyai rambut.

"Kamu ini, berani-beraninya mengatai saya tidak punya rambut di depan saya" ujar pak Agus marah.

"Ya, kalau saya bilang untuk bapak di belakang, itu namanya gibah pak, nanti kalau saya gibahin bapak bisa-bisa saya dosa pak, terus saya masuk neraka dong. saya ngak mau masuk neraka" ujar Aqila bergidik ngeri.

"Astagfirullah ya Allah, cobaan apa lagi ini, " ujar pak Agus sambil menggosok dadanya.

"Yang sabar ya pak" ujar pak Supardi.

Jadi, gimana pak, saya boleh masuk kedalam ngak?" Tanya Aqila pada pak Agus.

"Ya sudah, kamu ikut saya masuk ke dalam" jawab pak Agus.

"Yey, makasih loh pak" ujar Aqila bahagia.

"Tapi kamu harus di hukum, karena kamu sudah terlambat" ujar pak Agus.

"Yaaa, bapak, baru juga seneng" ujar Aqila kembali sedih.

"Cepat, sebelum saya berubah pikiran" ujar pak Agus.

"Iya,iya pak" ujar Aqila pasrah.

                       Adnan

Di lain tempat, Adnan yang baru saja mengantarkan buku ke kantor terhenti karena seseorang memanggilnya.

"Adnan"panggil pak Agus.

Orang yang memanggilnya barusan ialah pak Agus. "Iya kenapa pak? Tanya Adnan.

"Kamu bisakan hukum siswa ini yang terlambat?" tanya pak Agus pada Adnan sambil menunjuk ke arah Aqila. Adnan melihat sebentar ke arah Aqila lalu menjawab "hm bisa".

Mendengar jawaban dari Adnan, pak Agus pun pergi meninggalkan mereka.

"Ikut gue" ujar Adnan singkat.

"Aduh, bisa ngak, gue langsung masuk aja gitu ke kelas" ujar Aqila.

"Ngk" jawab Adnan.

"Pliss deh" ujar Aqila dengan nada sok manja.

"Sekarang ikut gue" ujar Adnan, lalu menarik pergelangan tangan Aqila.






Haiiiiiii, gimana ceritanya?

Semoga suka ya sama cerita ini:)

Maaf kalau ceritanya masih ngak nyambung soalnya ini cerita pertama aku;/

Typo bertebaran harap di maklumi 😭

See you di next part guys 💛

ADNANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang